empat hari kemudian, Petra membereskan barang nya dari lemari rumah sakit. Levi mengetuk pintu ruangan nya dengan gembira. Para dokter mengatakan kesehatan Petra pulih dengan cepat. Mereka menyebut nya sebagai keajaiban.
"Sini, biar aku bantu!" kata Levi.
"Terima kasih!" ucap Petra sambil tersenyum.
"Mungkin sebentar lagi Pak Oluo menjemput!" kata Petra.
"Aku mau menunggu nya di depan pintu rumah sakit. Jadi Pak Oluo tidak usah parker lagi. Aku sudah tidak sabar ingin keluar dari sini!"
"Kalau begitu, ayo kita pergi!" Levi menutup risleting tas Petra.
"Biar aku yang bawa!" kata Petra mau mengambil tas nya.
"Kau kan baru sembuh!" Levi menepis tangan Petra.
"Aku saja yang bawa!" lalu Levi bergegas keluar dari kamar Petra.
Setelah lima menit menunggu di depan rumah sakit dan tidak ada tanda-tanda mobil Petra muncul.
"Petra sebaik nya kita masuk saja dahulu!" kata Levi.
Petra menggeleng.
"Aku tidak mau masuk lagi ke dalam sana setelah aku bisa keluar sekarang!"Levi menatap awan mendung hujan yang turun dengan deras.
"Tapi cuaca nya dingin sekali!"
Tenang saja, sebentar lagi juga Pak Oluo datang kok!" kata Petra.
Levi meletakkan tas Petra di lantai dan membuka jaket nya.
"Ini!". Pakailah!"
Petra membelak menatap jaket yang ditawarkan Levi. Dia memerhatikan jaket hitam Levi dengan tatapan tidak percaya.
Warna nya hitam dan di depan nya terdapat gambar tengkorak dan 2 pisau serta 2 sayap dengan motif bercak darah. Jaket itu bertuliskan "Freedom"Petra menggeleng ngeri.
"Aku tidak akan memakai nya!" kata Petra ,Levi tersenyum sesaat.
"Kau harus pakai! Nanti kalau kau kedinginan dan sakit lagi, bagaimana?"
"Aku rasa aku lebih kedinginan saja!" kata Petra.
"Aku tidak akan membiarkanmu sakit lagi!hm..coba bayangkan misal kau tidak mau menggunakan jaket ini dan nanti jadi sakit lagi,dan aku juga sakit apakah kau rela? " sanggah Levi.
Dia menangkap tangan Petra dan mengenakan jaket hitam nya ke badan petra Tahu-tahu Levi sudah menutup tisleting jaket di badan nya."Nah! Selesai!" kata Levi.Petra memandang nya dengan tatapan tidak suka.
Seorang pengunjung rumah sakit menatap Petra sambil menahan tawa.Petra semakin cemberut.
"Ayolah!" kata Levi menghibur. "Tidak seburuk itu kok!"
Tapi lima detik kemudian Levi tertawa terbahak-bahak.Mendengar tawa Levi, Petra semakin kesal.
"Anggap saja itu balasan atas sandal konyol yang kau berikan padaku tempo hari!" bisik Levi.
"Tapi itu lain!" protes Petra. "Kau langsung pulang dengan mobilku tanpa bertemu siapa-siapa. Sekarang semua orang bisa melihatku!"
Levi tertawa. "Aku tahu! Itu yang membuat nya semakin menarik!"
Dalam hati Petra mengumpat.
"tunggu sebentar, kamu bilang tadi aku sakit dan kamu juga sakit ya...sekarang aku tau" kata Petra
"tau apa?" tanya levi sambil menopang kepalanya dengan tangan kanan nya menghadap ke jalan raya
"kamu pasti rindu dengan bullyan ku kan Levi?jujur saja loh.." kata petra dengan menahan tawa nya
"ha?e-eh!tentu tidak!" jawab Levi dengan malu
"oh iya! Bagaimana kalo kita cari makan di rumah sakit ini?" kata Levi mengalihkan topik
"umm..baiklah" petra mengikuti Levi
"tunggu,bukankah kau masih lemah?" tanya Levi
"tidak,aku sudah baikantenang sa-" petra belum berhenti bicara tiba tiba Levi menggandeng tangan Petradan menatap nya dengan wajah dingin tanpa bicara
KAMU SEDANG MEMBACA
Only You [LEVI X PETRA] (end)
Roman d'amourLevi x Petra Fanfiction Semua kejadian berawal dari ruang musik dimana Levi Ackerman seorang pemuda yang dingin dan cuek memasuki sekolah barunya yang terakhir,SMA Shingeki dan ditakdirkan bertemu dengan seorang gadis ramah dan hangat bernama Petra...