5

1.3K 133 20
                                    

Sejak semalam, Citra tidak bisa tidur karena Bryan yang tiba-tiba saja demam tinggi. Dan pagi ini, Citra membuatkan bubur untuk sarapan pagi Bryan.

Saat sedang mengaduk nasi yang hampir menjadi bubur, ponsel nya berdring dari dalam saku celana tidurnya. Citra pun mengecilkan kompor dan mengangkat telfon dari sang mama mertua.

"Pagi Citra, lagi sibuk nggak hari ini? Kita jalan-jalan yuk ke Yogyakarta. Mama udah lama nggak keluar berdua sama kamu nih," ucap mama Evy di sebrang sana.

"Pagi mama. Maaf, bukan nya Citra nolak tapi Citra nggak bisa pergi ma. Mas Bryan lagi sakit soalnya."

"Loh, kok Citra baru bilang sih nak kalau suami mu sakit. Anak kesayangan mama sakit apa itu?"

"Demam ma. Baru semalam ini dia demam, ini Citra lagi bikinin bubur buat sarapan dia." Jawab Citra sembari mematikan kompor karena bubur sudah mulai matang.

"Yaudah, nanti agak siang mama kerumah kalian ya. Citra juga jangan lupa sarapan ya sayang."

"Iya mama. Kalau gitu Citra matiin ya telfon nya. Bye ma,"

"Iya, bye juga sayang."

Citra pun memutuskan sambungan telefon nya bersama dengan mama Evy. Citra memasukkan kembali ponsel ke dalam saku celana nya, lalu mengambil mangkuk serta sendok. Setelah memindahkan bubur ke dalam mangkuk, Citra beralih mengambil gelas untuk membuat teh hangat.

"Bubur udah, teh hangat juga udah. Tinggal obat nya aja ini," ujar Citra sembari mengambil kotak obat dan mencari-cari obat penurun panas.

"Nah, ini dia!" Ujar Citra lagi sembari mengangkat obat yang baru saja dicari nya. Ia pun meletakkan obat paracetamol di atas nampan bersamaan dengan bubur dan juga teh hangat buatan nya. Citra pun berjalan meninggalkan dapur.

        Sesampainya di kamar, Citra melihat Bryan yang masih tertidur dengan kepala yang terdapat handuk kecil untuk mengompres agar demam nya turun.

Citra meletakkan nampan di atas nakas, lalu mengambil handuk kompresan dan membangunkan Bryan secara perlahan.

"Mas, bangun yuk. Sarapan dulu. Tidurnya di lanjut nanti."

Perlahan, Bryan membuka kedua matanya dan langsung menatap pada Citra. Yang dirasakan Bryan saat membuka kedua matanya adalah, kepala yang sangat-sangat sakit seperti di pukul menggunakan kayu berkali-kali.

"Kepalaku pusing yang," ucap Bryan dengan suara paraunya khas orang yang sedang sakit.

Citra mengangguk, lalu membantu Bryan bersandar pada kepala ranjang. "Iya, mangkanya sarapan dulu terus minum obat mas."

Bryan menganggukkan kepalanya pelan dan mulai menerima suapan pertama yang di beri Citra.

"Pahit banget bubur nya,"

"Ya kan kamu lagi sakit mas. Kalau nggak lagi sakit juga nggak bakalan pahit ini bubur nya."

Bryan terdiam dan menerima suapan kedua dengan wajah yang terpaksa. "Yang, udah ya ini suapan terakhir. Nggak betah banget aku,"

"Dua kali suapan ya mas? Dari semalam kamu belum makan." Paksa Citra. Dan Bryan pun hanya mengangguk pasrah dan kembali menerima suapan dari Citra.

💕💕💕💕

"Bry, ke rumah sakit ya nak. Ini demam mu belum juga turun loh nak."

"Enggak ma. Bryan udah sembuh kok, mama jangan lebay deh."

Citra dan mama Evy menghela nafas berat. Sejak siang tadi, hingga sekarang. Mereka membujuk Bryan agar mau di bawa ke rumah sakit. Tetapi hasil nya nihil, Bryan menolak keras untuk di bawa kerumah sakit.

Crazy Couple [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang