8

1.1K 113 11
                                    

Berlibur selama dua minggu di Korea benar-benar membuat Citra sangat-sangat bahagia. Terbukti dengan badan Citra yang sedikit mengembang seperti adonan kue. Tapi, itu semua tidak menghilangkan rasa cinta Bryan terhadap Citra.

"Mas kita ambil penerbangan Korea-Surabaya aja ya. Aku sekalian nganter titipan Alea. Lagian, aku juga kangen sama kak Vanya sama anak-anak."

Bryan mengangguk dan meletakkan ponsel nya. "Boleh, nanti kita pesen tiket nya bareng-bareng sekalian jalan-jalan. Kamu mau kemana?"

Citra menutup koper milik nya, lalu beranjak dan menyusul Bryan yang sedang rebahan santai di atas kasur.

"Kita jajan aja di bawah mas. Kalau malam kan banyak yang jual tuh di sana,"

Bryan mengangguk lalu mencium pipi Citra berkali-kali dengan gemas.

Citra tertawa kencang dan langsung menjauhkan wajah Bryan. "Geli mas! Jangan di ciumin terus ihh."

Bryan tidak mendengarkan perkataan Citra. Ia malah berguling dan berpindah posisi di atas tubuh Citra sekarang.

Citra terdiam. Ia menahan dada Bryan agar tidak semakin mendekat. Bisa bahaya nanti kalau terjadi permainan yang menyenangkan untuk kedua kali nya.

"Mas, please. Ini masih pagi dan aku masih capek. Semalam kamu kayak kesurupan tau main nya, aku jadi nggak kuat gara-gara kamu."

Bryan tertawa kencang, ia kembali menggulingkan badan nya ke samping dan memilih memeluk Citra erat. Citra pun membalas pelukan Bryan tak kalah erat.

Citra dan Bryan saling diam beberapa saat. Lalu, dengan tiba-tiba Citra mengangkat kepala nya sampai-sampai tertatap dagu Bryan.

"Aduh. Pasti sakit," ucap Bryan sembari mengusap-usap kepala Citra.

"Mas, nanti kalau anak kita dah gede. Kita pindah ke sini yuk! Siapa tau, nanti anak-anak di rekrut agensi besar terus jadi idol atau jadi aktris yang sukses. Pati keren banget lah ya!" Ujar Citra dengan semangat.

Bryan mendegus kesal. Ia tidak setuju dengan ide Citra. Bryan sudah nyaman denga kota Semarang, kota kelahiran nya. Sampai kapan pun, ia tidak akan pernah meninggalkan Semarang.

"Nggak usah ngadi-ngadi deh yang. Kan kamu tau sendiri, aku udah cinta banget sama Semarang. Sampai mati pun aku nggak akan pernah ninggalin kota kelahiran ku itu."

"Lagian juga nanti anak-anak mana mau di suruh kerja begituan."

Citra berdecak kesal. Ia tidak menjawab lagi ucapan Bryan dan memilih menyembunyikan wajah nya di dada bidang Bryan.
Bryan menggeleng kan kepala nya pelan, lalu menghirup aroma jeruk dari rambut Citra.

"Hahhhh, tenang banget lah pokok ngehirup aroma rambut kamu yang."

Citra terkikik geli mendengar ucapan Bryan. Ia pun kembali memeluk pinggang Bryan erat.

💕💕💕💕

"Mas, pokok nya aku mau kentang tornado, odeng, ramen, pokok nya semua yang ada di jalan nanti aku mau deh. Kecuali babi."

"Iya sayang iya, semua nya kamu beli deh kecuali makanan satu itu." Jawab Bryan sembari memasang apple watch yang baru saja di beli nya kemarin.

Citra memekik senang sembari menepuk-nepuk tangan nya seperti anak kecil.

"Thank you mas Bry!"

Bryan menatap Citra sambil tersenyum. "Sama-sama cinta. Yuk berangkat biar kita nggak kemalaman,"

Citra mengangguk. Bryan pun berjalan mendekati Citra. Mereka berdua pun berjalan beriringan keluar dari kamar hotel.

         Perut Citra terasa penuh karena makanan yang di inginkan nya sejak pagi tadi telah masuk ke dalam perut nya.

"Mau beli apa lagi yang?"

Citra menggeleng lemah sembari meminum sari jeruk yang baru saja di belikan Bryan.

"Cukup mas. Perut aku udah nggak kuat buat nampung makanan. Mending sekarang kita pulang terus istirahat, biar besok nggak telat ke bandara." Jawab Citra. Bryan terkekeh, lalu merangkul Citra.

"Yaudah, yuk pulang. Tapi masih kuat kan jalan nya?"

"Kuat lah. Hotel kita kan nggak jauh. Kalau aku udah mulai capek, nanti pasti aku bilang ke kamu."

Bryan mengangguk kan kepala nya. Mereka berdua pun berjalan meninggalkan jalanan yang penuh dengan makanan kesukaan Citra itu.

******

Setelah menempuh jarak selama 12 jam perjalanan kurang lebih nya. Akhirnya, Bryan dan Citra sampai di bandara Juanda dengan selamat. Kini, mereka berdua sedang menunggu Saka yang masih dalam perjalan menuju bandara untuk menjemput mereka.

"Saka lama banget ya mas? Udah capek banget aku tuh pengen istirahat."

Bryan menoleh ke arah Citra. Lalu, tangan kanan nya terulur ke arah leher Citra dan memijat-mijat leher nya pelan.

"Sabar dong yang, bentar lagi mungkin sampai." Balas Bryan. Citra hanya menghela nafas nya pelan.

"OM BRYAN, AUNTY CITRA!"

Bryan dan Citra mendongak kan kepala nya bersamaan. Di depan sana, terdapat Saka yang melambai-lambaikan tangan nya dan sedikit berlari mendekati Bryan dan Citra.

"Sorry ya om, aunty. Tadi Saka mampir ke rumah temen sebentar nganterin buku."

"Iya, gapapa. Tolong ini bantuin bawain koper nya aunty Citra. Dia udah nggak kuat lagi kayak nya buat geret koper nya," ucap Bryan.

Saka pun langsung menggeret koper milik Citra dan berjalan mendahuli Bryan dan Citra.

        Hanya membutuhkan waktu lima belas menit untuk sampai di rumah Jason. Kini, Bryan, Citra dan Saka telah sampai di pekarangan rumah Jason dan turun dari mobil secara bersamaan.

"Pak Yahya, tolong bantuin bawain koper nya om Bryan ya." Ucap Saka setelah mengeluarkan dua koper besar milik Bryan dan Citra.

"Siap mas Saka!" Jawab pak Yahya. Saka pun menutup pintu bagasi mobil dan berjalan menyusul Bryan dan Citra yang sudah berjalan mendahuluin nya.

Saat pertama kali membuka pintu, Bryan terkejut bukan main karena melihat kinderjoy, makanan favorit Galen yang bertebaran di atas karpet ruang tamu.

"Eh, ada om Blyan sama onty Citla. Kapan datang nya? Naik apa kesini?" Tanya Galen yang tiba-tiba saja muncul dengan mulut yang penuh dengan coklat.

"Baru aja datang di jemput sama abang mu dek. Kamu kok cemot-cemot gitu sih muka nya? Kan udah gede, makan nya harus yang bersih dong." Ucap Bryan.

"Lah, masa cemot-cemot sih om? Padahal Galen makan nya dah lapi loh. Udah belusaha biar coklat nya nggak kemana-mana."

Bryan memutar kedua mata nya malas. Terserah Galen sudah mau bagaimana. Percuma juga dia memberi tau anak kecil yang satu itu, toh juga Galen tidak akan pernah menggubris omongan nya.

Bryan pun memilih masuk lebih dalam ke rumah Jason. Dan menemui Jason serta Vanya untuk meminta kamar agar Citra bisa segera beristirahat.

Besok, ia akan membawa Citra ke rumah sakit untuk memeriksakan keadaan nya.
.
.
.
.






















Happy reading semua❤

Maaf baru bisa update malam ini. Maafkan juga yaa kalau alur nya semakin berantakan dan kalian mulai bosan terhadap cerita ini:')

Vote dan komen nya tetap aku tunggu💕

Crazy Couple [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang