Part 7

1.1K 179 47
                                    

"Kau...Apa?"

"Cho Seungyoun, lepaskan tanganmu."

Ucapan pemuda tampan itu terpotong, oleh sebuah kalimat perintah. Begitu menoleh Seungyoun berdecih kecil, ketika mengenali siapa sosok si pengganggu. Jika saja orang lain, mungkin Seungyoun akan memberikan pelajaran pada pengganggu tersebut. Namun itu tidak mungkin sekarang, mengingat siapa dia.

"Jangan turut campur, Han Seungwoo."

"Bagaimana mungkin aku tidak akan ikut campur, ketika sekarang kau tengah menganiaya anak lemah seperti itu!"

Cho Seungyoun berdecih, namun dia tetap mengikuti perkataan pemuda bernama Seungwoo. Karena bagaimanapun, pemuda itu bukan seseorang yang dapat Seungyuon abaikan perkataannya. Katakanlah mereka sama-sama seorang Alpha Superior, tapi jika kesepuluh Alpha Superior diberikan sebuah label nomor. Ketika Seungyoun bernomor dua, maka Seungwoo adalah nomor satunya. Sehingga walau mereka sama-sama Alpha Superior, Seungyoun tetap tak dapat melawan Seungwoo begitu saja.

"Dasar orang sok baik, lain kali urus saja urusanmu."

Seungyoun berbicara dengan nada ketus, bahkan saat dia berjalan melewati Seungwoo lelaki itu sengaja menabrak bahunya. Kemudian berlalu begitu saja, dengan masih menyimpan rasa kesal pada semua orang. Lihat saja, dilain waktu dia tak akan melepaskan lagi Hyeongjun maupun Seungwoo sekalipun.

"Bagaimana keadaanmu? Apa kau baik-baik saja?"

Seungwoo dengan cepat mendatangi, pemuda asing yang entah sudah Seungyoun apakan. Dia memeriksa apakah ada luka pada tubuh kecil yang jelas terlihat lemah tersebut. Namun kemudia terdiam, saat pemuda itu menatap tepat pada kedua mata Seungwoo. Melihatnya dengan pandangan datar tak terbaca, tetapi justru membuat pemuda tampan takjub. Karena untuk kali pertama seseorang tak gentar, saat menatap tepat pada kedua mata seorang Han Seungwoo.

"Seharusnya tak usah ikut campur, aku bisa mengatasinya sendiri."

Bukan ucapan terimakasih yang Seungwoo dapatkan, namun justru kalimat sarat akan rasa tak suka. Seolah lelaki manis dihadapannya itu merasa pertolongan yang diberikannya, justru sesuatu yang begitu mengganggu. Ketika sesungguhnya, dia merasa tak membutuhkannya.

"Kau, tak butuh bantuanku?!"

"Tidak! Lagi pula, aku tidak pernah meminta bantuan darimu. Kau hanya orang yang terlalu suka ikut campur."

Menyelesaikan ucapannya, Hyeongjun dengan begitu saja berjalan melewati Seungwoo. Bahkan pemuda manis itu tak merasa terintimidasi sedikitpun, ketika tepat dia berada disamping Alpha tampan itu Seungwoo melepaskan aura dominannya. Membuat pemuda itu tahu, bahwa ada sesuatu yang berbeda dari pemuda manis yang tak terpengaruh sedikitpun, oleh aura miliknya. Atau bahkan mungkin oleh aura dominan Alpha Superior lainnya diluaran sana.

"Jadi dia benar-benar seorang Beta, kupikir aku salah dengar tadi.-" Seungwoo bergumam, melihat punggung sempit yang secara perlahan menghilang dari pandangan. Lalu sebuah senyum manis terbit, dari kedua belah bibir yang sebelumnya terkatup.

"-Tetapi setauku, tak ada satupun Beta yang memiliki daya tarik memabukkan sepertinya."

***

Mereka berada ditengah lapangan sekarang, mengenakan training dan diperintahkan untuk melakukan peregangan. Tak hanya ada satu kelas disana, jam olah raga biasanya diisi dua atau lebih kelas yang berbeda. Bahkan Eunsang yang tak satu kelas dengan Hyeongjun maupun Minhee, kini mereka bertiga berdiri bersisihan. Melakukan peregangan bersama, dengan diselingi obrolan ketiganya.

"Jam pertama tadi, kenapa kau bisa terlambat Hyeongjun-ah? Bukankah kau berjalan dengan Eunsang dari Halte Bus seperti biasa."

Tak ada yang tahu, bahwa Hyeongjun dihadang oleh Seungyoun dan dibawa kearah toilet sekolah. Pemuda manis itu terlalu mudah membaca situasi, sehingga ketika melihat wajah penuh amarah Seungyoun dari jauh dia sengaja memisahkan diri dari Eunsang. Dan berakhir dengan hampir dipukuli Seungyoun, kalau saja dia tak dibantu oleh sunbae tidak dikenal itu.

I'm BetaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang