18

5K 172 46
                                        

"Polres Metro Jakarta Barat menangkap 2 orang anggota band terkenal terkait penyalahgunaan narkoba. Tersangka disebutkan berinisial HH dan CB tertangkap tangan membawa 0,8 gram ganja dan juga 0,3 gram sabu-sabu di sebuah unit apartemen bilangan Tomang Jakarta Barat"

Penggalan berita yang baru saja dibaca oleh Nala membuatnya terhenyak. Dia sangat tahu siapa yang disebutkan di berita tersebut. Apa yang dia takutkan benar-benar terjadi.

Pikiran Nala melayang ke beberapa tahun lalu saat mereka baru saja berkenalan. Saat ini Hyunjin merupakan trainee baru di SMArt Ent. Hyunjin yang merupakan warga asing terlihat bingung saat berkomunikasi dengan staff atau trainee lainnya. Kemampuan bahasa indonesia nya masih sangat rendah dan saat itu trainee lain juga hanya beberapa yang fasih menggunakan bahasa inggris. Nala yang tidak sengaja melihat Hyunjin yang kesepian serta merta menghampiri dan mengajaknya berbicara. Sejak itu hubungan pertemanan mereka dimulai. Terlihat ada kecocokan diantara mereka. Dengan kondisi mereka yang masih remaja penuh gairah tidak heran jika akhirnya hubungan pertemanan mereka dibumbui oleh sex.

Setiap Nala berkunjung ke agensi pasti mereka menyempatkan diri untuk bercumbu diam- diam. Terkadang tidak hanya itu, Nala juga beberapa kali menemani Hyunjin latihan atau sekedar makan bersama. Kebersamaan mereka sudah menjadi rahasia umum diantara trainee lain dan para staff agensi. Tapi beruntung mereka tidak seusil itu untuk bergosip atau membuat berita miring tentang mereka berdua. Nala yang manis dan baik tentu mampu mencuri hati semua orang. Sehingga orang - orang tidak tega bahkan untuk menyebarkan berita buruk tentangnya. Mereka beranggapan bahwa Nala hanya bersikap ramah.

Bahkan saat Nala juga dekat dengan Lucas, orang - orang menutup mata mereka. Mereka hanya melihat bahwa Nala dan pria - pria itu hanya berteman terlalu akrab. Mereka tidak mau mengusik kehidupan sang sulung pemilik perusahaan mereka bekerja. Selain karena kepribadian Nala yang menyenangkan, mereka juga sungkan karena Pak Sigit selaku CEO SMArt Ent. terkenal akan kebaikan hatinya kepada para pegawai. Fasilitas yang diberikan perusahaan, gaji yang mumpuni, serta hal - hal lain keuntungan bekerja di SMArt Ent. membuat para pegawai tidak ingin mengusik kehidupan atasannya.

Hubungan Nala dan Hyunjin benar - benar sebatas friends with benefit. Rasa sayang diantara mereka hanya sebatas teman namun dibumbui dengan sex. Setidaknya begitulah bagi Nala. Tidak pernah terbersit di benak Nala untuk memiliki hubungan romantis dengan Hyunjin.
Namun tetap saja dengan adanya kasus ini, timbul kekhawatiran dalam diri Nala akan Hyunjin.

"Are you okay,baby?" Pertanyaan Jeffrey mengejutkan Nala dari lamunannya. Nala hanya mengangguk lesu.

Jeffrey yang baru saja selesai membersihkan diri mendekat menghampiri sang terkasih yang terlihat murung.

"You know Hyunjin itu temen aku. Liat dia terkena masalah gini akibat ulahnya sendiri itu aku marah. Marah karena dia ceroboh, marah karena aku udah peringatin dia tapi dia anggap angin lalu. Dan juga sedih, karena mungkin aku kurang care ke dia, kurang ngerangkul dia sampe dia kaya gini.." Ucap Nala lirih. Jeffrey memeluk Nala berharap dapat menenangkan sang terkasih.

"Don't blame yourself. Mungkin ini jalan untuk mendewasakan dia. Mungkin dengan ini dia bisa lebih baik nantinya. Don't be sad,baby.." Ujar Jeffrey lembut sambil menepuk pelan punggung Nala. Membiarkan tubuhnya jadi sandaran si pria manis. Membiarkan keheningan melingkupi mereka membebaskan mereka tenggelam dalam pikirannya masing - masing. Hingga Jeffrey tiba - tiba teringat sesuatu.
"Oh iya my aunty just got here you want to accompany me to meet her?"

💋💋💋💋💋

Dua pria rupawan duduk di salah satu cafe di tengah kota yang kini terlihat lengang. Wajar saja, waktu masih menunjuk pukul 11.00 WIB. Terlalu cepat untuk makan siang dan terlalu tanggung untuk bersantai. Mengingat hari ini masih hari kerja. Kedua pria itu nampak berbincang. Yang lebih muda terlihat agak gugup dengan sesekali meremas tangannua sambil melirik ke pintu masuk. Yang lebih tua tersenyum jenaka melihat kekasihnya yang biasa tampak percaya diri kini tampak gugup.

"Why, Jemie? Apa pintu masuk lebih menarik dibanding pria tampan ini?" Goda Jeffrey kepada Nala sembari menampilkan cengiran jahil di wajahnya.

"Don't tease me, Jeffrey. I'm nerveous.." Ucap Nala kesal. Tanpa sadar mengerucutkan bibirnya. Jeffrey terkekeh gemas melihat tingkah sang kekasih.

"Hahaha.. You've already met my parents but why are you so nerveous meet my aunty? Tenang aja.. she's amazing.." Jawab Jeffrey menenangkan sambil mengelus pelan punggung tangan Nala.

"Yaaa bedaa.. Waktu ketemu orang tua kamu kan emang lagi ada acara. And i was dressing nicely. Looked decent. Kalo sekarang aku kaya ga pede..." Jelas Nala.

"Anyway, ini aunty kamu yang mana ya yang mau kita ketemu. I mean,aku ga tau kamu punya aunty.."

"Oh jadi aku belum pernah cerita ya aku punya aunty yang sebelumnya tinggal di Indonesia. Dia yang bantu daddy pegang perusahaan ini dulunya di indonesia. Setelah aku lulus dan mampu ambil alih , dia pindah lagi ke karena keluarganya tinggal disana. Kebetulan beberapa hari lalu dia ngabarin lagi liburan ke sini. So, i wanna meet her. Karena udah lama kita tidak ketemu.." Jelas Jeffrey panjang lebar.

Tidak lama berselang, terdengar pintu cafe yang terbuka. Secara tidak sadar mereka menatap ke pintu masuk dan mendapati sosok wanita masuk dan terlihat melihat sekitar seakan mencari seseorang. Kemudian sang wanita berjalan mendekat dengan anggun dan senyum yang mengembang.

"Hi Jeff.. I'm sorry being late ya..  The traffic was so bad."
Ucap wanita itu yang kini menghampiri meja mereka. Nala yang sedari tadi menatapnya mematung melihat sosok wanita itu. Wanita yang kini berada dihadapannya dengan dibalut dress casual bertangan pendek berwarna putih gading yang membentuk tubuhnya apik. Panjang gaun yang dibawah lutut dan bermodel sederhana memberikan kesan elegan bagi yang menggunakannya. Dengan make up natural dan rambutnya yang digelung rapi membuat wanita itu terlihat lebih dari sekedar cantik.

Wanita itu kini memeluk Jeffrey dan mengecup pipi sang keponakan singkat sebelum mendudukkan dirinya di hadapan Jeffrey dan Nala lalu tersenyum kepada Nala.
Sejenak kemudian Jeffrey menggenggam tangan Nala dan mulai memperkenalkannya kepada wanita itu.
"Aunty, here is my baby, Nala Jemima. Jemie, she is my aunty, Jessica Smith. She is my daddy's step sister. My coolest aunty." Jelas Jeffrey bangga. Jessica terkekeh kecil mendengar ocehan keponakannya. Kembali tersenyum kepada Nala dan mengulurkan tangannya. Tanpa menyambut tangan tersebut, Nala bangkit dari duduknya dan pamit undur diri.

"I'm sorry i should excuse myself." Ucapnya singkat lalu beranjak pergi. Meninggalkan Jeffrey dan Jessica yang bingung dengan apa yang terjadi.
Refleks Jeffrey ikut bangkit dan berusaha mengejar Nala.
"Aunty, i'm sorry.. But can you forgive us. I think may be something's happened. I should go after him." ucap Jeffrey terburu.
Jessica yang masih bingung hanya mengangguk dan menjawab singkat.
"Don't worry. Talk to you later." Jawabnya dengan senyum. Jeffrey langsung berlalu mengejar Nala yang berjalan cepat di depannya.

Setelah sampai di sampingnya, Jeffrey menggenggam tangan Nala untuk menghentikannya.
"Hey.. hey..What's wrong?" Tanyanya pelan sambil menatap wajah Nala yang memerah menahan marah.

Wanita itu. Nala masih dapat mengingat jelas wajah wanita itu. Senyuman mengejek itu..

"She is Her!" Jawabnya singkat.

Jeffrey hanya menatap bingung membuat Nala menggeram marah dan menepis tangan Jeffrey.

"She is Her,Jeffrey!

Selingkuhannya Papi!"

to be continued

Sexy, Naughty,BitchyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang