10

13.8K 502 74
                                        

Nala dengan santai menyeruput minuman yang ada di depannya sambil menatap sekitar. Sebuah cafe bergaya vintage berinterior kayu yang terlihat nyaman dan cantik.

Sedikit banyak memuji pilihan Jeno untuk membawanya kesini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sedikit banyak memuji pilihan Jeno untuk membawanya kesini.

"Kamu suka tempatnya?" Tanya Jeno sambil menatap dalam pemuda manis itu.

"Yeah, it looks nice. I like it." Jawab Nala dengan senyum lembutnya. Membuat Jeno terpaku beberapa saat. Sedikit meruntuki dirinya sendiri yang entah mengapa selalu membeku dan gugup setiap melihat senyum manis Nala.

Tidak heran sosok dingin seperti Jeno entah mengapa selalu terlihat konyol di depan pemuda manis bermata bulat itu.

Nala kembali melihat - lihat sekitar berusaha mengurangi suasana canggung diantara mereka. Sedang Jeno hanya menatap dalam si manis. Menatap setiap detail yang ada di depannya. Rambut yang terlihat lembut, bulu mata indah, mata yang jernih, hidung mungil yang lucu, bibir penuh yang sesekali mengerucut lucu saat berbicara, pipi gembil yang terkadang mengembung, leher putih jenjang yang-

Biarpun tertutup oleh kerah baju, namun Jeno masih dapat melihat. Terlihat bekas kemerahan di leher itu. Jeno tidak bodoh. Dia cukup paham tanda apa yang yang membekas disana. Seketika pikirannya berkelana dan menebak - nebak ada apa yang sebenarnya.

Beberapa saat pikirannya melayang memikirkan tanda kemerahan itu, suara dehaman menyadarkannya dari lamunan.

"Jeno ngelamun?" Tanya Nala pelan.

"E-eh.. I-tu.."

"Jalan sama aku ngebosenin ya sampe Jeno ngelamun?" Tanya Nala lagi dengan sedikit merajuk.

"E-eh.. No.. A-aku cuma lagi mikirin tugas aja ko.." Jawab Jeno gugup. Dia tidak mungkin mengatakan bahwa dia penasaran akan kissmark di leher Nala kan?

"Eung? Tugas apa? Ko Nala ga tau?" Tanya Nala bingung.

"E-eh.. Mak-maksudnya.. Lagi mikir ada tugas atau engga gitu.. Hehehe.." Elaknya dengan canggung. Meninggalkan gurat penasaran pada wajah Nala. Namun sejenak kemudian, Nala kembali tersenyum manis dan mengalihkan topik pembicaraan.

"Oh,iya.. Jeno anak pindahan dari Bandung kan yaaa? Ko pindah?" Tanya Nala dengan antusias.

"I-iya.. Papa told me to come back home. Dia mau aku di Jakarta aja biar bisa sekalian belajar nerusin perusahaan Papa.."

"Oh gitu.. Sama doong.. Nala juga lagi belajar untuk ngurusin agensinya papi.." Sahut Nala riang.

"Agensi? Papi kamu punya agensi?" Tanya Jeno bingung.

"Iyaa, SMArt Ent. itu punya papi aku.. Aku dari dulu udah disuruh belajar untuk ngurus.. Sangking seringnya kesana aku jadi kenal sama semua staff,trainee,model,aktor dan juga manager disana hehehe.." Jelas Nala panjang lebar.

Sexy, Naughty,BitchyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang