Minho POV
Aku tak mengingat bagaimana aku bisa ada disini. Hal yang kuingat terakhir kalinya ialah saat Isabella berteriak histeris memanggil namaku didalam maze. Kemudian semuanya menjadi gelap gulita.
Hari ini aku bangun dengan diselimuti kebingungan yang luar biasa. Sial! Mungkin aku tampak seperti orang bodoh saat ini. Tiba-tiba kebingungan ku teralihkan kearah secarik kertas yang kupegang. Aku tak ingat aku pernah memegang kertas ini.
Aku membuka kertas yang ada ditanganku. Ini bukan kertas biasa ini adalah sebuah surat. Surat itu ditulis dengan tulisan tangan yang sangat indah. Aku yakin ini bukan dari anak-anak laki-laki disini. Tulisan Glader laki-laki disini bagaikan ceker ayam. Oh bukan, bagaikan kaki Frypan yang kutilan dan bau itu. Benar-benar sangat jelek.
Aku membaca surat itu dengan seksama. Aku tahu siapa yang menulis surat ini. Ya, itu pasti dia.
Dear Minho,
Em, Hai tuan congkak sejagad raya. Aku sangat senang akhirnya kau bisa bangun dan membaca surat bodoh ini. Ya, aku tidak akan pergi tanpa meninggalkan apapun untuk mu.
Maaf jika aku tidak bisa berada disana saat kau bangun. Sebenarnya aku ingin, tapi aku tidak bisa. Ku harap kalian semua bisa mengerti pilihanku ini. Aku tidak ingin menambah kekacauan disana. Aku benar-benar tidak ingin merusak hidup kalian. Aku benci mengatakannya, tapi aku harus pergi.
Terimakasih atas sepuluh hari yang telah kulalui bersama kalian disini. Aku tahu sepuluh hari itu waktu yang singkat, tapi aku senang karena bisa menghabiskan waktu ku dengan kalian. Terimakasih karena kalian telah memperbolehkan ku menciptakan kenangan bersama kalian. (Sial! Surat ini benar-benar begitu bodoh dan menjijikan.)
Ku harap, kita bisa bertemu lagi. Mungkin dihari kedepan aku bisa melihat kalian semua. Mungkin kita akan bertemu lagi di dunia yang lebih baik. Dunia yang damai tanpa para creator bodoh yang mengendalikan kita.
Minho, jika kau membaca surat ini, kuharap kau mau memaafkan ku. Kuharap kalian semua akan memaafkanku. Oh ya, kau juga harus memberikan surat ini pada Newt dan Thomas. Ku harap kalian akan kembali bersama dan tidak bertengkar lagi. Ku harap kalian bisa mengerti satu sama lain. Aku ingin melihat kalian seperti sedia kala.
Ingat, aku menyayangi kalian.
Isabella.
Ya, itu dari dia. Surat ini dari gadis yang selama ini kucintai. Ini dari Isabella. Bodoh! Mengapa aku menangis?! Mengapa aku menangisi gadis sialan itu?! Aku tak percaya ia telah pergi meninggalkan ku. Ia tidak ada disaat aku membuka mataku. Aku benar-benar marah padanya.
"Minho? Akhirnya kau sadar." Aku masih memikirkan isi surat itu dan tidak mempedulikan Zart yang baru saja datang. Aku benar-benar kecewa pada Isabella. Mengapa ia melakukan ini padaku.
"Aku harus memberitahu Newt dan Thomas. Kau tunggu disini." Zart berlari keluar untuk mencari Newt dan Thomas. Apa mereka sudah tahu kalau Isabella telah pergi?
***
Ternyata dugaan ku benar. Newt dan Thomas sudah mengetahui kepergian Isabella. Gadis itu benar-benar luarbiasa. Dengan begitu saja ia pergi meninggalkan kami.
Dapat kulihat Newt dan Thomas sama-sama terpukul. Aku tahu mereka juga mencintai nya. Siapa yang tidak mencintai gadis itu? Gadis itu benar-benar telah mengubah hidup kami. Bukan mengubah dalam arti yang buruk, Ia telah mengubah hidup kami menjadi lebih indah.
Kenangan bersamanya dalam sepuluh hari ini kembali terulang dibenakku. Aku tak pernah bosan mengingat hari-hari yang kulalui bersamanya. Hari-hari yang begitu indah.
KAMU SEDANG MEMBACA
She's Not The Last One [COMPLETED]
FanfictionAku gadis-gadis satu nya di Glade. Tak ada gadis lain selain aku. Hanya aku gadis satu-satu nya diantara para anak laki-laki ini. Apa yang terjadi? Dimana aku? Mengapa aku tak mengingat apapun selain namaku? Sebelum Teresa datang ke Glade, Ia sudah...