****
Seungwan mengusap pelan rambut Yoongi berulang kali. Merasa lega melihat lelaki itu yang kini sudah lebih tenang daripada tadi. Meski pelukan eratnya belum terlepas, Seungwan bisa merasakan tubuh Yoongi yang tidak bergetar lagi.
"Sudah baikan?" Tanya Seungwan, akhirnya.
Yoongi mengangguk dalam pelukannya. Matanya terpejam, merasa nyaman saat berada di pelukan Seungwan. Ia fikir ... mulai saat ini, tempat ternyaman yang ia miliki hanyalah pelukan Seungwan saja.
Seungwan tersenyum lega. Meski fikirannya masih belum tenang. Dia masih bertanya-tanya, kira-kira, mimpi apa yang membuat Yoongi sampai ketakutan seperti ini? Ingin rasanya Seungwan bertanya. Namun, ia takut membuat Yoongi terluka lagi.
"Aku bermimpi tentang kematian kakakku" sahut Yoongi tiba-tiba. Membuat Seungwan terkejut. Lelaki itu seolah tahu isi fikirannya.
Yoongi melepaskan pelukannya. Tersenyum tipis, saat matanya menangkap wajah cantik kekasihnya itu. Ya ... bolehkah sekarang Yoongi mengatakan bahwa Seungwan adalah kekasihnya? Lelaki itu tidak peduli lagi. Masa bodoh dengan tahtanya.
Yoongi menyampingkan rambut gadis itu. Lalu mengelus lembut pipi Seungwan. "Terima kasih"
Seungwan ikut tersenyum. Entah kenapa, wajahnya merona hanya dengan mendengar kalimat lembut lelaki itu. Oh, Seungwan pasti sudah gila. "Untuk apa?"
"Karena telah membuat rasa takutku hilang" Yoongi menghela nafas pelan, lalu kembali menatap gadis itu.
Seungwan tertegun. Jadi ... selama ini, kematian kakak Yoongi begitu mempengaruhinya. Luka ... masa lalu lelaki itu yang menyakitinya. Bagaimana bisa Seungwan baru tahu? Dia merasa sangat bersalah sekarang. "Boleh aku tahu?"
Yoongi terdiam sejenak. Awalnya merasa ragu untuk kembali membuka kenangan masa lalunya. Namun, melihat tatapan mata Seungwan, membuat hatinya kembali menghangat.
"Tidak perlu di pendam. Keluarkan saja. Aku siap mendengarkannya" Seungwan tersenyum, ketika melihat keraguan di mata lelaki itu. Dapat ia rasakan, bahwa Yoongi sudah terlalu lama menyimpan lukanya. Kini, Seungwan ingin lelaki itu mengeluarkan segala keluh kesahnya.
Yoongi akhirnya mengangguk. Mungkin ... dengan menceritakan segalanya pada Seungwan, bisa membuat perasaannya lega. "Baiklah."
Flashback on
Seorang anak kecil sedang tersenyum lebar. Melangkah riang menuju kediaman orangtuanya. Di kedua tangannya terdapat sebuah kertas lukis. Ya, dia berniat untuk memperlihatkan karya pertamanya setelah sekian lama belajar melukis. Membuat Yoongi sudah tidak sabar lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
[Book I] MY KING ; Min Yoongi | WENGA ✔ | (COMPLETED)
Fanfiction[Completed | Maybe 17+] Pssst .. follow dulu yuk :) _________________________________________ Hello. This is My King. You wanna to die or be headed? _________________________________________ "Bagaimana saya membalas kebaikan anda, Yang Mulia?" Seun...