"Selamat pagi Greenie." Aku terbangun menatap wajah laki-laki yang ada di depan ku.
Ia tersenyum padaku. Laki-laki itu berkulit gelap dan ia memiliki potongan rambut yang sangat pendek.
"Aku Alby, pemimpin disini." ucapnya. Aku hanya bisa memandang nya dalam diam.
"Aku tahu, kau pasti sangat kebingungan. Itu tak masalah. Kami semua mengalaminya disini." ucap Alby. "Tapi tenang saja, beberapa hari lagi ingatan mu akan segera pulih." lanjut nya.
"A-a-apa yang terjadi padaku?" ucap ku tergagap. Alby kembali tersenyum menatap ku.
"Setelah kau tiba di Glade, kau jatuh pingsan." ucap Alby.
"Glade?" tanya ku bingung.
"Yupp, Glade. Inilah Glade, Tempat engkau akan tinggal mulai sekarang." Alby berjalan keluar pintu tempat ku beristirahat. "Lebih baik kau bersiap-siap sekarang. Newt akan menjemput mu dan menemani mu untuk tour keliling Glade." Aku hanya mengangguk menanggapi perkataan Alby.
"Oh iya, siapa namamu?" tanya Alby.
"Isabella." jawab ku singkat.
"Oke, selamat datang di Glade, Isabella." Alby pun menutup pintu dan meninggalkan ku sendirian.
***
Aku menatap pemandangan di sekeliling tempat ku berada sekarang. Dinding-dinding tinggi menjulang mengelilingi tempat ini. Dinding-dinding itu mengurung tempat ini dari tempat diluar sana.
Aku takjub sekaligus bingung melihat semua hal ini. Dimana aku? Pertanyaan itu terus berputar-putar di pikiran ku. Rasa pusing mulai menggerogoti kepala ku.
Tiba-tiba aku merasakan tepukan di pundak ku. Aku pun berputar melihat siapa yang menepuk ku. Ia anak laki-laki yang pertama kali ku lihat disini. Anak laki-laki yang turun kedalam box tempat ku berada kemarin.
"Apa yang kau lakukan disini, greenie?" tanya nya.
"Apakah Alby sudah bilang untuk menunggu ku dan jangan pergi kemana-mana setelah aku datang?" Ia menatap ku lekat-lekat. Sepertinya ia marah padaku.
"Maaf kan aku." mohon ku sambil menundukan kepala ku.
Ia tersenyum melihat ku. "Sudah, tak apa-apa." ucap nya.
"Siapa namamu?" tanya nya.
"Isabella."
"Oke, Isabella. Aku Newt. Aku akan menjadi pemandu mu di Bloody Tour ini." ucap Newt sembari tersenyum.
Aku hanya mengangguk menanggapi perkataan Newt. Newt pun mulai mengajak ku berkeliling dan aku mengikutinya. Ia berjalan dengan terpincang-pincang. Sepertinya ada suatu masalah dengan kaki nya. Tapi aku hanya diam dan tak berani menanyakan nya.
"Ada 3 peraturan di Glade ini." ucap Newt sembari terus berjalan.
"Pertama, Setiap orang melakukan bagian dan tugas nya masing-masing dan tidak boleh malas. Kedua, Jangan pernah menyakiti sesama Glader lain." Newt berhenti sebentar dan menatap salah satu dinding besar yang terbuka.
"Dan yang terakhir dan paling penting, Jangan pernah pergi keluar dari Glade. Kecuali jika kau seorang runner." lanjut nya panjang lebar.
"Runner?" tanya ku penasaran.
"Yupp, hanya mereka yang boleh keluar ke maze." Newt kembali menatap ku dengan tersenyum.
"Mengapa hanya mereka? Memang nya di dalam maze ada apa dan bagaimana?" tanya ku bertubi-tubi.
Newt menghela-kan nafas nya. "Itu sudah peraturannya, Bella. Diluar sana ada mahluk buas yang pasti tak ingin engkau lihat."
"Mahluk buas apa?"
"The Griever. Sejauh ini hanya Minho dan Thomas yang pernah melihat nya." ucap Newt sembari mengangguk-anggukan kepalanya.
"Nah, itu mereka! Mereka sudah kembali." Newt menunjuk dua orang yang baru saja keluar dari Maze. Mereka tampak terengah-engah dan kelelahan. Mereka pun menghampiri aku dan Newt.
"Hai Newt." sapa seorang anak laki-laki berwajah Asia. Tubuh nya sangat kekar dan tegak.
"Satu lagi anak baru,hah?" tanya anak lelaki berwajah Asia itu.
"Seorang anak perempuan?!" anak laki-laki yang satu nya terkejut melihat ku.
"Ada apa dengan otak kosong orang-orang itu?! Mengapa mereka memberikan kita seorang anak perempuan?! Apa mereka sudah gila?!" lelaki Asia itu mengumpat. Ia tampak sangat kesal. Ia pun berlari meninggalkan aku, Newt dan anak lelaki yang satu nya lagi.
"Aku Thomas." anak lelaki itu menjulurkan tangan nya dan aku pun menyambutnya.
"Isabella" ucap ku.
"Hai Isabella. Selamat datang di Glade. Yang tadi itu Minho." Thomas menunjuk lelaki Asia yang tadi. Aku pun menoleh melihat Minho. Ia tampak memperhatikan kami.
"Oke, aku pergi dulu. Selamat menikmati tour keliling Glade mu, Isabella." Thomas pun tersenyum dan meninggalkan aku dan Newt.
"Jadi mereka itu runner?" tanya ku pada Newt. Newt pun mengangguk sembari tersenyum padaku.
"Yupp, mereka lah satu-satunya harapan kita." ucap Newt.
Harapan? Apa yang dimaksud Newt? Apakah kehidupan kami semua tergantung pada mereka? Mengapa mereka begitu penting? Kepala ku semakin sakit memikirkan ini semua. Mengapa ini semua begitu rumit?
"Oke, sudah saat nya makan siang. Ayo kita makan!" Newt membuyarkan lamunan ku. Aku pun hanya mengangguk dan mengikuti Newt.
-------------------------------------------
A/N : Hai! Terima kasih udah baca dan jangan lupa Vomments dan kasih kritik serta saran ya! Oh iya, Di Chapter ini kalian bakal ditemanin sama si manis Thomas Sangster alias Newt ^^ hahahahaha. Bye! Bye! GBU, guys! ^^
Sekali lagi, jangan lupa VOMMENTS ya Shank! ^^
KAMU SEDANG MEMBACA
She's Not The Last One [COMPLETED]
FanfictionAku gadis-gadis satu nya di Glade. Tak ada gadis lain selain aku. Hanya aku gadis satu-satu nya diantara para anak laki-laki ini. Apa yang terjadi? Dimana aku? Mengapa aku tak mengingat apapun selain namaku? Sebelum Teresa datang ke Glade, Ia sudah...