Tiga Belas

9.7K 805 52
                                    

Aku UP yah... Ntar dikira cerita PHP lagi.... 😂😂😂

Padahal aku hanya sedang REPOT JD Istri, Ibu, Babby sitter, Guru, koki apalagi ya... Hehehe....

My Man apa kabar?

Dalam list kata SABAR. Intinya pasti selesai. Biar lambat asal selamat cuy 😂😂😂

Selamat Baca sayang...


_
_
_


PLAK

Sebuah tamparan keras melayang di pipi Raiyan kala bibirnya menyentuh bibir Amanda.

Raiyan menyentuh pipinya yang panas dan sedikit perih sambil menatap Amanda. Tak ada amarah sedikit pun karena ia tahu Amanda masih sangat marah padanya. Salahkan dirinya yang terlalu merindukan wanita itu dan langsung bertindak semaunya.

"Aku akan membeli bahan makanan untuk di masak. Istirahat lahaku akan kembali nanti." Kata Raiyan mengusap kepala Amanda yang langsung di tepis oleh Amanda.

Lagi, Raiyan tak marah. Ia tahu ia salah pada Amanda. Tetapi ia tak menyesal, karena kesalahannya itu yang bisa membawa dirinya sedekat ini dengan Amanda.

Amanda langsung mengunci pintu rumahnya begitu Raiyan pergi.

Ia menggigit bibir bawahnya menahan air mata yang hampir jatuh. Amanda benci kepada pria itu, tetapi kenapa ada rasa bahagia melihat dirinya lagi di sini?

"Aku sudah gila? Tidak Amanda. Keraskan hatimu... It's just Affair. Di hanya selingan di kala masa kesepianku. Cepat atau lambat ia akan kembali jadi orang asing seperti sebelumnya." Ucap Amanda bermonolog.

Ia menyentuh perutnya yang masih rata meskipun ia memang sedikit lebih gemuk dari sebelumnya. Amanda berjalan ke meja rias lalu mengangkat bajunya untuk melihat perutnya.

Sambil bercermin dia mengusap perutnya dan berkata "Benarkah kau ada dan hidup di dalam sini selama tiga bulan ini? Maaf, Mami tidak menyadari nya. Meskipun kehadiran mu di luar dugaan ku, tetapi Mami senang kau hadir, nak. Aku mencintaimu..."

---

Amanda terbangun sekitar jam 2 dini hari. Perutnya keroncongan. Ia lapar.

Sepulang dari rumah sakit ia ke kamar lalu berbaring di ranjang dan terlelap.

"Astaga, aku lapar sekali." Ucapnya bangkit dari ranjang. Saat ia berada di depan pintu kamar ia teringat jika ia tak memiliki apapun untuk dimakan.

"Astaga?! Bagaimana bisa aku begitu bodoh. Aku tidak punya sesuatu yang bisa langsung di makan juga dimasak."

Ia kembali ke ranjang dan berbaring. Amanda pikir tidur akan membuatnya tak ingat tuntutan perutnya. Sayangnya ia tidak bisa tidur. Ia benar-benar kelaparan.

"Aku lapar sekali. Baiklah akan ku lihat apapun yang ada di dapur yang bisa aku makan. Harusnya aku isi penuh kulkasku." Keluh Amanda sambil berjalan keluar kamar.

Amanda menghidupkan lampu dan betapa ia terkejut kala melihat Raiyan berbaring di sofa depan TV. Sofa itu bahkan tidak bisa menampung panjang tubuhnya.

"Bagaimana kau bisa masuk?!" Bentak Amanda tak peduli ini jam berapa. Raiyan yang tertidur seketika terbangun.

"Astaga, kau mengagetkan ku sayang."

"Kenapa kau bisa masuk? Keluar atau aku teriaki kau maling!" Ucap Amanda emosional.

"Aku minta kunci serep rumah kepada Nyonya Lany dan Tuan Markus. Aku katakan kalau saat ini kau sedang tidak enak badan dan aku adalah kekasihmu sehingga mereka memberikan kunci tersebut."

Just Affair??? Or... Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang