•8•

26 14 3
                                    

Mengingat bahwasanya dia bukanlah cowok mesum

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mengingat bahwasanya dia bukanlah cowok mesum. Mungkin otaknya yang bisa di bilang dirty itu karena berteman dengan para cowok mesum, tepatnya para teman kelasnya.

Bisa di bilang bahwa Kenan ketularan teman-temannya. Namun, dia sendiri sangatlah enggan mengakui hal itu.

"Goblok lo, Ken!" Kenan berdecak kesal seraya merutuki kebodohannya sendiri.

Beberapa detik kemudian, Gabby terlihat menggeliat tak nyaman. Dahinya berkerut, namun matanya masih terpejam.

Sementara Kenan? Dia terkekeh saat melihat wajah Gabby yang semula sangat tenang berubah menjadi terlihat gusar.

Tidak bisa dipungkiri bahwa setelahnya Gabby membuka matanya yang sedari terpejam sedari tadi dengan perlahan.

Gabby menyipitkan matanya sejenak saat kilauan cahaya berhasil menusuk matanya. Dia kembali menguap. Sejujurnya dia masih mengantuk.

Wajah Gabby tampak semringah setelah tidur. Gadis itu terlihat tidak marah sama sekali pada Kenan.

Walau barusan cowok itu telah membangunkannya dengan seenak jidatnya sendiri dengan cara menoel-noel pipi mulusnya.

"Kenan udah pulang?" Gabby langsung melontarkan pertanyaan kepada Kenan ketika dirinya barusan mendengar dehaman Kenan.

Kenan yang nota bene-nya adalah cowok berparas tampan serta bermulut pedas itu nampak diam sejenak, wajahnya terlihat datar.

Dan tentunya dia tak langsung menjawab pertanyaan yang Gabby lontarkan barusan.

Melainkan dia melirik Gabby yang kini tengah mengucek matanya. Terlihat lucu sekali.

"Udah." Kenan menyahut dengan dingin.

Kenan memutar tubuhnya, dia berjalan ke luar kamarnya dengan langkah lebar. Seketika langkahnya terhenti ketika Gabby memanggilnya.

"Gue mau ke bawah. Mau makan." Kenan menyahut malas.

"Kenan laper kayak Gabby ya?" Gabby bertanya dengan mimik wajah yang terlihat sangat penasaran.

"Nggak usah banyak tanya. Lebih baik lo turun sekarang." Setelah mengatakan kalimat tersebut, Kenan kembali meneruskan langkahnya yang tadi sempat tertunda.

Sebenarnya dirinya tak lapar. Hanya saja dia berniat memancing Gabby untuk kebawah untuk makan. Bukannya Gabby tadi bilang sudah lapar?

Gabby merengek manja. "Gabby ikut Kenan!"

Kenan tidak menjawab, hanya saja dia menarik salah satu bibirnya. Ya dia tersenyum miring setelahnya.

Sebenarnya Kenan sedikit tak suka dengan gadis manja macam Gabby. Tetapi sekarang dia berusaha memaklumi bahwa semua cewek itu berbeda-berbeda, dia tidak boleh menyamakannya.

Ada yang manja dan ada juga yang tidak. Ada yang feminim dan ada juga yang tomboy. Ada yang lembut dan ada juga yang kasar.

Jika hari minggu, Kenan biasanya menyibukkan dirinya untuk hang-out bersama para teman kelasnya. Namun, Minggu kali ini tidak—bagaimana mungkin dirinya tega meninggalkan Gabby dirumahnya sendirian?

Live TogetherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang