17

935 107 7
                                    

Citra benar-benar bosan. Semenjak perut nya semakin membesar ini, Bryan berubah menjadi monster yang sangat-sangat posesif terhadap nya.

Contoh nya seperti kemarin. Citra lagi asik menari sambil loncat-loncat pelan, Bryan langsung memarahi nya seharian penuh. Tidak hanya itu saja. saat ia sedang menunggu cilok di depan pagar rumah sembari melihat anak-anak kecil yang sedang bermain, tiba-tiba saja mobil Bryan muncul. Dengan wajah nya yang khawatir, Bryan keluar dari dalam mobil dan bertanya kenapa Citra berada di luar.

Ya Citra jawab lah dengan jujur. Dan Bryan pun kembali menceramahi nya, kata nya cilok yang biasa nya lewat di komplek rumah mereka itu tidak higenis. Nanti bisa sakit. Dan itu berhasil membuat Citra memutar kedua bola mata nya malas.

Dan sekarang, ia sedang berada di atas kasur dengan kedua kaki yang menendang-nendang selimut sampai terjatuh.

"Bosen, bosen, bosen, bosen! Bryan jahat ih. Aku nya nggak boleh di suruh ngapa-ngapain." Gerutu Citra sebal.

Citra mengambil ponsel nya yang berada di samping kiri bantal nya. Lalu membuka aplikasi chat dan mencari nama Bryan.

Me:
Aku mau ke caffe sekarang! Tolong bikinin aku nasi goreng pedes pake telur ceplok dua sama minuman ocean blue es batu sama nata de coco nya yang banyak.


Setelah pesan terkirim. Citra pun melempar ponsel nya dan bergegas menuju kamar mandi untuk bersiap-siap.

Dua puluh lima menit berlalu, Citra keluar dari kamar nya dengan balutan dress panjang berwarna pink dengan rambut panjang yang terurai serta make up tipis yang menempel pada wajah cantik nya.

Senyuman Citra mengembang. Ia pun berjalan lurus keluar dari rumah. Sejak kehamilan Citra yang ketujuh, kamar yang semula berada di lantai dua kini berpindah ke lantai satu di karenakan Citra yang mulai kelelahan naik turun tangga.

Sesampai nya di teras, Citra melihat pak Dani dan mbak Niken yang sedang bersenda gurau itu. Citra pun kembali berjalan mendekati mereka.

"Hayo! Pacaran terus ini ya." Ucap Citra mengejutkan pak Dani dan mbak Niken.

"Haduh, si eneng ini ngagetin aja. Mau kemana neng? Kok cantik bener." Jawab mbak Niken.

Citra tersenyum kembali sampai kedua mata nya menyipit. "Mau ke caffe mbak, nyusul Bryan. Pak Dani, ayo anterin aku." Balas Citra.

"Siap neng!" Ujar pak Dani dan bergegas menuju garasi untuk mengeluarkan mobil Honda Civic berwarna putih yang baru saja Bryan belikan sebagai kado ulang tahun Citra yang ke dua puluh tiga kemarin.

Sambil menunggu pak Dani yang mengeluarkan mobil, Citra dan mbak Niken berbincang-bincang ringan. Iya, Citra sedekat itu dengan mbak Niken yang notaben nya hanyalah seorang asisten rumah tangga nya.

"Neng, di caffe neng Citra kan pasti banyak jajanan tuh. Kalau neng Citra pulang, mbak mau lah di bawain roti bakar."

"Boleh mbak, nanti Citra bawain deh. Mau rasa apa?" Tanya Citra.

"Apa aja deh neng," jawab mbak Niken.

"Oke deh. Nanti Citra bawain,"

"Asik. Makasih neng Citra."

Citra mengangguk kan kepala sembari tersenyum. Dan tak lama kemudian, mobil pun keluar dari dalam garasi. Citra pun berjalan cepat menuju ke arah mobil. Sesampai nya di samping mobil, Citra pun masuk ke dalam.

Crazy Couple [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang