Part 15

854 135 46
                                    

Tentu saja, apa Seungyoun harus meneriaki jawaban dari pertanyaan Hyeongjun tersebut. Bukankah tanpa menjawabnya, Hyeongjun sudah dapat melihatnya dengan jelas. Bagaimana Seungyoun melakukan hal yang lebih, dari apa yang dia lakukan pada Wooseok sebelumnya. Jadi, tidak seharusnya Hyeongjun mempertanyakan semua itu.

Sreett...

Namun bukan menjawab tanya itu, sebagai gantinya Seungyoun menarik pinggang sempit Hyeongjun. Membawanya menjadi jauh lebih dekat padanya, bahkan sekarang tubuh mereka menempel satu sama lain. Dengan Seungyoun menundukkan wajah, tujuannya hanya satu bibir semerah cerry yang baru saja mengajukan pertanyaan. Dia ingin merasakan semanis apa, bibir indah yang tengah menggodanya itu.

"Hick...Tidak, tidak. Kau tidak boleh menyukaiku Sunbae.-"

Menggeleng, begitu bibir Seungyoun hampir menyentuh bibirnya. Sehingga ciuman yang hampir terjadi, terhenti begitu saja. Lalu pemuda menjatuhkan keningnya tepat kearah dada Seunyoun, selanjutnya bergumam dengan suara lirih hampir tak terdengar. Bersyukur pendengaran Seunyoun begitu baik, sehingga semua kata dapat terdengar dengan jelas.

"-Karena aku bukan orang baik, kau hanya akan terluka jika menyukaiku...hick."

Kata orang, perkataan seseorang ketika mabuk merupakan sebuah kebenaran. Jadi seharusnya Seungyoun mendengarkan segala hal yang Hyeongjun katakan, namun bukannya berniat mengikuti perkataan pemuda manis tersebut. Seungyoun justru semakin dibuat tertarik, dengan sisi lain Hyeongjun itu.

"Walau terluka sekalipun, aku tidak akan mencoba untuk berhenti menyukaimu, Song Hyeongjun."

Memeluk Hyeongjun dengan erat, tubuh mungil itu terasa begitu pas dalam pelukan Seungyoun. Membuat pemuda tampan itu rasanya tak akan pernah mau melepaskannya, karena dia sudah terlanjur menaruh hati pada Hyeongjun. Jadi tak mungkin dia akan coba untuk berhenti menyukai Hyeongjun. Dan bersamaan dengan itu, tubuh Hyeongjun semakin melemas. Saat menunduk, Seungyoun menemukan pemuda manis itu tertidur dalam pelukannya. Manis sekali, siapa yang ingin melepaskannya, coba?

Greepp...

Mengendong Hyeongjun dengan gaya bridal, Seungyoun akan membawa pemuda manis itu pulang sekarang. Sangat berbahaya, jika membiarkan Hyeongjun yang dalam keadaan mabuk bersamanya lebih lama dari ini. Karena Seungyoun sendiri tak yakin dengan dirinya, apa mampu menahan diri saat Hyeongjun bertingkah begitu manis seperti itu.

"Seungyoun-ah, kau ingin kamar nomor berapa?"

Yuvin yang tak melepaskan perhatian dari dua orang itu berteriak lantang, saat Seungyoun terlihat ingin membawa Hyeongjun pergi. Dia masih dengan keras kepala, menawarkan kamar kosong dilantai atas Club.

"Tidak, terimakasih.-" Menengok kearah Yuvin, Seungyoun menatap pemuda itu dengan pandangan tegas tak terbantahkan. Lalu, melanjutkan ucapan.

"-Dia bukan orang yang akan aku rusak, tapi seseorang yang harus aku lindungi, Hyung."

Kata-kata yang keluar dari mulut Seungyoun, terdengar begitu tulus. Ketika pemuda tampan itu menatap kearah wajah tertidur Hyeongjun, saat mengucapkan kalimatnya itu. Tak lupa mengulas sebuah senyum lembut, yang siapapun melihatnya pasti akan sadar bahwa hanya ada cinta dalam tutur kata dan perilaku lembut yang dilakukan.

Seungyoun kembali membawa Hyeongjun dalam langkah, berniat meninggalkan Club malam tersebut. Dia bahkan bersumpah, tak akan lagi membawa Hyeongjun ke tempat tak baik seperti itu lagi. Lain kali, dia akan membawa Hyeongjun ke tempat-tempat indah yang dia tahu saja.

"Ah, sayang sekali. Jika begini, aku harus mencari orang lain yang akan menggantikanmu untuk menghancurkannya."

Yuvin bergumam kecil, masih dengan pandangan yang tak beralih dari Seungyoun yang tengah menggendong Hyeongjun. Namun fokus pemuda itu jelas hanya pada satu orang, seseorang yang sangat ingin dia hancurkan. Song Hyeongjun?

I'm BetaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang