Nala berjalan tergesa menghampiri sebuah cafe yang sudah menjadi tempat langganannya. Tidak jauh dari area apartemennya berada. Sesekali melihat ponsel yang digenggamnya sambil meruntuki dirinya sendiri. Dia terlambat akan janji dengan seseorang. Walaupun bukan pertemuan formal namun Nala benar benar tidak menyukai keterlambatan.
Dengan sedikit kasar dibukanya pintu cafe tersebut dan langsung mengedarkan pandangannya ke sekitar cafe. Cafe ini tidak terlalu besar dan tidak terlalu ramai sehingga dapat dengan mudah ditemuinya sosok yang sangat ia rindukan.
"Jeffie!!" Pekiknya pelan dan langsung menghambur kepada pria yang masih sibuk akan secangkir minuman di hadapannya. Belum menyadari akan kehadiran pria manis yang begitu antusias menghampirinya.
"Jeffie... Don't you miss me?" Rengek Nala saat berada di samping Jeffrey yang masih duduk. Mengalihkan fokus si pria tampan kepadanya yang kemudian berdiri dan langsung menarik si manis dalam dekapan hangatnya.
Nala membalas pelukan Jeffrey tidak kalah hangat. Dipeluknya erat tubuh pria tampan itu sambil menghirup aroma maskulin yang menguar dari tubuh sang dominan. Nala benar benar merindukan sosok pria ini padahal hanya beberapa hari tidak bertemu. Dengan manja Nala mendusal di dada sang dominan, sambil menikmati kecupan kecupan kecil dipelipis dan pucuk kepalanya yang dibubuhkan kepadanya.
Sejenak mereka masih asik saling berpelukan seakan melupakan keberadaan mereka saat ini. Hingga denting bel di cafe yang tidak sengaja menyadarkan mereka untuk melepas pelukan mereka dan duduk sebelum menjadi perhatian pengunjung lain.
Diam diam Nala terpesona pada sosok pria tampan yang kini sedang meminum kopinya dengan tangan kiri sedang tangan kanannya menggenggam tangan Nala erat sambil sesekali tersenyum manis. Nala sempat tidak menyadari bahwa ada yang berbeda dari penampilan Jeffrey kini. Biasanya Jeffrey terlihat rapi dengan setelan jas atau kemejanya dengan rambut yang tertata rapi. Namun kini, yang ada di hadapannya adalah Jeffrey dengan kaus putih yang dimasukkan ke dalam celana jeans birunya serta rambutnya yang tergerai asal. Menampilkan sisi lain Jeffrey yang terlihat santai namun tidak mengurangi ketampanannya sedikitpun. Bahkan justru membuatnya terlihat beberapa tahun lebih muda sehingga mungkin orang orang akan mengira bahwa mereka sepantaran.
"Jeffiee.. you look so handsome.."Ujar Nala setelah bermenit menit menatap sang partner. Jeffrey tersenyum lebar mendengarnya dan mengecup punggung tangan Nala."Thank you,baby.. But, so sudden?" Tanyanya jahil sambil menaikan sebelah alisnya.
"It's just... This is the first time i see you with that look.. And you look so awesome.." Gumam Nala menjawab sedikit menahan malu. Entah mengapa dia merasa pipinya memanas mengatakan hal itu.
Jeffrey tertawa kecil menanggapinya.
"Aku baru saja sampai Indonesia dan belum sempat ganti pakaian. You don't like it?" Jelasnya dengan lembut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sexy, Naughty,Bitchy
FanfictionNala Jemima is a slut? No, dia hanya pemuda dengan hormon berlebih yang mudah terpancing gairahnya. Menganggap sex seperti hobby layaknya olahraga pada umumnya. He's shining and free. Bersikap polos di depan banyak orang namun menyimpan gairah yang...