4

31.2K 879 32
                                        

Melalui perdebatan singkat akhirnya Nala setuju. Diam diam dia juga penasaran bagaimana rasanya melakukan threesome. Setelah menghabiskan makanan, mereka bertiga beranjak menuju kamar yang telah dipesan. Sebuah kamar presidential suite terpampang saat Nala memasuki salah satu kamar di lantai 30.

Matanya sejenak dimanjakan dengan tampilan ruangan yang di hadapannya. Ruang tamu yang luas dengan sofa sofa besar berbalut kain beludru yang nyaman dan bantal bantal empuk. Ditengahnya terdapat meja kayu dengan ukiran cantik yang terlihat mewah dan membuat suasana ruangan ini terlihat klasik. Diatasnya terdapat lampu gantung kristal besar dan mewah dengan aksen seakan lilin yang menggantung. Di kiri ruangan tersebut tersebut terdapat pintu yang langsung terhubung balkon. Dengan pemandangan kota yang cantik yang mampu menenangkan diri dari penat setelah seharian berkegiatan. Di kanan ruangan terdapat kasur king size yang dilapisi bed cover putih dan bantal bantal empuk.

Belum puas Nala mengedarkan pandangan, sepasang lengan kekar telah memeluk tubuhnya dari belakang. Johnny memeluk dan mengecup tengkuknya dengan lembut. Sesekali dijilatnya kulit tengkuk Nala hingga membuat pria manis itu bergidik geli. Tidak lupa sesekali menekankan penisnya yang mulai menegang ke bokong kenyal Nala yang masih tertutup kain. Saat sedang menikmati cumbuan Johnny dibelakangnya, Nala tidak menyadari bahwa Ten telah berada dihadapannya kini. Ten meraba tubuh Nala yang sesekali berjengit karena rangsangan yang diberikan. Kemudian Ten mencium bibir kemerahan Nala yang sedari tadi mulai mendesah nikmat. Tidak hanya itu bahkan Ten juga tak urung menggesekkan bagian depan tubuhnya dengan tubuh Nala. Membuat Nala seakan melayang akibat rangsangan dari depan dan belakangnya.

'God,this is so good!' teriak Nala dalam hati. Sayangnya dia tidak mampu teriak karena ciuman panas Ten yang membungkam mulutnya.

Karena terlalu terangsang tanpa sadar Nala telah membuka kancing baju Ten yang masih gencar menciumnya. Dirabanya tubuh Ten dan sedikit tersentak merasakan betapa halusnya tubuh pria Thailand tersebut. Dengan bernafsu dilepasnya ciuman Ten dan Nala mulai mengecupi leher jenjang Ten serta sesekali menyesapinya. Meninggalkan tanda kemerahan yang nantinya pasti akan membiru.

Johnny masih asik mencumbu leher Nala sambil sesekali mengusap perut rata dan dada Nala. Memberikan sentuhan sentuhan mesra pada tubuh sang submisif. Menikmati kejantanannya yang menggesek bokong kenyal Nala.

Puas mencumbu Nala, Johnny menarik kedua submisif itu ke arah ranjang. Mencium ganas satu per satu submisif tersebut dan membuka pakaiannya dengan tergesa. Mengode para submisif untuk ikut melucuti baju mereka sendiri. Tanpa diduga ternyata para submisif binal itu justru saling melucuti pakaian sambil melanjutkan ciuman panas mereka. Membuat Johnny makin terangsang dan membelai penisnya yang menegang.
Johnny kini asik menonton para submisif bercumbu. Berusaha saling mendominasi sambil sesekali saling menampar pipi bokong atau mengocok kejantanan. Pemandangan di depannya begitu menggiurkan dan membuatnya mengocok penisnya sendiri.

Karena sudah tertutup kabut nafsu Johnny menghampiri keduanya dan meremat pipi bokong mereka yang pas di tangan besarnya. Membuat mereka menghentikan cumbuan dan memandangnya penuh nafsu. Tanpa banyak kata Johnny menekan bahu kedua submisif itu kebawah memaksa mereka berlutut di hadapannya dan menjulurkan penisnya yang telah keras.

Nala dan Ten menatap penis besar dan panjang itu penuh puja. Nala sempat tertegun sesaat, merasa penis Johnny semakin besar dibanding terakhir mereka melakukan sex setahun lalu. Dengan semangat dia mulai mengurut batang panjang itu. Sedangkan Ten mulai menjilat buah zakar Johnny yang terlihat penuh sambil sesekali mengecup kepala penis Johnny yang memerah. Mereka berdua bergantian mengulum dan memijat buah zakar Johnny. Menbuat Johnny menggeram rendah menikmati service dua submisif itu.

Sexy, Naughty,BitchyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang