Saat malam hari Levi kembali ke rumah nya dengan membawa bingkisan yang diberikan Petra. Saat Levi pulang,dia dikejutkan oleh sesuatu saat tiba di ruang makan
"aku pulang!" pandangan Levi jatuh pada perempuan yang sedang menyiapkan makanan
"hai Levi,masih marah sama mama?mama buatkan teh hitam untukmu" kata Kuchel mama Levi
"mama!" Levi langsung memeluk mama nya dengan terharu
"aku rindu mama,maafkan aku ma"
Kuchel mengelus kepala putra nya"harusnya mama yang minta maaf,sudahlah ayo makan dulu" ajak mama nya
"tidak ma,nanti saja aku mau istirahat" Levi pergi menuju kamarnya
Kuchel tersenyum paham
Di kamarnya Levi menatap foto tadi pagi dengan Petra. Levi masih tidak menyangka Petra akan meninggalkan nya dan tatapan Levi jatuh di bungkus hadiah yang diberikan Petra. Levi teringat kata Petra bahwa dia harus membuka kado nya di saat tepat jam 1 pagi,levi pun merebahan diri dan setelah lama tidur,dia terbangun saat jam 2 pagi dimana Levi mendengar suara galon glubuk glubuk dan keramaian di dapur. Saat Levi menuju dapur,dia dikejutkan dengan hal yang tidak dia sangka.
"hai sayang,mama sepertinya tidak berhasil memberi kejutanya karena putra mama sudah bangun. Selamat ulang tahun dan selamat natal putraku " kata Mama Levi sambil memeluk putra nya
"mama...apakah mama pulang kesini hanya untuk ku?....aku pikir mama sudah melupakan diriku" kata Levi dengan mata yang berkaca kaca
"tidak, karena Levi anak mama yang spesial,ayo duduk dan potong kue nya" ajak mama Levi dengan menarik tangan putra nya
Saat makan berdua di dapur mereka berdua tersenyum dan bercanda ria hingga akhirnya Levi terdiam sambil menatap kue ulang tahun di depan nya
"makan lah kue mu Levi, kenapa kamu mendadak sedih,ada apa?cerita lah pada mama"
"jadi ma..." Levi menceritakan kejadian selama bertemu dengan Petra,dan saat di ujung cerita,mata Levi berkaca kaca seakan tidak sanggup melanjut kan cerita nya
"mama paham Levi,bagaimana kalo kita besok bersama ke makam Petra?" tanya mama Levi
"iya ma" Levi tiba tiba ingat dengan kado ulang tahun yang diberikan Petra dan Levi buru buru makan secuil kue ultanhya
"mama,Levi boleh kembali ke kamar kan?" tanyaa Levi sambil berdiri di sebelah tangga di rumah nya
"iya,jangan lupa besok bangun pagi ya" jawab mama Levi sambil mencuci piring
Di kamar,Levi membuka kado tersebut dengan rasa penasaran,di kado tersebut Petra sengaja mengaturnya berlapis lapis hingga membuat Levi mengeluarkan tenaga yang cukup banyak
"cih!sempat sempat nya Petra membuat kejahilan seperti ini!" keluh Levi hingga akhirnya Levi sampai di lapisan pertama berisi surat,Levi membaca surat tersebut perlahan
Levi, temanku yang paling baik...
Saat ini aku sedang mengingat pertemuan pertama kita di ruang musik. Saat kau masuk dengan rambut undercut hitam itu, aku tahu bahwa hidupku tidak akan sama lagi. Banyak sekali hal yang aku alami bersamamu. Menemanimu menjalani hukuman. Taruhan denganmu. Dansa pertama yang payah di hari ulang tahunku.
Menjadi tertawaan orang-orang ketika aku mengenakan jaket hitam mu yang konyol. Aku menyukai setiap detik nya.
Dan aku juga menyadari satu hal lagi. Bukan perjalanan ke taman rekreasi ini yang membuatku hidupku normal, tetapi kaulah yang membuatku diriku menjadi normal. Aku bisa tertawa bersamamu setiap waktu.
Terima kasih, Levi,karena telah menjadi temanku dan telah menyediakan waktumu ini untukku. Aku tidak akan melupakan nya seumur hidupku.Berjanjilah kau akan selalu kuat walaupun aku tidak berada di sampingmu lagi
Kelak akan ada masanya,kau yang menunggu dan aku yang tak pernah datang,dan pada akhirnya aku pun yang pergi karena tidak tau cara untuk kembali dan memulai semua dari nol. Sebenarnya selama ini kamu bukan siapa siapa,hanya teman biasa tapi aku mencintai nya dan takut kehilangan.
Kali ini aku meminta agar kau percaya padaku bahwa apa pun yang terjadi, aku selalu akan berada disampingmu.Aku sayang padamu,Levi...
Petra ral
Seusai membaca surat itu, air mata Levi jatuh tak tertahankan. Tiba-tiba senyuman Petra kembali di ingatan Levi,dan di belakang surat itu terdapat foto Petra dan Levi saat pesta ulang tahun Petra. Levi ingin membuka lapisan kedua kado tersebut tetapi,tangan nya seakan mengatakan tidak bisa.
Keesokan pagi nya,Levi dan Kuchel pergi ke pemakaman Petra. Levi menatap makam Petra dengan tatapan kosong
"Kau tentu sangat sedih saat ini. Mama hanya ingin kau tahu, kapan pun kau membutuhkan Mama, Mama akan berada di sampingmu."
"Terima kasih, Ma!" kata Levi.
"Bagaimana kalau kau tinggal bersama mama?" Levi melihat pusaran Petra di depan nya
"Aku tidak bisa pergi bersama mama saat ini." Kata Levi.
kuchel menatap Levi dengan bingung.Levi tersenyum lagi. "Ada hal yang harus aku lakukan."
Setahun kemudian...
Levi berdiri di depan makam Petra. "Hai brat!". "Lama kita tidak berjumpa. Hari ini aku merindukanmu, jadi aku datang ke sini!"
Levi meletakkan karangan bunga yang dibawa nya di atas makam Petra.
"Kau pernah mengatakan bahwa suatu saat nanti aku akan tahu apa yang harus kulakukan dengan hidupku, Aku ingin kau tahu bahwa kau telah memberiku dua hal penting. Seorang teman dan sebuah harapan."
"Oh ya, liburan kemarin aku pergi mengunjungi mamaku di luar negeri. Mama tampak bahagia dengan kehidupan baru nya.menawarku untuk tinggal bersama nya lagi, tapi aku sudah memutuskan untuk tinggal di sini."
Levi melirik arloji nya.
"Wah, gawat, aku terlambat masuk kuliah! Seperti nya kebiasaan burukku masih belum sembuh juga! Saat ini aku menjadi mahasiswa kedokteran. Aku ingin menjadi dokter. Aku ingin menyembuhkan orang-orang sepertimu."
"Aku harus pergi. Aku akan menemuimu lagi, Petra.
"Satu hal lagi!" kata Levi.
"Tahukah kau, betapa sulit nya kuliah kedokteran? Aku harus belajar siang malam. Untung sekali kau tidak perlu merasakan nya."
Levi tertawa.
"Kau mendengar semua yang kukatakan, bukan?" dalam hati Levi merasa Petra telah mendengarkan nya.Levi berbalik dan melangkah meninggalkan makam Petra. Tiba-tiba semilir angin menyentuh wajah nya. Sekuntum bunga melati melekat pada tangan nya.Levi memandang nya dengan teliti.Tanpa sadar dia menghitung kelopak bunga nya.Genap. Ya.Petra mendengar semua ucapan nya. Levi memejamkan mata nya, lalumendongakkan kepala nya ke langit.
"Aku tahu kau bersamaku di mana pun kau berada, Petra!"
Perlahan-lahan Levi meninggalkan pemakaman itu sambil tersenyum
KAMU SEDANG MEMBACA
Only You [LEVI X PETRA] (end)
RomanceLevi x Petra Fanfiction Semua kejadian berawal dari ruang musik dimana Levi Ackerman seorang pemuda yang dingin dan cuek memasuki sekolah barunya yang terakhir,SMA Shingeki dan ditakdirkan bertemu dengan seorang gadis ramah dan hangat bernama Petra...