Keputusan

163 24 5
                                    


Beberapa minggu setelah kejadian itu....

Levi mondar mandir tidak jelas di sekolah,lalu dia teringat bahwa Petra biasnya berada di ruang musik dan levi menghampiri Petra

"oi bocah,aku mencarimu kemana mana dan kau disini?" tanya Levi berdiri di depan pintu ruang musik

"huwa!!!!!!" Petra terkejut melihat Levi berdiri di depan pintu

"kenapa terkejut begitu?" jawab Levi heran

"e-eh y-ya tidak"

"aneh" jawab Levi

"oh ya!Kemarin Papa berbicara padaku. Para dokter menyarankan agar aku menjalani operasi jantung."

"Kenapa? protes Levi. Bukankah kau baik-baik saja? Beberapa bulan yang lalu kau keluar dari rumah sakit karena kau sudah membaik, kan?" protes Levi

Petra menggeleng. "Kemarin aku menjalani pemeriksaan lagi. Para dokter menyimpulkan aku harus menjalani operasi."

"Apakah begitu parah?" tanya Levi.

"Aku sungguh tidak tahu!. Operasi ini sangat berisiko. Papa tidak mau aku menjalani nya, tetapi ada kemungkinan aku bisa hidup sehat setelah menjalani nya dan a-

"Tapi ada kemungkinan kau juga akan meninggal" Levi menyela nya.

Petra mengangguk.

"Kalau begitu jangan dioperasi!Setidak nya kau masih bisa hidup lebih lama lagi, kan?"

Petra menatap mata Levi. "Aku sudah memutuskan untuk menjalani operasi, Levi!"

"Mengapa?!!" teriak Levi. "Kau bisa meninggal, Petra!!!"

"ya..Aku tahu.." balas Petra lemah

.Petra ingin meraih tangan Levi, tapi Levi menepis nya. Levi menangis di hadapan Petra.

"Dulu mama yang pergi, sekarang kau yang akan pergi! Aku tidak mau!!! Aku benci dirimu!!! Aku tidak mau bertemu denganmu lagi!!!"Levi berlari meninggalkan Petra.

"Levi!!!" teriak Petra putus asa.

"Mengapa?..." teriak nya sambil mendongakkan kepala nya ke langit. "Ini sungguh tidak adil! Petra adalah anak yang baik,

kenapa dia harus menanggung semua ini?"Levi pulang ke rumah nya dan langsung menuju kamar nya.Dia menangis keras-keras.

"Seharus nya aku tidak berteman dengan nya, teriak Levi dalam hati,aku toh sudah tahu kalau dia punya penyakit mematikan. Aku saja yang bodoh. Aku harus berusaha melupakan nya. Aku tidak mau ada orang yang menyakitiku lagi.Bodoh! Untuk apa memedulikan nya! Kalau dia mau dioperasi, operasi saja, apa hubungan nya denganku? Toh itu nyawa nya. Aku tidak mau berteman dengan nya lagi. Berapa kali aku harus melakukan kesalahan? Menyayangi seseorang itu terlalu menyakitkan" kata Levi dengan kesal

Sementara itu Petra merasa sedih oleh penolakan Levi. Tetapi dia tahu saat ini sahabat nya itu sebetul nya ketakutan. Dia merasa tidak berdaya karena tidak ada satu pun yang bisa dia lakukan untuk meringankan beban di hati lela ki itu.

Levi berjalan bolak-balik di kamar nya selama beberapa menit terakhir. Dia merasa dikhianati teman terbaik nya. "Tega-tega nya dia memutuskan sendiri ingin dioperasi tanpa memberitahukanku? Bukankah kami berteman? Kenapa dia tidak menanyakan pendapatku dulu?Perasaan nya saat ini hampir sama seperti saat papa nya pergi ke luar negeri". Tapi kali ini hati nya lebih sakit.

Aku tidak boleh menemui nya lagi! Kata Levi dalam hati.Lalu mengapa hati nya terasa hampa? Tanpa sengaja tatapan Levi jatuh pada bungkus teh hitam di depan nya. Teh dari Petra. Levi menangis lagi. Setelah itu dia keluar dari kamar nya sambil berlari sekencang-kencang nya.

Only You [LEVI X PETRA] (end)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang