Halangan yang tak terduga (Bagian 2)

376 13 0
                                    

Kedua senjata kami yang beradu kekuatan membuat semua bekel di kesatuan kahuripan melihat perkelahian kami tetapi sebagian besar dari mereka tidak berani untuk melerai. Gerakan dan aliran energi yang kami pancarkan cukup membuat beberapa bekel tertarik untuk ikut kedalam perkelahian kami.

" Jangan ikut campur atau aku akan bertindak ! " suara yang terdengar diantara mereka. Gatot terlihat menghampirinya. "maaf bekel atas kelancangan kami yang telah membuat kekacauan ini." Kata gatot kepadanya. " tidak apa memang bekel jalu tidak pernah dewasa. Kita tunggu sebentar jika tidak ada yang tumbang aku kan ikut campur." Katanya. Sepertinya dia bukan seorang sembarangan dengan sebuah keris di tangan kirinya iya mencoba untuk menekan energi kami.

Kami terus bertarung tanpa terlihat tidak ada yang mengalah hingga saat posisi bekel jalu sedikit lengah aku gunakan untuk menyerangnya. Jurus yang aku gunakan merupakan salah satu jurus yang sudah disempurnakan. Gerakan yang bekel jajarana ajarkan memadukan energi dan gerakan yang indah jika tepat maka akan menjadi jurus yang mematikan. Kerisku aku gukankan untuk memperkuat energiku. Jurus ini akan lebih mematikan jika energi yang digunakan cukup padat dan kuat. keris sempaner memiliki kelibihan untuk mengumpulkan energi disekitar ketika aktif sehingga energi yang aku gunakan akan lebih padat dan kuat dan jurus ini menjadi lebih dasyat.

Golok nya memotong gerakan yang aku bangun. darr..... goloknya bertemu dengan kerisku.. tingg.... tanggg.. dar.... Bekel jalu terus menyerangku tetapi dapat aku hindari karena dasar dari jurus ini adalah menyerang dan bertahan. Gumamku dalam hati "jurus pedang naga angsara ".

Tinggg... tanggg ... darr.. " sudah selesai" teriakanku padanya. Tubuhku melompat menghindari golok dan serangan bekel wuzzzzzzz... suara angin yang ditinmbulkan goloknya terdengar keras olehku. Dengan posisi ini dan jarak yang tepat, aku arahkan kerisku ke tubuh bekel dan dengan tenaga penuh aku memotong seluruh gerakannya dengan mudah. Ia terhenti dan kesempatanku untuk menyerangnya. Aku melompat dan mengarakan jurusku dari atas ke arah bekel Jalu. "hiatzzzzzzz..... " teriakku...

Seseorang paruh baya tiba-tiba melompat kearah kami dan menghantam tubuh kami dengan energi yang cukup kuat.

"Ting....... DUARRR................... " Bekel jatuh berlutut sambil memengang goloknya yang ditahan oleh keris yang belum dikeluarkan dari warangka. Tenaga besar yang dipancarkan mampu menggagalkan seranganku dan menahan golok bekel jalu juga menetralkan ajian dan jurusku. Kretegggg.... ( golok bekel jalu mulai terdengar retak ) debug... ( suara tubuh bekel jatuh ke tanah). Aku sendiri terpental jauh dari bekel jalu.

Kakek itu berdiri dan memegang sebuah keris yang masih ada didalam warangkanya ditangan kiri dan golok di tangan kanannya. "sudah hentikan pertengkaran yang tidak berguna ini!" katanya dengan tegas. " Jalu sebentar lagi kamu akan ujian senopati tetapi tetap saja bertingkah kekanakan seperti ini! " katanya pada Bekel Jalu. Beberapa dayang menghampiri kami dan membawa bekel jalu kedalam untuk diobati. "kisakak ikut dengan saya" kata kakek itu kepadaku. Sambil melepaskan seluruh ajianku satu persatu kami berjalan menuju pendopo kahuripan. " mas mas bagaimana mas keadaannya?" gatot berlari kearahku dan memberikan sebuah bungkusan berupa obat siap makan yang dititipkan oleh retno sebelum kami berangkat ke kahuripan.

"ini mas dimakan dulu" Kata gatot kepadaku. "trimakasih tot" jawabku padanya.
"kisakan siapa dan dari mana ? " Tanya kakek tadi kepadaku
"namaku wisa, wira pangsa. Sebelum saya memperkenalkan saya lebih jauh bolehkan saya bertanya nama kakek. Saya merasa energi kakek mirip dengan energi yang saya kenal" Jawabku padanya
"Nama Kakek Empu koripan" jawabnya. Haaaa..... ( dalam hatiku kaget mendengar nama yang barusan aku dengarkan)

Tanpa sadar aku memberikan salam penghormatan dengan melipat tangan sambil menundukan kepala. "Maafkan atas kelancangan saya empu, kami dari hujung galuh. Kami diutus bekel jajarana untuk mengirimkan kotak ini langsung ke Patih Gajah Mada. Ini tanda yang kami bawa empu " kataku padanya sambil memperlihatkan kotak dan tanda dari bekel jajarana.
"wah... Jajarana sudah menemukan murid yang bertalenta rupanya" katanya sambil melihat tanda yang kami bawa

"bagamana kabar Jajarana di hujung galuh?" tanyanya padaku
"Bekel baik dan sehat empu" jawabku padanya

"apa kau muridnya ?energimu mirip sekali dengan energinya?" tanyanya padaku
"iya empu saya muridnya sudah hampir 8 bulan saya belajar dan tingal bersama bekel" kataku
"Hahahahaha..... dia memilih murid yang tepat." Katanya sambil tertawa bahagia.

"uhukkkk..... " aduh sepertinya ramuannya mulai bereaksi. "empu saya ijin menyembuhkan lukaku sebentar" ijinku dengan sopan padanya "baiklah aku mau kedalam untuk menyiapkan sesuatu. Tingkat ilmu kanuraganmu cukup baik dan kamu dapat mengejar Patih Gajah Mada dengan cepat." Jawabnya padaku

Ki Koprian berjalan masuk kedalam dan kami masih duduk di depan pendopo bersama bekel yang berteriak disamping gatot. Aku duduk bersila disamping gatot. "ajian jolo sutro" gumamku dalam hati. " mas wira.. " gatot mencoba menyentuhku.. " jangan disentuh !" teriak seorang bekel yang tadi berdiri disamping Ki Koprian. "dia sedang mengobati dirinya sendiri dan kamu bisa beristirahat dan tunggu sampai proses pengobatannya selesai" katanya pada gatot. "aku akan menyiapkan beberapa obat luar, pakaian ganti dan makanan. Kalau kamu mau, istirahatlah sambil menunggu temanmu selesai " jawabnya.

Dia masuk kedalam kearah yang berlawanan ke gedung di samping pendopo. Bebearpa saat kemudian dua dayang mendatangi kami memeberikan pakaian untukku dan makanan.
Setelah tugasnya selesai dia menghampiri kami. "Bekel jalu akhirnya kena batunya juga, dia terlalu sombong, karena diangkat menjadi salah satu dari tiga bekel terbaik kahuripan juga akan menjadi senopati dalam waktu dekat" cerintanya padaku. "dia dijuluki golok putih" ceritanya pada gatot.

"uhukkkk... (darah segar keluar dari mulutku)" pertanda luka dalamku mulai membaik. "ini nak wira obatnya" suara empu dari belakangku . Minumlah ini ramuan khusus akan membantu pemulihan energi dalam tubuhmu" katanya. Aku menerima dan meminumnya. Dia bergumam didepan kami dan dengan cepat dia menyalurkan energinya kedalam tubuhku. " uhukkkk.... Uhukkkk....." ( aku kembali mengeluarkan darah).

"Ki Koprian sudah cukup aku sudah merasa lebih baik." Kataku kepadanya

"lukamu masih belum sembuh benar." Katanya padaku

"aku harus mengantarkan ini sebelum Patih Mada sampai ke Trowulan" kataku pada empu.

"Baiklah Anom siapkan kuda terbaik untuk menyusul pasukan Maha Patih." Katanya pada bekel anom

Gatot pergi mengambil kuda yang dijanjikan pada kami. Tubuhku memang penuh luka tetapi masih dapat aku gunakan untuk perjalanan selanjutnya. Tenagaku mulai pulih dan suara kaki kuda juga mulai terdengar.

"mas wira ayo kita berangkat. "kata gatot. "Setelah tugasmu selesai mampirlah kesini dan temui aku" pesan Ki Koprian padaku. "Baik Ki kami pamit undur dan mengejar pasukan Patih Gajah Mada" sahutku padanya.

-Bersambung-

reverensi gambar . Kakak maaf ya aku pinjam gambarnya bagus soalnya trimakasih ini all linknya
https://www.deviantart.com/kuntz84/art/empu-gandring-86125118

Perjalanan PengembaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang