Part 5

1.5K 212 23
                                    

Suasana yang telah menenang sebelumnya, kini justru menjadi riuh kembali. Sesaat wanita paruh baya itu mendesak sang anak untuk berbicara, membenarkan atau mungkin menyangkal kalimat Hyeongjun. Namun ternyata yang dipilih oleh Sejin hanya sebuah kebungkaman, dengan kepala yang menunduk dalam disertai kedua tangan yang terus saling meremas satu sama lain.

"Sejin-ah, katakan pada Ibu. Apakah yang temanmu katakan itu benar? Kau di risak?"

Ibu Lee-Lee Sunhee tahu, jika sang anak tak berani berbicara bahkan sampai tidak melihat kearahnya. Ini hanya berarti satu hal, bahwa semua itu benar. Lee Sejin mendapatkan perlakuan tak baik, pemuda Beta itu telah dirisak. Tetapi, mengapa? Setahu Sunhee anaknya itu sedikit pendiam, dan jarang berprilaku menyinggung orang lain. Maka jika bukan karena prilakunya, berarti karena satu hal.

"Apakah mereka merisakmu karena kau hanya seorang Beta? Begitukah?"

Sunhee mulai menangis kencang, sesaat tubuh anaknya tersentak oleh pertanyaannya itu. Dan hal itu berarti benar, bahwa Sejin di risak karena dia hanya seorang Beta. Bukan karena prilaku atau hal lainnya, hanya saja semua terjadi karena Sejin itu seorang Beta. Dan dunia berubah begitu tak adil karenanya.

"Anakku yang malang, bagaimana bisa mereka melakukannya hanya karena semua itu?...hiks...hiks..."

Hyeongjun melihatnya, bagaimana tubuh paruh baya itu menarik Sejin kedalam pelukannya. Lalu menepuk lembut punggung rapuh sang senior, seolah memberikan ketenangan dan sebuah perlindungan dalam setiap gerakan. Berhasil membuat anak lelaki itu tanpa sadar menatap kearah kedua orang tuanya, kemudian menarik sudut bibirnya kecil tersenyum sinis.

"Bu Lee, bukan seperti itu. Kami akan mengusahakan untuk mencari tahu semua kebenarannya terlebih dahulu."

"Tidak...hiks...Kalian memang selalu memperlakukan kami Beta, seolah sesuatu yang tak layak diperlakukan baik...hiks...hiks...Padahal kami tak pernah melakukan apapun pada kalian."

Tak ada yang kembali membuka suara, seolah perkataan yang diucapkan wanita itu memang benar adanya. Sehingga sulit untuk yang lain menimpali kalimat tersebut, karena nyatanya akan sia-sia saja. Ketika kenyataan yang terjadi disekitar memang seperti itu, bahkan di mata mereka keberadaan Beta bukan sesuatu hal yang harus diperhitungkan. Seolah adanya Beta hanya sebagai jenis lain yang tak begitu penting, diantara keberadaan seorang Alpha dan Omega.

"Benar, kenapa orang lain justru memperlakukan Beta seperti itu?"

Dan Hyeongjun yang membuka suara setelah keheningan, menyampaikan tanya yang justru terdengar seperti sebuah pancingan. Menuntut semua orang tanpa sadar untuk menjawab, pertanyaan yang dia ajukan.

"Song Hyeongjun, diamlah."

"Kenapa aku harus diam, Appa? Aku hanya ingin tahu alasan dari perbedaan perlakuan tersebut."

"Tak ada yang memperlakukan Beta dengan berbeda, Hyeongjun-ssi."

Tuan Lee Jinseok akhirnya coba menjawab pertanyaan Hyeongjun, ketika melihat anak lelaki itu terlihat menuntut. Sedangkan Hyeongjun yang mendengar jawaban itu kini mengalihkan perhatian, yang sebelumnya tertuju pada sang Ayah kini beralih pada pria itu. Dengan kening berkerut dalam, terlihat jelas tak puas dengan jawaban yang didapatkan.

"Mungkin satu dua orang pernah berlaku tak baik kepada Beta, tetapi bukan berarti semua orang seperti itu."

"Tetapi orang disekitarku juga kebanyakan melakukan semua itu, Tuan. Memperlakukan Beta dengan tak begitu baik."

Hyeongjun bahkan mengungkapkan dengan gamblang, bahwa orang sekitarnya berprilaku seperti itu. Bahkan sekarang pemuda itu menatap kearah sang Ayah, seperti sengaja ingin memberitahukan kepada semua orang bahwa pria itulah yang dimaksudkan. Membuat Song Joongki menatap balik sang anak dengan tajam, memperingatkan dengan tak langsung Hyeongjun untuk menghentikan aksinya tersebut.

I'm BetaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang