10

1.2K 120 16
                                    

Kembali ke Semarang, Citra dan Bryan di sambut dengan mama Evy, papa Sony dan juga kakak dari Citra. Ruang tamu rumah Bryan dan Citra di hias sedemikian rupa.

"Welcome menantu dan calon cucu mama! Ayo masuk, mama udah masak makanan kesukaan Citra loh."

"Terimakasih banyak mama. Oh iya, tumben banget ini orang utan mau datang kesini. Biasanya juga 'sibuk' sama kerjaan nya." Sindir Citra Wildan, kakak sekaligus orang tua bagi Citra.

Ya, sejak Citra berusia empat belas tahun. Ia hanya hidup dan tinggal berdua dengan sang kakak. Dulu, hidup Citra tidak seenak seperti sekarang.

Ia bekerja banting tulang sampai ia lulus dari Sekolah Menengah Atas. Bryan dan Wildan lah yang mengetahui perjalanan hidup nya.

Kedua orang tua Citra dan Wildan meninggal karena kecelakaan mobil yang di kendarai nya. Mereka tidak tertolong saat akan di bawa ke rumah sakit.

Saat itu Citra benar-benar depresi karena kehilangan orang yang Citra cintai dan sayangi. Tapi, untung saja Wildan selalu memberinya nasehat dan semangat. Sehingga Citra bangkit kembali dan menjutkan hidup nya dengan baik.

"Maaf loh dek. Kakak kan kerja buat kamu sama calon ponakan kakak. Jadi, tolong di maklumin ya adik ku tercinta." Balas Wildan.

"Hilih. Basi banget tau nggak alesan mu kak. Bosen sangat aku dengar nya."

"Udah lah aku mau makan aja sama mama. Yuk ma, kita ke ruang makan." Lanjut Citra dan menarik pelan tangan mama Evy agar mengikuti langkah Citra.

Sesampainya diruang makan, Mama Evy dengan semangat mengambilkan makanan untuk Citra. Padahal, Citra sudah menolak agar mama Evy tidak perlu repot-repot mengambilkan makanan untuk nya.

Citra bisa melakukan hal itu. Tetapi, mama Evy benar-benar kekeh pada pendirian nya. Mama Evy bilang, Citra tidak boleh terlalu kecapekan.

"Aduh mama, Citra jadi nggak enak ini sama mama. Sekali lagi terimakasih banyak ma. Maaf kalau Citra ngetepotin mama."

Mama Evy mendengus sebal mendengar ucapan Citra. "Kamu ngomong apa sih sayang? Mama nggak ngerasa di repotin kamu kok. Malahan, mama seneng banget kalau kamu selalu minta tolong ke mama. Dengan senang hati mama akan membantu kamu,"

"Jadi, sering-sering minta tolong ke mama ya nak." Lanjut mama Evy dengan senyuman manis yang tak lepas dari bibir nya.

Citra jadi tak enak melihat senyuman sang mama mertua. Dan Citra pun menganggukkan kepala agar mama Evy merasa bahagia.

"Iya ma. Nanti, kalau ada apa-apa. Citra akan minta tolong ke mama,"

Mama Evy memekik senang. Ia pun langsung saja memeluk Citra dan mencium kedua pipi Citra bergantian.

🌼🌼🌼🌼

"Mas Bry tolong kamu ke supermarket depan. Beliin aku keju, mentega, sama susu full cream ya. Aku mau bikin mie carbonara."

Bryan yang sedang bermain game langsung melempar iPad nya ke atas bantal. Lalu menatap Citra semangat.

"Mie carbonara?! Aku juga mau dong yang."

Citra yang tadi sedang fokus mengeringkan rambut nya, langsung saja menatap Bryan yang kini berada di samping nya.

Jelas saja Citra terkejut dengan adanya Bryan yang berada di samping nya secara tiba-tiba.

"Kaget geblek! Ngapain sih tiba-tiba ada di sini?"

Bryan tertawa pelan. Lalu sedikit menjauhakan jarak antara diri nya dan Citra.
"Maaf sayangku. Aku terlalu bersemangat pas kamu bilang mau bikin mie carbonara itu. Udah lama banget aku pengen nyobain mie itu,"

Crazy Couple [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang