Nala Jemima is a slut? No, dia hanya pemuda dengan hormon berlebih yang mudah terpancing gairahnya. Menganggap sex seperti hobby layaknya olahraga pada umumnya. He's shining and free. Bersikap polos di depan banyak orang namun menyimpan gairah yang...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Tidak lama setelah percakapan di room chat grup itu, bunyi bel berdenting tanda kedatangan tamu. Dengan malas Nala menyeret tubuhnya untuk membuka pintu. Saat pintu terbuka Rendi dan Chandra hanya dapat terpaku melihat betapa kacaunya tampilan sahabatnya itu. Wajah yang sembab dengan mata dan hidung memerah menandakan telah cukup banyak air mata yang keluar dari manik bulat si manis. Dengan segera kedua sekawan itu menyerbu Nala dengan pelukan. Melupakan berbagai bungkus makanan yang sedari tadi mereka bawa.
"Eh masuk dulu dah ini. Ngapain pake pelukan di depan pintu." Sadar Rendi beberapa saat kemudian lalu menarik Nala masuk ke dalam unit apartment mewah itu. Meninggalkan Chandra yang bersungut kesal karena harus membawa semua bungkusan yang tergeletak pasrah di depan pintu.
"So, tell us right now!" Pinta Chandra setelah serampangan dia meletakkan bungkusan - bungkusan itu di karpet bulu di ruang tengah dan duduk bersila disana.
"Makan dulu kali, Chan. Kasian si Nala abis nangis pasti laper ya ,Na?" Ucap Rendi yang baru saya dari dapur membawa seteko air dan juga beberapa gelas menuju ruang tengah tempat kedua temannya berada. Nala yang sedari tadi hanya duduk di sofa mengangguk pelan membenarkan ucapan Rendi.
Chandra menghela nafas pelan. Namun tangannya dengan terampil membuka bungkusan - bungkusan itu dan menyajikannya di atas karpet.
"Yok dah makan dulu lo. Nih kita bawa makanan banyak. Burger, kentang, ayam goreng, sosis bakar, soda, bir ampe siomay juga ada. Makan dulu abis itu cerita ya cakeeep.." Ucap Chandra menarik tangan Nala untuk duduk di dekatnya. Nala menatap semua makanan itu dengan mata berbinar kemudian berkaca - kaca.
"I love you so much, guys.." Ucap Nala penuh haru lalu memeluk Chandra erat menimbulkan kekehan pelan dari Rendi yang melihat drama singkat kedua sahabatnya.
Setelah puas menyantap berbagai makanan, mereka membereskan sisa makanan dan kembali duduk di karpet bulu tersebut dan duduk dengan nyaman.
Nala meneguk sedikit bir dari kaleng di depannya dan mulai menceritakan semua. Kencannya dengan Jeno, pertemuannya dengan Mark, apa yang terjadi saat pesta perusahaannya, pertengkaran dengan sang ayah hingga pertemuannya dengan Hyunjin yang berakhir pertengkaran.