Part 9

1.1K 156 8
                                    

Kembali menggelengkan kepalanya kecil, Joongki coba memperingatkan Hyeongjun untuk tak mengatakan apapun yang akan membuatnya marah. Walau pada akhirnya semua itu hanya dijawab oleh sebuah seringai abai dari Hyeongjun. Karena pemuda itu mana peduli, mau Joongki marah atau bahkan memukulnya sekalipun. Semua itu tak akan pernah bisa menghalangi apapun yang ingin Hyeongjun lakukan, termasuk mempermalukan kedua orang tuanya itu.

"...Tentu saja tak dapat menentukannya Tuan Kim. Lebih baik anda membicarakannya dengan Appa dan Eomma ku saja. Aku akan menuruti apapun keputusan mereka."

Mengakhiri ucapannya dengan sebuah senyum manis, Hyeongjun semakin terlihat seperti anak manis di mata para orang tua. Pemuda itu benar-benar pintar memainkan peran calon menantu idaman, sampai sikap pembangkang yang selalu dia tunjukkan pada Joongki tak terlihat sedikitpun.

Sedang Joongki, pria itu menghela napas begitu lega. Hyeongjun sang anak tak sedang dalam mode mencari ribut dengannya, bahkan begitu aneh anak lelakinya itu bersikap manis. Walau lega, Joongki akan memastikan tak akan ada kesempatan untuk Hyeongjun melakukan hal-hal yang akan membuatnya marah atau bahkan malu.

"Mereka masih terlalu muda, jangan membicarakan perjodohan atau sebuah pernikahan dahulu."

"Kenapa? Semakin cepat semakin baik, kami tak ingin nantinya Hyeongjun bersama orang lain selain anak-anak kami."

Joongki tak tahu harus mengatakan apalagi, jika membicarakan sebuah perjodohan yang mereka ingin lakukan dengan Hyeongjun. Masalahnya bukan pada mereka, namun justru pada Hyeongjun sendiri. Seorang Beta, tak akan pantas untuk bersanding dengan seorang Alpha. Bahkan mereka semua merupakan Alpha Superior, seseorang yang memiliki kedudukan jauh diatas Alpha biasa. Bagaimana bisa mereka akan menerima sebuah pernikahan dengan seorang Beta?

"Bagaimana jika biarkan mereka melakukan pendekatan dengan Hyeongjun? Rasanya tak menjadi masalah, jika Hyeongjun memilih berdasarkan perasaannya bukan karena paksaan nantinya."

Ingin menolak, namun yang lain terlihat menyetujui usul yang ucapkan Han Sunwo. Mereka merasa itu cara terbaik, agar Hyeongjun tak merasa terpaksa. Serta anak-anak mereka memiliki kesempatan yang sama untuk coba mendekati Hyeongjun, dengan cara mereka masing-masing. Disini, mereka harus pintar-pintar dalam membuat Hyeongjun jatuh hati agar pemuda manis itu memilih mereka untuk menjadi pendamping.

"Baiklah, lakukan apapun yang kalian inginkan. Tapi jangan menyesal nantinya."

"Yak, Song Joongki. Ucapanmu benar-benar."

Song Jiwon, hanya wanita itu yang menanggapi kalimat terakhir Joongki dengan serius. Peringatan yang pria itu ucapkan, berhasil melukai harga dirinya. Bukan peduli pada Hyeongjun yang dipandang rendah oleh sang Ayah, Jiwon merasa dia yang tengah direndahkan oleh pria itu sekarang. Karena hanya dapat melahirkan seorang Beta, bukan Alpha atau Omega seperti yang diinginkan sang Suami.

Sedangkan Hyeongjun, sepertinya dia akan mengikuti permainan yang telah dibuatkan untuknya itu. Pasti menyenangkan, memainkan peran utama padahal dia tak dalam posisi yabg pantas untuk menjadi seseorang yang diperebutkan. Tak terbayangkan, bagaimana orang-orang yang ada disini mengetahui kenyataan siapa dirinya. Mari kecualikan Seungwoo dan Seungyoun, karena kedua pemuda itu jelas mengetahuinya. Namun entah karena alasan apa, mereka sepertinya akan mengikuti permainan ini tanpa mengungkapkan kebenarannya.

"Bagaimana Hyeongjunie, maukah kau coba untuk dekat dengan anak-anak kami?"

"Tentu saja, Nyonya. Pasti menyenangkan untuk dekat dengan Hyungdeul dan Dongpyo."

Mereka tersenyum puas, ketika Hyeongjun terlihat tak menolak ide yang mereka ajukan. Bahkan Yohan menjadi orang pertama yang mengajukan diri untuk melakukan pendekatan dengan Hyeongjun. Pemuda tampan itu bahkan berjanji akan menjemput Hyeongjun esok pagi, untuk berangkat bersama ke Sekolah. Dan sekali lagi tawa datang, melihat keantusiasan yang terjadi. Tanpa pernah tahu, sesuatu rencana dibalik senyum lebar yang Hyeongjun pasang pada wajah manisnya.

I'm BetaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang