14

885 110 16
                                    

"Citra, tolong masakin aku bubur ya. Tiba-tiba aja kepala ku sakit terus ngerasa mual-mual."

"Citra tolong gantiin seprai kasur aku ya."

"Citra tolong ambilin handuk aku!"

"Citra, aku pengen minum coklat panas. Bisa bikinin nggak?"

Citra benar-benar lelah. Di usia kandungan nya yang keempat bulan, ia jadi mudah lelah dan ingin berbaring di atas kasur seharian. Tapi, itu semua hanya lah impian Citra belaka.

Karena tiba-tiba saja, Ilona yang sedang mengandung ke delapan bulan itu jatuh sakit. Ya meskipun sakit nya tidak parah, tapi itu cukup membuat Citra kelelahan karena permintaan Ilona yang macam-macam.

Dan sudah sebulan juga Ilona tinggal di rumah nya. Bryan juga setiap hari selalu mendesak nya untuk menyuruh Ilona cepat pergi dari rumah mereka. Citra jadi bingung sendiri, ia merasa kasihan pada Ilona. Tetapi, ia juga harus menuruti ucapan dari Bryan.

Citra mengangkat gelas yang berisikan coklat panas pesana Ilona. Ia pun berjalan pelan-pelan meninggalkan dapur.

Sesampainya di kamar tamu, yang saat ini menjadi kamar Ilona. Citra langsung saja membuka pintu kamar.

"Eh Citra. Cepet banget bikin nya?"

Citra tersenyum tipis. Lalu meletakkan segelas coklat panas di atas nakas. "Ya kan air panas nya dari dispenser." Jawab Citra.

Ilona tertawa sembari mengangguk-anggukkan kepala. "Oiya, lupa aku."

Citra memandangi Ilona sejenak, lali memilih berpamitan untuk keluar dari kamar Ilona.

Sesampai nya di teras rumah, Citra duduk pada anak tangga. Ia memijit-mijit pelan kepala nya yang terasa sangat pusing. Sejak keluar dari kamar Ilona dan ia mendudukkan diri nya. Kepala nya tiba-tiba saja terasa seperti di hantam menggunakan palu. Dan ia pun memijat-mijat pelan kepala nya dengan kedua mata yang terpejam.

"Kamu kenapa?"

Citra berjingkat kaget mendengar suara seseorang. Ia mendongakkan kepala nya menatap seseorang yang baru saja berbicara. Kedua mata nya melebar melihat seseorang yang berada di hadapan nya.

Wildan. Kakak tersayang nya tiba-tiba berdiri dengan tegap di depan nya.

"Ka-kakak ngapain a-ada disini?" Tanya Citra gugup dengan wajah yang ketakutan.

"Di suruh Bryan. Dia tadi telfon kakak buat temenin kamu di rumah. Dia bilang, pulang nya malam. Kakak suruh jagain kamu selama dia belum pulang."

Citra menghela nafas nya. Ia kembali menundukkan kepala nya.
Wildan yang melihat Citra yang aneh itu, langsung saja duduk di samping adik perempuan satu-satu nya.

"Kamu kenapa sih? Ada masalah sama Bryan?"

Citra kembali mengangkat kepala nya lalu menggeleng. "Enggak. Citra nggak ada masalah kok sama mas Bryan."

"Ya terus kenapa wajah kamu kok murung? Pucet lagi muka nya. Kamu sa-"

"CITRA?! DI PANGGIL DARI TADI TERNYATA DI SINI LAGI BERDUA-DUAAN SAMA COWOK LAIN HUH? INGAT CITRA, INGAT. BRYAN DI LUAR SANA KERJA BUAT KAMU SAMA ANAK KAMU! EH KAMU NYA MALAH KAYAK BEGINI DI BELAKANG BRYAN."

Tubuh Citra kembali menengang setelah mendengar teriakan Ilona. Sedangkan Wildan, ia langsung berdiri dan membalikkan tubuh nya ke arah Ilona.

Wildan syok melihat seseorang di hadapan nya. Wanita yang pernah menghiasi hari-hari nya dulu, wanita yang selalu berhasil membuat Wildan cinta terhadap wanita itu. Tetapi, semua nya hancur karena wanita itu lebih memilih ikut bersama selingkuhan nya yang juga pacar dari Citra saat itu.

Crazy Couple [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang