BERLATIH MENGENDALIKAN ENERGI

73 9 0
                                    

Ayam jago di rumah mbak ayu berkokok menandakan kami harus bersiap berangkat dan menemui senopati arya untuk melapor dan meminta ijin untuk berangkat ke blambangan. karena kami sedang dalam penyamaran kami tidak menggunakan perlengkapan militer yang mencolok kecuali senjata yang kami bawa adalah senjata terbaik yang kami miliki. setelah menghadap kami langsung memacu kuda kami ke luar trowulan. 

"Mbak ayu .... didepan ada desa kita mampir dulu sebentar" kataku sambil memacu kuda kami.

"Boleh memang mau cari apa kamu disitu wir" tanya mbak ayu

"mau cari kekasih mbak, hahahahha"jawabku sedikit nyeleneh

"awas kalua bercanda lagi" katanya. Sambil tersenyum.

Akhirnya kuda kami menuntun ke salah satu warung di tengah desa dan kami memutuskan berhenti di situ.

" mbak retno mau dibelikan apa ? " tanyaku

"bekal kita kan banyak wir kenapa masih mau jajan lagi ?" seru mbak ayu
" makanan di warung itu lebih enak mbak rasanya.. saranku coba deh ." aku mengabil salah satu kue pasar yang sering disebut kembang gula. Dan tanpa sengaja mengarahkannya ke arah mbak ayu.

"aaaaa...aaa mbak ini enak kok " kataku sedikit memaksa .. " eehh iaayaaaoa.. ennkaoo" katanya

"dikunyak dulu mbak" kataku. " bu kami beli kembang gula dan kucur ya bu" aku mengambil kue dan membayarnya. Tak lupa kami mengisi kembali persedianan air kami dan melanjutkan perjalanan kemabali ke wirabumi

"wir kamu masih ingat latiahan tapak angin untuk pasukan kusus ?" kata mbak ayu

"Coba kamu lakukan sekarang tempat ini sangat cocok untuk latihanmu." Perintahnya

"baik mbak." Jawabku. "ajian sukma trilingga, ajian suka wesi, ajian triwara dirga" aku gunakan semua ajian penguat tumbuhkan karena latihan ini bersama dengan seorang senopati jadi gak boleh dianggap remeh. Aku langsung melompat dan melakukan yang mbak ayu suruh

"ketika aku dapat merasakan keberadaanmu aku kan melepar pisau ikat yang aku beri sedikit energi dan kamu wajib menghindarinya jika tidak itu akan sedikit melukaimu !" serunya

Saat ini kami akan masuk hutan dekat gunung semeru. Mbak ayu melaju dengan tenang dan santai seperti sedang mencari keberadaank. latihan ini berfungsi untuk mengintai dan memata-matai musuh tanpa dapat dideteksi oleh musuh.

Hiatszzz .... Suara mbak ayu terdengar ia melemparkan pisau dan buggg... pisaunya mesusuk tajam dan menggores sedikit lengan bajuku. "ahh... "suaraku lirih merasakan pisau yang mengores kulitku. Meskipun itu tidak dalam tetapi rasanya perih dan panas

"Kamu jangan bercanda , lebih serius dong masak baru sebentar sudah ketahuan." Ia berteriak sambil sambil memainkan pisaunya Sedangkan aku berpindah tempat dan berusaha bersembunyi kembali.

Hiatzzzz... suaranya memecah keheingan hutan dan... Buggg... pisaunya kembali tertancap disalah satu pohon tetapi tidak mengenaiku karena aku berhasil melompat jauh dari target yang dituju oleh mbak ayu.

Iya menarik pisaunya lagi dan.. Hiatzzzz.... Pisaunya kemabali dapat menemukanku sekarang kulit pinggangku sedikit mengaga karena berhasil mengores cukup dalam.

" Wir kamu sudah melakukan yang terbaik kah, berfikir lebih kritis dan gunakan bagaimana cara untuk menyembunyikan energy sekaligus menggunakannya. !" seruan mabk ayu yang terdengar olehku.

" jika seperti ini aku butuh pusakaku." Tiba-tiba keris sempanerku muncul dan menyatu dengan energy yang sedang aku gunakan sekarang.

"Aku tau energimu sangat Besar Wira, itu yang membuat kamu mudah di temukan." Kata mbak ayu

Hiatsszzzz..... pisaunya pelayang kekiri dan kekanan tanpa henti
"kenak lagi kamu wira" kata mbak ayu lantang. Pisaunya hampir mengeai mukaku tetpi pengunaan keris sempaner membuat pertahananku menjadi berlipat ganda dan menghalau pisau tadi.

"Benar itu terus maksimalkan pengetahuan yang kamu miliki... Atur nafas dan kontrol energimu... jangan sampai terlalu meluap luap. Karena itu aku bisa menemukanmu !" serunya lagi

aku berpindah posisi kembali dan Pisaunya melukai pinggangku sekali lagi .

"hahahaha amatir kemanapa kamu selalu ketahuan wira, kalua seperti ini kamu akan kewalahan jika berhadapan dengan orang setingkat senopati." Kata mbak ayu. Saat itu juga aku berpindah tempat.

Hiatzzzz... pisaunya meluncur lagi kearahku... sekarang badanku sudah beberapa kali terkena serangan mbak ayu

"tenanga nati aku obati,,, tahan rasa sakitnya,,, berfikirlah bagamana caranya keluar dari situasi ini. Jika ini sungguhan kamu akan mati wira... pertajam lagi semua indramu." Kata mbak ayu sambil memainkan pisaunya kembali.

Aku terus berpindah tetapi aku masih belum bisa menyembunyikan energiku.. saat ini pisaunya bisa aku lihat dari tempatku sekrang.

Buggg... Bugggg.. pisaunya menacap ke batang pohon tetapi bukan tempatku bersembu. Pisau ini sangat cepat. Saat aku inggin menganti posisiku bersembunti. pisau itu kembali terbang dan melaju sangat cepat aku dapat merasakannya tetapi tidak bisa menghindarinya.

"ayo sembunyi lagi ... Hiatzzzz... " ia memainkan pisaunya kembali dan jlesbbbbb pisaunya menusuk tepat kearahku dan menembus energy pertahananku. Sekarang bukan sayatan lagi tertapi tusukan. Serangannya tepat mengenai pundak bagian kananku. " ahhh.... " aku sedikit berterikan. Dan pisaunya tercabut kembali ke mbak ayu. Aku berusaha bersembunyi sekali lagi.

"kamu kurang berpengalaman wira dalam jadi kelemahanmu saat bertarung dengan prajurit senopati windra terlihat sangat jelas dari laporan senopati windra." Katanya

"Fokus dan gali potensimu.. saat kamu kembali aku meraskan ada energy baru yang belum pernah aku rasakan saat pertama kali kita bertemu.... Hiatssszzz... !" suaranya terdengar olehku

Dan naas pisaunya kembali mengenaiku dan serakang kaki kiriku terkena pisaunya. "ahh... " karena aku tidak cukup kuat menahan kali ini. akihrnya aku jatuh kebawah bugggg suara tubuhku yang jatuh ke tanah .

"kenapa kamu ? mau mati wir ? " tanya mabk ayu

"lukanya sangat mengganguku mbak" jawabku. Mbak ayu langsung mengaktifkan energi pengobatannya dan mengalirkan kedalam tubuhku. Ini teknik paling tinggi dalam pengobatan untuk saat ini karena dapat menyembuhkan luka dengan sangat cepat. Tetapi memang membutuhkan energy yang cukup besar.

"kita istirahat dulu... fokus wira. Tunjukan bahwa kamu sangat hebat dan berani. Aku sangat kecewa melihat report dari senopati windra kemarin kalua kamu gagal mengakis serangan prajurit terhebatnya. Secara ilmu dan jumlah enaergi harusnya kamu yang lebih unggul." Sepatah dua kata dari mbak ayu kepadaku sambil mengobati lukaku.

Kami beristirahat karena matahari sudah malam dan tidak baik melanjutkan perjalanan dimalam hari. karena jarak pandang kita sangat terbatas pada malam hari. Kami mendirikan tenda dan menyalakan api untuk menghangatkan bekal dan minuman yang sudah kami siapkan dari trowulan.  

Perjalanan PengembaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang