18

1K 107 9
                                    

Pagi ini, Bryan tengah di sibuk kan dengan barang-barang Citra dan juga calon anak nya. Besok, Citra akan pergi ke rumah sakit. Karena sudah waktu nya untuk Citra melahirkan.

Bryan jadi tidak sabar menunggu anak pertama nya lahir. Tapi, Bryan juga merasakan takut jika terjadi sesuatu dengan Citra dan bayi mereka. Bryan selalu merapal kan doa di dalam hati nya, agar Citra dan calon anak mereka selamat.

"Yang ini kamu sama mama seriusan beli warna pink semua? Nanti kalau anak kita keluar nya cowok gimana?" Ucap Bryan sembari menatap baju-baju bayi yang rata-rata berwarna pink itu.

"Loh kan anak kita emang cewek mas. Gimana sih," jawab Citra santai sembari menainkan ponsel nya.

Bryan mengedip-ngedip kan kedua mata nya dengan tangan yang memegang baju kecil berwarna pink dan terdapat gambar beruang itu.

'Iya juga yak. Kemarin waktu terakhir USG jenis kelamin nya perempuan.' Batin Bryan dan kembali menasukkan beberapa baju calon anak nya dan juga beberapa baju milik Citra.

Citra yang sedari tadi menatap Bryan itu terkekeh pelan, melihat suami tercinta nya melamun sembari memegangi baju milik calon anak mereka.

Terkadang terlintas di pikiran Citra, mengapa ia bisa berjodoh dengan lelaki yang sedang berjongkok di depan lemari itu. Jika di ingat-ingat kembali, Bryan orang nya nggak bisa diam, hobi jatuh, suka melakukan hal-hal bodoh contoh nya seperti kemarin lusa. Dengan kercayaan diri yang tinggi, Bryan menari dengan lagu kpop yang akhir-akhir ini sering di putar nya. Mana dia menari nya di teras rumah dan menjadi tontonan anak-anak kecil komplek.

Citra saat itu menahan rasa malu bukan main. Ya untung nya saja yang melihat tingkah absurd Bryan saat itu hanyalah anak-anak kecil. Tapi, pada akhir nya Citra pun ikut menari bersama Bryan.

Dan aneh nya lagi, meskipun Bryan selalu bertingkah aneh. Citra sangat-sangat mencintai Bryan. Bahkan, Citra lebih mencintai suami aneh nya itu dari pada diri nya sendiri.

"Sayang, kamu nggak pengen makan seafood gitu sebelum lahiran?"

Citra tersadar dari lamunan nya, lalu berdecak kesal. "Enggak. Lagi nggak pengen makan apa-apa. Kamu kalau mau seafood, buruan bilang ke mbak Niken. Mumpung mbak Niken belum ke pasar." Jawab Citra.

"Tapi kamu yang masak ya yang,"

Citra memutar kedua bola mata nya malas. Lalu menggeleng kan kepala nya.
"Nggak mau. Kamu nggak liat perut ku makin gede?" Jawab Citra lagi menolak permintaan Bryan.

Bryan menatap melas pada Citra. Ia lalu berjongkok di hadapan Citra, lalu memeluk pinggang Citra dan menyandarkan kepala nya pada perut besar Citra.

"Please lah yang, aku udah lama banget nggak makan masakan kamu. Ya, ya, ya. Kamu masakin aku seafood."

Citra menghela nafas nya panjang. Dan akhir nya mengangguk kan kepala nya pasrah.

"Oke, aku masakin! Tapi awas aja ya kalau sampai nggak habis." Balas Citra.

Bryan mendongak kan kepala nya dan menatap Citra dengan mata yang berbinar-binar.

"Beneran mau di masakin? Nggak bohong kan yang?!" Ucap Bryan bersemangat.

Citra kembali berdecak dan menganggukan kepala nya. "Iya mas, udah sana buruan ke mbak Niken. Suruh mbak Niken beli bahan-bahan yang mau di buat seafood." Kata Citra.

Bryan langsung berdiri dari duduk nya. Ia mendekatkan wajah nya ke wajah Citra, lalu mengecup singkat hidung mancung milik Citra.

"Thank you istri ku! Kalau begitu aku ke mbak Niken dulu ya." Ujar Bryan dan berlalu meninggalkan Citra.

Crazy Couple [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang