13

11.6K 371 7
                                    

Dengan perlahan Jeffrey meletakkan tubuh Nala yang masih lelap tertidur di pelukannya. Dipandanginya wajah manis itu yang kini terlihat sembab setelah puas menangis. Dibelainya dengan lembut si manis yang kini menyamankan diri di kasurnya yang luas.

"Sleep well, Dear Jemie.. I'll keep you save.."

💋💋💋💋💋

Nala terbangun karena terganggu dengan cahaya matahari yang menerpa wajahnya. Mengernyit merasakan matanya yang berat. Tersadar akan kejadian semalam saat dirinya yang terlalu banyak menangis. Dirasakannya pelukan erat di pinggangnya. Saat menoleh ke belakang tubuhnya dilihatnya Jeffrey yang masih terlelap. Dilihatnya pakaiannya yang sudah berganti menjadi kaus polos longgar yang diketahuinya sebagai baju Jeffrey. Nala tersenyum simpul. Bersyukur bahwa dibalik perlakuan sang ayah yang menyakitinya, masih ada orang yang begitu peduli padanya.

Walaupun ayahnya tidak sepenuhnya membuangnya karena orientasinya, tapi setiap ucapan sang ayah selalu menyakitinya. Nala hanya mampu bersabar menghadapinya. Nala tidak ingin membenci ayahnya sendiri. Tidak bahkan setelah banyak hal yang telah membuatnya kecewa.

Nala menyamankan diri dalam pelukan hangat Jeffrey. Seakan mencari perlindungan dari kejamnya dunia sekitarnya. Mendusal di dada sang dominan dan menghirup aroma khas Jeffrey yang menenangkan. Mengeratkan pelukannya tanpa berniat untuk beranjak tanpa mempedulikan jadwal kuliahnya hari ini. Persetan dengan kuliah dan urusan lain, hari ini Nala hanya ingin bermalas malasan dan bergelung dibalik selimut dengan sang dominan.

"Did you sleep well,Jemie?" Bisik Jeffrey dengan suara seraknya khas baru bangun tidur. Suara yang entah mengapa selalu membuat Nala merinding mendengarnya.

"Huum.. Thanks to you.." Jawab Nala lirih dan mengecup pelan dada sang dominan.

"Don't be sad,okay.. You can always count on me.." Ucap Jeffrey lembut dengan suara seraknya sambil mengecupi pucuk rambut Nala. Mengelus dengan sayang punggung Nala seakan menyalurkan kekuatan bagi sosok rapuh di pelukannya.

"Thank you for everything.. And sorry.." Jawab Nala lirih. Meruntuki dirinya sendiri yang masih punya banyak keraguan dalam dirinya dan berakhir menyakiti pria baik hati ini.

💋💋💋💋💋

Kaki jenjang Nala membawanya menelusuri ruangan luas itu. Suara dentuman musik yang menggebu, asap rokok, bau alkohol menyapanya saat Nala membawa dirinya memasuki klub malam mewah yang berada di pusat kota. Satu panggilan telfon yang membawanya mengendarai mobilnya sekedar hanya ingin sedikit melepas jenuh dan rindu pada salah satu partnernya.

Nala meniti langkah sambil memperhatikan sekitar menuju tangga di tengah ruangan. Tidak mempedulikan tatapan lapar para pria atau tatapan memuja wanita - wanita yang kini sedang asik bergoyang di lantai dansa. Dinaikinya tangga menuju lantai dua yang berisikan ruangan VIP bagi para tamu yang ingin suasana yang lebih private. Dibukanya pintu bernomor 7 dengan perlahan dan menatap sekitar mencari sosok yang memaksanya ke tempat itu. Suara musik yang tidak kalah bising menyapanya, tidak lupa pemandangan beberapa pasangan yang terlihat asik bercumbu di sofa ruangan dalam keremangan. Terdapat banyak botol - botol alkohol bermacam jenis dan merk tergeletak kosong. Beberapa terlihat terbuka atau setengah kosong. Dapat disimpulkan pesta dalam ruangan itu telah berlangsung cukup lama.

"Welcome,baby!! It's nice to have you here.." Terdengar teriakan Hyunjin menggema di ruangan itu. Mengalahkan dentuman musik yang memenuhi ruangan. Nala hanya tersenyum membalasnya dan menghampiri pria di pojok ruangan yang kini berdiri sambil merentangkan tangannya menunggu Nala masuk dalam dekapannya.

Sexy, Naughty,BitchyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang