Ia melompat dari posisinya langsung menyerang bagian depanku. Untuk aku sudah memperkuat tubuhku dengan ajian Sukma Wesi dampak serangannya dapat diredam.
Tanpa bisa melawan, ia menyerang lagi bagaikan pemangsa yang sudah menemukan mangsanya. Serangan kedua ini cukup terasa energi kuat yang keluar dari kedua tanggannya.
" dugg... dugg" hantaman tangannya saat menyerang bagian depan tubuhku yang tak sempat aku tangkis.
"Hiatzzz,,,, " iya melompat dan kedua tangganya menyerang dengan energi penuh. serangannya mengenai punggung bagian atas. karena kecepatannya menyerang aku tak mampu menghindarinha kali ini.
Serangan yang besar membuat tubuhku secara reflek memancarkan energi dari keris sempaner bener
"Tenang Dulu kisanak..!" Teriakku sambil menahan serangannya. Tak lama keris sempaner bener keluar dan sudah kupegang di tangan kiriku.
"kamu dapat darimana keris itu anak muda !" Tanyanya padaku setelah melihat keris yang kupegang dengan seksama.
"Ini milik bekel Jajaran dari hujung Galuh" jawabku padanya..
Setelah mendengar jawabanku iya menurunkan energi dan niatnya untuk menyerang ku.
"Kamu muritnya ? " Tanyanya padaku
"Iya Tuan kisanak." Jawabku padanya"Panggil aku krisnu saja. Maafkan aku anak muda, aku mengikutimu dari tempat pandai besi dan aku juga baru pertama kali melihatmu ada di kota ini." Jawabnya padaku
" Tidak apa tuan, aku memang baru sampai dikota ini bersama Senopati ayu." Jawabku padanya sambil menyerahkan tanda pengenalku.
"Mari kita pergi dari sini,, aku temani mengelilingi kota ini,, kalau boleh tahu siapa namamu anak muda? " Tanyanya padaku sambil mengajak untuk kembali ke persimpangan tadi
"Namaku Wira , tuan krisnu" jawabku padanya.
" Disana daerah terlarang dan warga biasa, prajurit level rendah juga tidak boleh masuk tanpa ada pengenal atau memang jadwal mereka bertugas" katanya disela-sela perjalanan kami
"Mangkanya aku tidak melihat warga satupun melintas, maafkan atas kelancannganku tuan krisnu" sahutku kepadanya
"Tidak apa, " katanya lagi sambil menemaniku berjalan berkeliling wirabumi
Kami saling berbincang dan berjalan meninggalkan tempat tadi. Tibalah kami kami ke ujung jalan dan menemukan jalur masuk ke pendopo tempat istirahat Senopati ayu. Saat kami masuk kedalam beberapa prajurit memberi hormat kepada tuan krisnu
"Masuklah nak wira. Pasti Senopati Ayu istirahat ditempat ini." katanya
"Baik Tuan krisnu," aku masuk kedalam dan mengikutinya
Lalu di dalam pendopo terlihat Senopati ayu masih berbincang dengan bekel jingga. Dan sepertinya kami mengarah ketempat mereka
" Tuan krisnu bagaimana kabarnya ? " Sahut mbak ayu sambil membungkukkan tubuhnya
Kami berkumpul dan duduk di tempat di mana mereka berkumpul tadi
" Aku ya seperti ini Ayu,,, bagaimana ? kata Maha Patih kalian akan berangkat esok hari?" Tuan Krisnu berbincang dengan kami berempat sambil beristirahat dan menyantap beberapa makanan yang disediakan.
"Benar Tuan , besok kami berempat akan ikut jadwal kapal kearah Bali Dwipa" jawabnya
"Tadi aku tidak sengaja bertarung dengan nak Wira. sepertinya kali ini kalian mendapatkan bantuan yang besar karena menemukan anak yang cemerlang." Kata Tuan Krisna
"Benar, aku juga kaget karena diusianya yang masih muda energinya cukup kuat dan levelnya setingkat bekel senior di Trowulan, " jawab mbak ayu
"Jingga apa persiapannya sudah matang ? Dicek kembali agar tidak ada yang terlewat gawat kalau sampai ada yang terlewat jingga," pinta tuan Krisnu pada jingga
Karena aku bingung mau memotong dimana jadi tanpa berpikir panjang aku menyela dipercakapan mereka
"Maaf sebelumnya karena saya masih pemula,, jadi kalau diperbolehkan untuk mengenal tuan krisnu," tanyaku dengan sopan.
" Oh ya aku sampai lupa , aku Krisnu salah satu pendekar senior whirabumi aku sering membantu Senopati untuk menjaga area dalam kerajaan," katanya
"Tapi semua orang di Trowulan menyebutnya sebagai Pendekar Harimau" sahut mbak ayu
Mendengar hal tersebut aku sedikit terkejut dan menjawab rasa penasaranku.
" Energimu sangat padat dan kokoh nak Wira ,, teruslah berkembang dan berlatih,, kalau orang biasa mungkin seranganku tadi bisa merobek tubuhmu" kata Tuan Krisna Padaku
Kami mengobrol sebelum kami istirahat dan berpisah ketempat kami masing-masing, mbak ayu menghadap ke kerajaan bersama Tuan Krisna, Bekel Jingga juga ke arah lain, dan aku pergi ke tempat istirahat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Perjalanan Pengembara
Aventurecerita kolosal dari jaman majapahit. bercerita tentang seorang anak muda yang yang mengembara mencari sebuah pusaka yang ayahnya ceritakan padanya.