****
Jeon Jungkook berlari mengejar Yoongi. Khawatir dengan keadaan lelaki itu. Tadi, dia tidak sengaja melewati koridor kerajaan di dekat kolam Kerajaan. Lalu melihat Seungwan dan Jenderal Jung yang sedang berdua saja. Awalnya, hal itu hanya terlihat biasa saja bagi Jungkook. Namun ... setelah memalingkan pandangannya ke kiri ... dia ikut mematung. Melihat Yoongi yang sedang berdiri dengan seringai mengerikannya.
Jungkook bergidik ngeri. Begitu melihat Yoongi yang memukul dinding di sampingnya, hingga membuat bangunannya bergetar. Sejujurnya, dia takut sekali mendekati Yoongi dalam keadaan marah seperti ini. Hanya saja, Jungkook tidak mau membiarkan Yoongi melakukan hal yang tidak-tidak. Lelaki itu harus di sadarkan segera.
Jungkook ikut memasuki kamar sang Raja tanpa izin. Melihat Yoongi yang kini berdiri di dekat jendelanya. Menatap nyalang ke arah luar.
Yoongi mengepalkan tangannya erat. Membuat luka akibat tusukan bunga tadi semakin mengalirkan darah segar. Tapi, dia tidak peduli. Dia bahkan tidak merasakan sakit sedikitpun. Bukan tangannya, tapi hatinya .... yang sakit.
Yoongi memejamkan matanya. Merasakan sakit yang kian menggeluti perasaannya. Mengingat kembali bagaimana Jenderal Jung mengungkapkan perasaannya pada Seungwan. Sementara Seungwan yang hanya diam saja. Membuat Yoongi terbakar cemburu.
Jika bukan karena ada Seungwan disana. Dia pasti sudah mengamuk. Bagaimanapun, dia tidak mau membuat Seungwan malah takut padanya. Ah ... Seungwan benar-benar membuat perubahan besar pada lelaki itu. Tidak pernah sebelumnya Yoongi harus bersabar. Dia tidak suka melakukan itu. Namun, sejak mengenal Seungwan, ada banyak sekali nilai-nilai hidup yang mulai ia rasakan.
Lalu ... Bagaimana bisa Jenderal Jung berusaha merebut gadis itu dari dirinya?
"Hyung-"
Yoongi mengeluarkan katananya. Dengan geraman rendah, melemparkan katana tersebut ke sembarang arah. Hingga membuatnya tertancap di dinding sebelah kanannya. Tepatnya ... di sisi Jungkook berdiri.
Jungkook bergidik ngeri. Wajahnya pucat pasi melihat Katana panjang dan tajam yang tertancap hanya beberapa senti dari tempatnya berdiri. "Yak! Kau ingin membunuhku?!"
"Pergi" Sahut Yoongi tanpa menoleh sedikit pun. Nafasnya masih memburu, menandakan bahwa dirinya berusaha sekuat tenaga menahan gejolak amarahnya. Karena ... jika sampai amarah tersebut yang menguasainya. Dia tidak segan-segan menghancurkan apapun di sekitarnya.
"Hyungnim, tenang dulu" Jungkook perlahan mendekati Yoongi. Ia menelan ludah, begitu melihat tatapan dingin kakak sepupunya. "A-aku mengerti perasaanmu."
KAMU SEDANG MEMBACA
[Book I] MY KING ; Min Yoongi | WENGA ✔ | (COMPLETED)
Fanfiction[Completed | Maybe 17+] Pssst .. follow dulu yuk :) _________________________________________ Hello. This is My King. You wanna to die or be headed? _________________________________________ "Bagaimana saya membalas kebaikan anda, Yang Mulia?" Seun...