Masuk konflik ya sayang... selamat baca ❤️-
-
-Amanda menerima kotak dari Lany setelah Raiyan pergi. Pesan Lany, putranya meminta dia agar memakai gaun yang ada di dalamnya.
Mata Amanda berkaca-kaca menatap indahnya gaun juga sepatu flat berwarna senada yang disiapkan Raiyan.
"Apa dia merencanakan sesuatu?" Tebak Amanda.
Lany tersenyum lebar. "Ya sepertinya. Kami juga akan hadir. Raiyan memintaku membantumu bersiap, sayang." Ucap Lany mengusap pipi Amanda.
Amanda tersenyum dan mengangguk semangat.
Lany sangat dan amat sangat baik padanya. Wanita itu memperlakukan dia layaknya anak perempuannya. Ia mengajari banyak hal tentang masa kehamilan, ia juga tidak sungkan membantu Amanda jika Amanda membutuhkan sesuatu, terutama sekali saat ngidam makanan.
Lany juga sangat memanjakan Amanda. Ia lebih sering memarahi putranya dibandingkan Amanda.
Setelah mandi Amanda mencoba gaunnya dan ia tampak luar biasa cantik.
"Kau benar-benar sangat cantik. Pantas saja putra ku jatuh cinta. Ohya, jika kau memang memilih merias wajah sendiri maka aku akan bersiap juga. Kata Raiyan dia mengirimkan mobil menjemput kita nanti jam setengah 1, agar kita tiba tepat pukul 1 siang."
"Baiklah. Lany, aku mencintaimu..." Ucap Amanda tulus.
Wanita paruh baya itu tersenyum lembut, "Aku juga mencintai mu, sayang. Kalian berdua..." Ucap Lany mengusap perut Amanda.
Amanda tersenyum. Ia benar-benar merasakan kehidupan yang luar biasa di sini. Ia tidak merasakan hidup bergelimang harta dan kedudukan di kota kecil ini, tetapi ia menjalani hidup sederhana yang sangat bahagia.
Amanda memakai polesan make up di wajahnya, ia ingin tampil sempurna di hadapan Raiyan.
Tok. Tok. Tok.
Suara ketukan pintu membuatnya terjeda. Ia berjalan ke pintu lalu membukanya.
"Halo sayang..."
Mata Amanda terbelalak.
---
"Apa yang kau lakukan di sini?"
"Aku masih suami-mu kenapa aku tidak boleh menemui istriku?"
"Jangan bercanda Luke. Kita dalam proses perceraian, dan besok putusan sidang perceraian kita."
"Aku tidak bisa bercerai denganmu. Aku sudah membatalkan perceraian kita Minggu lalu. Amanda, ayo kembali. Tempatmu di sisiku sayang, bukan di sini. Tempat ini kumuh dan sangat tidak pantas untuk kau tinggali."
"Luke apa kau mabuk? Kau salah bicara? Bukankah kau yang setuju melepasku? Dan kau juga tahu kondisi kita seperti apa? Aku bahkan sedang hamil sekarang? Jangan bilang kau tidak bisa melihat perut besarku?!" Amanda berkata. Ia tak percaya Luke tiba-tiba muncul lalu meminta ia kembali pulang dan apa tadi? Luke membatalkan perceraian mereka???
Luke menatap Amanda yang cantik dan sedang hamil. Ia mendesah.
"Aku tidak bisa melepasmu. Melepasmu sama artinya dengan menghancurkan hidupku. Ayahmu dan Ayahku menekanku. Mereka mengancam menghancurkan Bisnisku jika aku melepasmu, Amanda. Kau tahu, nama baik, uang dan kedudukan adalah hal yang membuatku bahagia. Pernikahan kita bisa menyelamatkan Bisnisku, kau bisa menutupi aibku, dan kita pasti bisa bahagia jika memiliki banyak uang. Aku bersedia mengakui anak itu sebagai anakku."
"Apa?! Luke dia punya Ayah yang mau mengakuinya dan juga mencintai keberadaannya. Bagaimana bisa kau berkata seolah dia tak memiliki Ayah yang tak bertanggung jawab?" Amanda semakin emosi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Just Affair??? Or...
RomanceBacaan Dewasa Kata siapa perjodohan selalu berakhir manis? Amanda harus memperjuangkan pernikahannya selama 4 tahun yang sepi kemesraan dan sunyi kehangatan. Suami yang berusaha ia cintai, lebih mencintai pekerjaannya di kantor dan memilih bercinta...