•2•

47 13 2
                                    

Sungguh sangat menjengkelkan sekali rasanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sungguh sangat menjengkelkan sekali rasanya.

Lagi-lagi dia benar-benar tak habis pikir dengan maminya tercintanya yang seenak jidatnya menitipkan anak orang yang tak jelas asal usulnya kepadanya.

Beruntung bahwa Kenan sampai sekarang tak mempunyai pacar, jika iya maka sudah dipastikan hubungannya akan berakhir begitu saja karena gadis ajaib itu.

Gadis berparas cantik yang sedari terlelap kini tengah menggeliat tak nyaman ketika merasakan hangatnya panas matahari yang seolah membakar wajah cantiknya.

Perlahan tapi pasti, dia membuka kedua kelopak matanya. Dia menguap sebelum akhirnya memutuskan untuk beringsut untuk duduk.

Dengan gerakan lamban, dia menolehkan kepalanya kesamping. Hal pertama yang dia lihat adalah roti sobek yang terpampang jelas didepan matanya.

Sungguh sangat menggiurkan sekali, bukan?

Kenan yang sudah menyadari bahwa gadis yang belum diketahui namanya sudah bangun kontan langsung mendelik. "Lo siapa, huh?" Kenan bertanya to the point' dengan suara seraknya khas bangun tidur.

Gadis dengan setelan piyama merah muda yang melekat apik ditubuhnya langsung menunjuk dirinya sendiri dengan jari telunjuknya yang terlihat lentik. "Aku? Human." Gadis itu menyahut dengan polos.

Kenan menggeram tertahan saat melihat wajah gadis itu yang terlihat polos, entah polos beneran atau hanya bohongan saja. Namun yang pasti Kenan benar-benar tak tahu akan hal tersebut.

"Gue udah tau lah! Ya kali Lo itu kuman," Kenan menukas dengan sewot. Sungguh, dia sangat geram. Hingga rasanya ingin menceburkan gadis itu kedalam air lautan saja.

Gadis itu tertawa kecil saat mendengar jawaban dari Kenan barusan yang menurutnya lucu? Meski cowok itu ngegas.

"Kenalin, namaku Gabby." Gadis yang menyebut dirinya sendiri dengan nama Gabby—saat ini terlihat mengulurkan tangan kanannya. Berniat untuk mengajak Kenan berkenalan.

Kini, Kenan melipat kedua tangannya didepan dada dengan gaya angkuhnya seraya menatap telapak tangan kanan Gabby tanpa minat.

"Nggak! Gue nggak mau kenalan sama lo." Kenan menyahut dengan suara yang terdengar ketus. Mengingat bahwa dia masih jengkel dengan chat dari maminya tadi.

Gabby tersenyum manis. Dia masih menatap telapak tangan kanannya sendiri dengan tatapan yang tak bisa diartikan sebelum akhirnya menurunkan tangan kanannya kembali.

"Gabby juga nggak akan maksa Kenan buat kenalan kok," Gabby menyela dengan lembut.

Dahi Kenan berkerut sementara alis tebalnya menyatu. "Kok lo bisa tau nama gue sih?" Kenan bertanya dengan penasaran. Padahal sebelumnya dia belum memberi tahukan Gabby namanya, bukan?

Live TogetherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang