•5•

25 13 3
                                    

Kenan melirik sekilas wajah Gabby

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kenan melirik sekilas wajah Gabby. "Sori, Lo itu bukan tipe cewek gue,"

Gabby melipat kedua tangannya didepan dada sebelum akhirnya menjawab perkataan Kenan barusan. Hatinya sakit tentu saja.

"Kenan jahat!" Gabby menyahut sebal seraya memalingkan mukanya kesamping.

Menatap jendela kaca yang tertutup rapat dan bersih tentunya. Tadinya gorden berwarna emas tersebut masih menutupi muka jendela, namun sekarang sudah tidak tertutup lagi.

Mengingat bahwasanya hari sudah menjelang siang dan matahari pun kian meninggi yang berhasil menciptakan cahaya terang yang membuat para human tidak ingin keluar rumah.

Begitupun dengan Kenan.

Dia sedang malas keluar rumah hari ini. Jika dia keluar pasti otomatis Gabby akan ikut dengannya bukan?

Apa kata teman sekolahnya nanti jika dia membawa cewek manja macam Gabby, huh?

Ah, sungguh sangat menyebalkan sekali.

Kenan mendengus sebal. "Oke, serah lo aja deh, capek gue." Dia menyahut dengan malas.

Bukannya dia kalah, hanya saja kali ini dia mengalah demi kebaikannya sendiri.

Bagaimana tidak? Sekarang mata Gabby saja sudah berkaca-kaca seperti kemarin hari. Tentu saja dia tidak ingin jika kejadian kemarin terulang lagi.

Gabby kembali menolehkan wajahnya ke arah Kenan ketika mendengar suara cowok yang kini masih diam di tempatnya. Namun mulutnya tak henti-hentinya mengunyah.

Lagi-lagi Gabby cemberut dibuatnya.

Kenan melirik sekilas wajah Gabby yang saat ini terlihat menyedihkan sekali. Namun, Kenan hanya membalas dengan sorot dingin yang terlihat tak tersentuh.

Ingat! Dia terlalu gengsi jika harus membalas Gabby dengan gaya yang terlihat ramah, yang ada nantinya Gabby akan semakin manja kepadanya.

Oh no! Jangan sampai hal tersebut terjadi padanya.

Gabby mendongak ke atas. Menatap ponsel Kenan dengan tatapan yang tak bisa diartikan. Entah kenapa dia menjadi penasaran dengan wajahnya hari ini.

Tadi sehabis mandi, dia langsung berpakaian asal—dengan memilih baju lengan pendek kelonggaran dan di padukan celana jeans pendek.

Rambutnya di gerai seperti kemarin dan mengabaikan menyisir rambutnya sendiri yang basah karena terkena air, juga sampo. Dan dia juga melupakan untuk berkaca.

Emang wajah Gabby hari ini jelek, ya?

Sempat ragu sejenak, tiba-tiba tangan kanan Gabby terulur untuk mengambil alih ponsel milik Kenan yang masih berada di genggaman cowok itu.

Sementara Kenan? Dia menatap pongah ke arah wajah Gabby yang masih saja terlihat ragu dan tak percaya sedikitpun dengan perkataannya tadi.

Gabby menundukkan kepalanya, Gabby menggerakan jarinya pada layar ponsel yang kini sudah menyala.

Live TogetherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang