"I used to thik that i was better alone."
'KAMI MASIH HIDUP'
Entah Teka teki apa lagi ini,Thea memijat pelipisnya yang terasa sedikit pening.
"Wah taman."Thea membuka pintu itu dan langsung dihadiahi oleh pemandangan sebuah taman yang indah.
Thea melangkah memasuki taman itu matanya berbinar ia sangat senang bisa melihat keindahan bunga dan tanaman yang menghiasi taman.
Tanpa sadar Thea sudah memasuki labirin yang terliliti dedaunan.
"Kok jadi hijau."Thea melotot ia baru sadar bahwa ia telah memasuki jalan yang salah.Memang tadi ada sebuah petunjuk yang menunjukan dua jalan tapi Thea tak menghiraukan nya dan terus berjalan karena terlalu senang melihat bunga bunga.Semakin tengah Labirin itu makin gelap tertutupi oleh pohon pohon,salah satunya pohon beringin.
"Merinding euy."Thea berhenti sejenak,ia tak dapat melihat Labirin ini sangat gelap.
"Lanjut gak ya?"Thea menatap sekeliling tanpa aba aba ia lari sekencang mungkin.
"THE TAKUTT!"Suara gadis itu menggema larinya semakin kencang.
Brak
"Duh"Thea tak tau benda apa itu tapi sangat keras dan dingin.
Thea mengusap bokongnya yang tercium lantai,ia dia sempat jatuh karena terlalu kencang berlari.
"Ini apa ya,dingin banget."Thea beridiri dan meraba raba benda itu.
Kriett
Thea tak tau jika tanganya telah membuka sebuah pagar.
"Eh ini ada taman lagi?"Thea membuka lebar pagar lalu berjalan kedalam.
KAMU SEDANG MEMBACA
THEA[COMPLETED]
Teen FictionAlthea Greva Gavriil. Gadis polos yang sangat dijaga oleh keluarganya,setelah sekian lama koma Thea akhirnya diperbolehkan sekolah dan mengenal dunia luar.Diam diam menghanyutkan itulah julukan untuk thea,mereka semua hanya tau Thea gadis biasa yang...