6

23.3K 749 79
                                        

Nala berjalan memasuki lorong menuju apartement nya dengan lemah. Entah mengapa belakangan ini dia merasa bosan dan kurang semangat.
Tidak ada yang menarik menurutnya belakangan ini. Chandra dan Rendi sedang sibuk dengan skripsinya. Berbeda dengan Nala yang materi skripsinya sudah selesai semenjak semester 3 lalu.

Yah biarpun Nala binal, dia tidak pernah main main dengan pendidikannya. Biarpun tidak selalu juara umum, paling tidak Nala selalu masuk 5 besar di sekolahnya. Untuk kuliahnya pun, absennya bersih. Nala tidak pernah membolos. Karena Nala telah dididik sejak kecil bahwa pendidikan itu sangat penting. Apalagi Nala nantinya akan ditunjuk untuk menjadi penerus orang tuanya untuk mengurus perusahaan. Untuk itu Nala tidak main main dengan perkuliahannya.Bahkan sejak semester 3 Nala telah mempersiapkan bahan untuk skripsinya.

Setelah sampai di unit apartement nya, Nala masuk tanpa mempedulikan sekitar. Sampai tiba tiba dia sadar ada seseorang yang sedang duduk dengan nyaman di sofa nya sambil serius menonton televisi di ruang tamunya. Nala mengerjap sesaat. Dilihatnya profile wajah orang tersebut sambil memaksa otaknya yang tiba tiba lambat untuk bekerja.

1 detik...
2 detik...
3 detik...

"Lukeee... you're hereeee..."Pekik Nala melihat sosok yang sedang duduk santai di sofa dan menghambur ke arahnya.

"Hai sayaaang.. " Ucap Lucas riang lalu bangkit untuk menghampiri Nala dan memeluknya erat.

"Ugh, i miss you so bad!" Lanjutnya. Nala membalas pelukan itu dan tertawa renyah.

"Samaaaa!!! Kamu sih kelamaan di Milan. Kupikir udah lupa Indonesia trus kepincut bule sana." Jawab Nala merengut lucu sambil mengerucutkan bibirnya.

Lucas merenggangkan pelukan mereka dan menatap pria manis di hadapannya yang kini memasang wajah sok cemberut namun dengan mata berbinar. Lucas terkekeh gemas melihat sang submisif yang terlihat imut di matanya.

"Hehehe.. Engga lah, biarpun mereka cantik cantik, tetep aja kangennya sama kamu." Rayunya lalu mengecup singkat bibir Nala. Nala hanya membalas dengan pukulan main main di lengan Lucas dan kembali memeluk Lucas. Membiarkan pria tinggi itu mendekapnya erat.

💋💋💋💋💋

Untuk makan malam, Nala dan Lucas memilih untuk memesan makanan. Selain karena terlalu malas, mereka berdua memilih untuk saling memeluk di depan televisi yang dihidupkan dengan suara kecil. Saling mendekap sambil sesekali saling mengecup. Membayar kerinduan mereka setelah beberapa waktu tidak bertemu.

Hubungan Nala dan Lucas bisa dibilang cukup erat. Sebelum mereka menjalin friend with benefits, mereka memang berteman cukup akrab.

Nala sedari kecil memang dibiasakan untuk mengakrabkan diri dengan staff agensi milik keluarganya. Tidak jarang Nala akan berkunjung sepulang sekolah atau ikut dalam pesta pesta yang dilakukan SMArt Ent. Bahkan beberapa kali semenjak lulus SMA, Nala ikut rapat pemegang saham untuk pembahasan laporan akhir tahun atau laporan kinerja per bulan. Orang tuanya memang membebaskannya namun juga tetap mendidiknya sebagai penerus perusahaan. Dan Nala cukup sadar akan posisinya dan merasa nyaman akan hal itu.

Tidak seperti di drama saat sang anak menolak mentah mentah, justru Nala menikmati semuanya dan dia bersungguh sungguh mempersiapkan diri untuk posisinya di masa depan.

Dari kunjungan kunjungan itulah dia bertemu dengan Lucas dan juga Hyunjin. Dengan kepribadian Nala yang ramah dan juga Lucas yang easy going, mereka akrab dengan cepat. Setelah beberapa kali kencan tanpa sadar hubungan mereka jadi lebih jauh tanpa ada ikatan status dan mereka nyaman dengan hal itu.

Tapi seperti pun pada banyak drama, di luar setiap tawa kita tidak tahu apa yang dirasa pada hati yang sedalam samudera..

Sexy, Naughty,BitchyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang