Keesokan paginya di sekolah,Petra memetik senar gitar nya dengan jari nya. Dalam benak nya teringat kenangan bersama Levi di ruang musik ini. Petra tersenyum. Dia akan membawa kenangan itu bersama nya apa pun yang terjadi. Jari nya kemudian memainkan lagu yang terdengar asing.Levi bernapas terengah-engah. Dia mencari Petra
di taman sekolah, tapi tidak menemukan nya. Sudah pulangkah dia? Tanya nya dalam hati.Saat itu dia mendengar suara gitar dari ruang musik. Levi berjalan perlahan mendekati ruangan itu. Levi melihat Petra sedang memunggungi nya dan memainkan musik kesukaan nya.
Semua kenangan pertemuan mereka bermunculan di benak nya.Seakan-akan menyadari diri nya tidak sendirian, Petra menghentikan permainan gitar nya dan membalikkkan badan nya. Dilihat nya Levi sedang menatap nya dengan sedih.
"Aku kira kau tidak mau melihatku lagi!" kata Petra.
Levi melangkahkan kaki nya mendekati Petra.
"Ada sesuatu yang ingin kutanyakan padamu."
"Apa?"
"Kenapa kau memutuskan untuk dioperasi padahal itu bisa membahayakan nyawamu?"
"Karena aku ingin punya kesempatan untuk sembuh dan menemanimu!" kata Petra.mata Levi berkaca kaca .
"Dulu aku tidak pernah takut karena aku tidak pernah memedulikan apa pun. Sekarang setelah bertemu denganmu, aku takut kehilangan segala nya. Aku taku sekali, Petra!"
"Kau kira aku tidak takut?" tanya Petra lembut.
"Tentu saja kau pasti takut,Kau bisa kehilangan nyawamu!"
Petra menggeleng. "Bukan itu yang aku takutkan. Aku tidak takut mati, Levi. Aku sudah bisa menerima nya sejak dahulu. Itu hanya masalah waktu saja. Yang paling aku takutkan adalah kehilanganmu!"
"Petra..." kata Levi lemah.
"Aku juga takut kehilanganmu! Amat sangat takut!"
"Aku tetap akan menjalankan operasi itu, Levi!" tegas nya.
Levi mengangguk.
"Aku tahu! Aku akan menemanimu!"Petra menggenggam tangan nya. "Terima kasih!"
"Kapan operasi nya?" tanya Levi.
"besok!" kata Petra.
"Secepat itu?!" tanya Levi gusar.
"Aku rasa lebih cepat lebih baik. Kondisi jantungku semakin memburuk, Levi. Jadi aku ingin melakukan nya sebelum terlambat. Besok aku sudah harus berada di rumah sakit."
Levi tertawa.
"Kenapa tertawa?" tanya Petra.
"Aku hanya merasa lucu, karena untuk pertama kali nya aku liburan di rumah sakit. Pengalaman unik, lain daripada yang lain!"Petra ikut tertawa.
"Aku selalu liburan di rumah sakit! Tapi rumah sakit tidak terlalu jelek kok, kau bisa makan di kantin yang tidak aka dua nya. Menggoda suster malam-malam dengan berkeliaran di lorong-lorong rumah sakit."
"Wah, kelihatan nya menarik!" kata Levi tertawa terbahak-bahak.
"Percayalah! Aku pernah melakukan semua itu!" kata Petra tertawa jail.
"Ternyata kau nakal juga ya!" kata Levi.
"Kau bisa melakukan apa pun yang kau inginkan di rumah sakit tanpa diomeli karena kau sedang sakit!"Petra terdiam lagi.
"Ada apa?" tanya Levi.
"aku tidak pernah takut mati,hanya saja aku berpikir apa yang akan terjadi pada mimpiku"
"aku berharap kau akan terbebas dari semua ini dan kau bisa melakukan apapun yang kau mau,percayalah" jawab levi meyakinkan Petra dan Petra hanya tersenyum
"oh ya!besok hari sabtu,besok ada festival hari sabtu. Ayo kita kesana!sebelum operasimu dimulai,setidaknya waktu memberimu kesempatan!" kata Levi
"ya!aku akan meminta izin orang tua ku terlebih dahulu" jawab Petra sambil tersenyum
"oh ya Levi besok kan-" perkataan Petra diputus oleh Levi
'cih!aku tadi belum piket sialan!,bye" Levi berlari meninggalkan Petra
Petra menatap Levi dengan sebal
KAMU SEDANG MEMBACA
Only You [LEVI X PETRA] (end)
RomanceLevi x Petra Fanfiction Semua kejadian berawal dari ruang musik dimana Levi Ackerman seorang pemuda yang dingin dan cuek memasuki sekolah barunya yang terakhir,SMA Shingeki dan ditakdirkan bertemu dengan seorang gadis ramah dan hangat bernama Petra...