MY KING
HAPPY READING!
Warning : mengandung unsur kekerasan dan kata-kata kasar.
****
Nafas gadis itu tercekat. Menatap nanar ke arah lelaki bak iblis yang sedang menatapnya penuh nafsu. Nafsu ... membunuh. Mata lelaki itu menyorot tajam, mengeratkan cekikan tangannya pada leher sang gadis.
"Katakan, Sooyoung!!" Bentak lelaki itu. Giginya bergemeletuk menahan amarah, sembari menahan air matanya yang bergejolak. Luka itu ... kembali memenuhi dirinya. "Katakan atau aku akan mengirimmu pada kematian sekarang juga!!"
"Na-namjoon-ssi... aku .. ti-tidak tahu- AAARGH!"
Sejenak, gadis itu merasakan tubuhnya melayang. Menabrak sebuah dinding keras di belakangnya. Lelaki itu melempar tubuhnya seolah dirinya hanya sebuah benda tanpa berperasaan. Sooyoung hanya bisa menangis, menerima perlakuan kasar Namjoon yang baru pertama kali ia rasakan. Gadis itu menatap Namjoon takut dengan derai air mata. Memohon agar lelaki yang terlihat mendekat itu segera pergi dari hadapannya.
Namjoon berjongkok di hadapan gadis itu. Memperlihatkan seringaian mengerikan serta tatapan sendunya dalam waktu bersamaan. Tak ada yang bisa merasakan ... bagaimana sakitnya Namjoon saat ini. Ia begitu marah, sedih, dan menyesal. Ia merasa begitu tidak berguna dalam menyelesaikan kasus kematian adiknya. Namjoon ... merasa bersalah, juga ... kehilangan.
Adik manisnya. Yang selalu memanggilnya dengan sebutan 'Joonie Oppa' harus meregang nyawa tanpa mendapatkan keadilan. Salahnya juga karena mengizinkan adiknya pergi pada hari itu. Hari ... dimana Namjoon mendengar kabar kematian adiknya.
Tak ada yang tahu apa penyebabnya, tiba-tiba saja ia sudah melihat adiknya yang terbaring kaku di depan matanya. Di temukan tenggelam, namun Namjoon percaya, Adiknya tidak akan mengunjungi tempat-tempat seberbahaya itu.
Tak ada yang tahu ... sampai seorang gadis di hadapannya ini mengatakan sesuatu yang kembali membuka luka lamanya.
Namjoon terkekeh. Mengusap sisi wajah gadis itu dengan lembut ... sebelum akhirnya mencengkeramnya kuat. "Katakan ... jalang!!"
"Aaargh ... hiks ... ampun" Sooyoung meringis kesakitan. Tangisannya kian deras. Ia tidak pernah menyangka Namjoon akan tega melakukan ini padanya. Meski ini salahnya juga karena bicara sembarangan. Ia juga tidak tahu mengapa rahasia yang telah ia sembunyikan selama bertahun-tahun itu bisa keluar begitu saja dari mulutnya. Betapa bodoh!
"Aku hanya memintamu mengatakannya, sayang ..." lirih Namjoon. Lagi-lagi memperlihatkan seringaiannya yang mengerikan. Membuat Sooyoung bergidik ngeri.
"A-aku mi-minta maaf ... aku tidak tahu ... benar-benar tidak tahu, hiks. Aku hanya menebak saja." Sooyoung terisak. Sekarang, ia hanya bisa berharap seseorang mendengar kekacauan ini lalu menyelamatkannya. Meski hal itu hanyalah sebuah harapan saja karena nyatanya, tak ada satupun pelayan dan pengawal disekitat kediaman Penasehat Kim saat ini. Lelaki itu, sudah menyuruh mereka menjauh sejak mendengar kedatangan Sooyoung.
Namjoon tergelak. "Kau fikir aku akan percaya? Jalang sepertimu ... tidak akan berkata jujur!"
"Hiks, kau tidak percaya padaku, Namjoonie?" Gadis itu menatap Namjoon memelas. Sengaja memanggil lelaki itu dengan sebutan sayangnya. Mengesampingkan rasa sakitnya mendengar Namjoon memanggilnya dengan kata 'jalang'. Sejujurnya, ia menangis karena itu sekarang. Ia tidak menyangka bahwa laki-laki yang selalu melindunginya, melakukan apapun untuknya .. memanggilnya dengan sebutan yang menyakitkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
[Book I] MY KING ; Min Yoongi | WENGA ✔ | (COMPLETED)
Fanfiction[Completed | Maybe 17+] Pssst .. follow dulu yuk :) _________________________________________ Hello. This is My King. You wanna to die or be headed? _________________________________________ "Bagaimana saya membalas kebaikan anda, Yang Mulia?" Seun...