50.The Day.

6.6K 465 48
                                    

"My depression and misconceptions and all the mistakes that lead to lesson"

Gedung besar nan mewah tersebut telah terisi oleh ribuan tamu undangan sedangkan yang memiliki acara belum juga tiba.

Derhan meminum wine yang disiapkan di gelas kaca,"Mengapa kalian mengenakan drescode hitam?"Tanya Derhan.

"Karena di undangan itu tertulis mengenakan drescode berwarna hitam,sepertinya yang perlu dipertanyakan anda."Jawab Leona.

Derhan meneliti tuxedonya yang berwarna putih lalu ia melihat sekeliling,benar para tamu undangan nya berdrescode hitam.

'Sial!'

"Naka,cepat telfon Riffian atau Thea!"Perintah Derhan.

Naka dengan malas menjalankan perintah Derhan.Para sepupu Thea yang lain nya duduk di kursi sebrang para orang tua,mereka sibuk bermain game dengan Airpods di telinga.

Tiga pemuda tampan dengan setelan tuxedonya berjalan dengan gagah dan angkuh memasuki Ballroom gedung hotel yang telah keluarga besar tersebut sewa.

"Maaf kami telat"

Karena suara mereka yang keras dan berbicara secara bersamaan membuat perhatian beberapa orang ter alihkan.

Derhan terkejut mendapati Sandy yang tersenyum miring kearahnya, Bagiaman bisa anak itu bebas?tanya nya dalam hati.

"Malam Tuan Derhan yang terhormat."Suara berat nan datar milik Sandy menyambut pendengaran Derhan.

Mata tajam bak elang itu meneliti Derhan yang duduk di depan nya,"Bau tanah"Ejek Sandy yang membuat Derhan geram.

Saat Sandy ingin mengambil kursi untuk ia tempati kedatangan dua remaja menghentikan nya.

"Kenapa kalian lama sekali?!"

Derhan beridiri menatap Thea dan Riffian yang terlihat serasi.

Derhan beridiri menatap Thea dan Riffian yang terlihat serasi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Maaf Kek,tadi di jalan ada sedikit halangan."Tentu bukan Thea yang menjawab melainkan Riffian.

"Selamat malam semua,Mari kita sambut pasangan kita malam ini untuk menaiki panggung!"

Suara Mc tersebut menggema di seluruh ballroom hotel ini,Thea tak mau berlama lama berhadapan dengan Derhan ia mengalungkan lengan Riffian lalu berjalan menuju panggung.

Damian menepuk pundak Sandy yang menatap punggung Thea sendu,"Yailah pake sedih segala,buat lo juga nanti."Ucap Damian.

"Ck!siapa yang sedih,lo kali."Sangkal Sandy ia menepis tangan Damian yang berada di pundaknya.

Sekarang Thea dan Riffian sudah berada di atas panggung.Thea dapat melihat banyak paparazi yang mengambil foto atas dirinya dan Riffian.

"Kita langsung saja ke inti acara malam ini yakni acara seserahan atau tukar cincin."

THEA[COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang