Pagi ini Citra sedang di sibukkan dengan bahan-bahan masakan nya.
Ya, semalam Bryan meminta pada Citra untuk di buatkan sarapan pagi sayur asem, ikan asin, tempe dan tahu, dan juga sambel. Sederhana sih, tapi itu salah satu makanan favorit Bryan.
Terkadang Citra heran, Bryan anak orang kaya tapi gaya dan selera makan nya jauh dari kata orang kaya. Berbeda denga kakak nya yaitu Evan. Evan masih memiliki aura-aura orang dengan kasta tinggi. Sedangkan Bryan, dia tidak memiliki itu.
Tetapi, Citra tidak memusingkan hal itu. Yang terpenting, Bryan cinta dan sayang terhadap diri nya saja itu sudah cukup. Toh kekayaan juga bisa di cari bersama-sama.
"Masih belum selesai ya masak nya?"
Suara serak nan sexy milik Bryan terdengar tepat di telinga kanan Citra. Citra pun merasa geli di seluruh tubuh nya setelah mendengar Bryan berbicara.
"Jangan cium-cium leher mas Bry. Tak pukul pake ulekan baru tau rasa kamu!" Ucap Citra sembari mengangkat ulekan yang berada di tangan kiri nya tinggi-tinggi.
Dengan senyumam bodoh, Bryan menjauh beberapa senti dari Citra. Citra yang melihat itu sedikit kesal.
"Kamu belum gosok gigi sama cuci muka kan? Mending sekarang kamu ke kamar mandi deh mas. Sebelum ulekan ini benar-benar melayang ke kepala kamu."
"Idih, galak banget. Nanti malam nggak aku nyanyiin loh kalau kamu nggak bisa tidur." Jawab Bryan.
Kedua mata Citra melotot. Berani-berani nya si Bryan mengancamnya. Nanti kalau Citra nggak mau kasih jatah lagi, bakal tau rasa nanti.
"Ohh, ngancem nih? Oke, terserah kamu. Berarti nggak ada jatah selama setahun ya."
Kini giliran mata Bryan yang melotot. Nggak ada jatah selama setahun Citra bilang?
Ya mana bisa lah! Biasanya juga seminggu sekali atau dua minggu sekali dapat jatah. Ini malah nggak di kasih jatah selama setahun? Ini nggak bisa di biarin."Sayang, kang mas Bryan cuma bercanda kok. Jangan marah ya cinta nya aku."
"Jingin mirih yi cinti nyi iki." Cibir Citra mengulangi perkataan terakhir Bryan.
"Ya mangkanya jadi orang tuh jangan suka ngancem bajing! Dah lah sana cuci muka mu dulu mas." Lanjut Citra mengusir Bryan.
Bryan pun menurut. Tetapi, sebelum ia beranjak dari dapur Bryan terlebih dahulu mencium pipi Citra dan berujung membuat Citra berteriak.
Yup, Citra paling anti di cium oleh Bryan jika lelaki itu belum menggosok gigi nya.
"Mas, aku ke rumah Amanda ya. Nanti kalau urusan kamu udah selesai di restoran kamu jemput aku."
"Iya, nanti aku jemput yang. Ohh iya, mau bawa kartu ATM atau uang cash aja?"
Citra tampak berpikir. Lalu ia menjawab. "Uang cash aja mas. Aku sama Manda nggak pergi kemana-mana kok, cuma mau cerita-cerita aja di rumahnya. Mungkin sambil nyemil,"
Bryan pun menganggukkan kepalanya dan kembali fokus terhadap sarapan nya.
******
"Sejuta cukup kan yang?" Ucap Bryan setelah sampai di depan gerbang rumah Amanda, sahabat tercinta Citra.
"Lebih dari cukup kok mas." Jawab Citra sembari menrima uang pemberian Bryan.
Bryan menganggukkan kepalanya dan memasukkan kembali dompet nya ke dalam waist bag warna hitam.
Citra mengambil tangan kanan Bryan lalu di ciumnya. Setelah itu, Bryan mendekatkan wajah nya ke wajah Citra di cium nya sekilas bibir Citra.
KAMU SEDANG MEMBACA
Crazy Couple [SELESAI]
Romance(Follow dulu sebelum membaca, thank you💕) Ini cerita tentang Bryan Anderson Winata dan istrinya Citra Aurellia Kirana. Bryan yang termasuk dalam golongan budak cinta terhadap istrinya ini, apapun akan di lakukan nya untuk sang istri. Sedangkan Citr...