38.Uncovered.

6.3K 514 157
                                    

"Baby,why you go away?"

Sandy tersenyum miring melihat hasil karya nya di tubuh Thea,sedangkan sedaritadi sang korban telah pingsan.

Sandy melepas hand cuff yang melingkari kedua tangan Thea.

Jika ada orang yang melihat keadaan Thea sekarang pasti akan merasa jijik dan muntah.Bagaimana tidak,sekarang disekujur badan cewek itu terlumuri darahnya sendiri jangan lupa ada hickeys disana.

"Ck!bikin ribet aja,kasur gue jadi banyak darah!"Sandy mengangkat tubuh Thea yang hanya terbalut bra dan celana dalam ke sebuah sofa.

Setelahnya Sandy membuang sprei yang berlumuran darah dan menggantikannya dengan yang baru.

Laki laki itu mengangkat Thea kembali ke atas kasur dan memakaikan kembali hand cuff pada Thea, lalu meningalkan Thea sendiri disana.

Sepeningalan Sandy,Thea membuka matanya ia hanya pura pura pingsan di hadapan Sandy.

"Ssh...sialan!aku harus keluar dari sini."Gadis itu mencoba bangun untuk mecari kunci borgol yang terdapat di sebuah lemari kecil.

Gotcha!

Thea telah sampai ia sekarang sedang membuka borgol itu dan berhasil.

"Yess,tinggal kabur."Tapi ia baru menyadari kalau ia hanya menggunakan dalaman.

"Baju aku dimana?"Thea menatap sekeliling ruangan tapi tak mendapatkan pakaianya ia menangkap sebuah lemari yang dipastikan berisi pakaian Sandy.

Thea membuka lemari dan mendapatakan berbagai kemeja,kaos,dalaman,dan celana yang berwarna hitam dan putih.

"Mau kabur,heh?"Pergerakan tangan Thea terhenti ia menelan salivanya dan membalikan tubuh.

"S-sandy."Thea menunduk ia menutupi tubuhnya yang hanya tertutupi dalaman.

Duk

Thea menutup matanya,ia menjatuhkan borgol itu pasti habis ini sahabatnya akan marah besar.

"Pake!"Thea membuka matanya dan terkejut melihat Sandy yang berada di sebelahnya memberikannya kemeja putih.

"Luka aku?"Sandy hampir lupa dengan luka yang berada di tubuh Thea,ia segera menarik Thea ke sofa dan mengobati luka itu.

Thea telah beda dari yang tadi,sekarang ia sudah mengenakan kemeja putih Sandy dan luka di tubuhnya telah terobati.

"SANDY!"Thea menjerit saat Sandy mengendongnya dan membaringkannya di kasur.

"Apa,hm?"Thea memalingkan wajahnya ia merasa detak jantungnya berdetak kencang dan pipinya memanas.

Pria itu tidur disebelah Thea lalu menarik gadisnya agar mendekat.

"Maaf."Thea tersenyum ia tau Sandy merasa bersalah.

"Gapapa,aku tau kamu tadi emosi,sini!"Sandy tersenyum lebar dengan semangat ia memeluk Thea.

Sandy menaruh dagunya di pundak Thea,ia memicingkan matanya melihat sebuah laser yang sedang mengarah pada jendela Apartemennya.

THEA[COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang