35.Comin Home.

8.1K 568 60
                                    

"Your name on me forever."

Berbagai jenis makanan telah terhidang di meja bundar berdesign fancy

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Berbagai jenis makanan telah terhidang di meja bundar berdesign fancy.Mereka memakan makanan tersebut dengan hikmat,sesekali tertawa melihat aksi jail Damian pada Alvaro.

Evan merogoh saku celananya yang bergetar ia menghentikan kegiatan memakannya dan memilih mengangkat panggilan.

"Halo,"Sapa Evan pada orang disebrang sana.

"..."

"Ya,saya Evander Abercio,orangtua Xavier Abercio,"Mereka mendengar dengan sesksama pembicaraan Evan dengan orang tak dikenal itu.

"..."

"Rumah sakit mana?!"Raut wajah Evan berubah khawatir dan sedikit panik.

"..."

"Oke,saya kesana sekarang,Terimakasih."Panggilan dimatikan sepihak oleh Evan.

"Pah,Xavier kenapa?"Indah menatap Evan yang ingin pergi.

"Mama,gak usah ikut,biar Papa aja yang urus Xavier."Bukan menjawab Evander malah menyuruh Indah pulang.

"Gak,Pa,Mama mau tau,Xavier kenapa?!"Indah keras kepala,ia mengendong Alvaro,berpamitan lalu menunggu Evander jalan.

"Ayok,kamu nunggu apa lagi?"Tanya Indah heran.

"Thea,sebaiknya kamu ikut."Ujar Evander beralih menatap Thea yang kebingungan.

"Memangnya,Xavier kenapa?"Tanya Damian,Thea bernafas lega akhirnya ada yang mewakili pertanyaanya.

"Xavier,kecelakaan."Jawab Evan yang membuat orang disana terkejut.

"Thea,ikut!"Evan mengganguk lalu mereka keluar menuju Parking area,Leona,Grason dan Damian juga ikut menemani Thea.

Tersisa satu laki laki disana,yaitu Riffian.Pemuda itu mengeluarkan sebuah kotak rokok,mengeluarkan sebatang rokok dan menyalakanya menggunakan pemantik.

Tapi Riffian tidak bodoh,Maka dari itu ia harus mematikan sebuah alarm yang dimana jika ada sebuah asap  akan berbunyi.

Dor

Riffian memasukan kembali sebuah Gun berjenis Dessert Eagle senjata yang kedap suara.Riffian tak perlu repot repot mencari CCTV atau menembaknya hingga hancur karena ruangan ini sudah ia sabotase sebaik mungkin.

"Level 10,dimulai."Ucap Pria itu entah pada siapa.

"Thea Thea,mau nolak tunangan itu?huh gak akan bisa, Sayang, hahahaha" Lalu ia tertawa bak orangila sendiri di dalam ruangan yang kedap suara itu.

"Level 10 selesai,Jadi Level 9 harus di mulai."Riffian bertepuk tangan tak lama pintu masuk ruangan itu terbuka dan datanglah sekelompok manusia berpakaian hitam.

"Duduk,di tempat yang tersedia."Para orang orang itu menurut dan duduk sesuai perintah Riffian.

"Bagaimana Level 10 tadi,lancar?"Riffian bertanya pada salah satu ketua dari kelompok berpakaian hitam itu.

THEA[COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang