Amanda menikmati makanan Soup yang dibuatkan Raiyan, sebenarnya Soup siang ini bukan masakan pria itu. Lany yang memasak nya. Ia ingin memberikan Amanda makanan sehat dan bergizi tentunya tetapi ia masih menunggu Raiyan menceritakan kebenaran pada Amanda baru ia akan terang-terangan memanjakan wanita itu.
"Kau menyukainya?" Tanya Raiyan membuat Amanda tersedak karena pertanyaan ambigu Raiyan.
Bagaimana tidak, pria itu bertanya dengan keadaan telanjang dada sehabis mandi dengan pinggang yang ditutupi handuk saja.
"Pelan-pelan sayang..." Ucapnya mengambilkan Amanda segelas air mineral.
"Apa yang kau lakukan!?" Bentak Amanda. Tenaganya sudah penuh karena ia sudah makan cukup banyak siang ini.
"Memang apa?" Tanya Raiyan pura-pura tidak mengerti padahal ia sedang menggoda Amanda saat ini.
Amanda menelan Salivanya. Sisi liarnya terbangkitkan dan ia sedang menahan diri sekarang.
Amanda memalingkan wajah dari dada bidang yang ditetesi air dari rambut Raiyan yang belum kering dimana tetesan airnya terus jalan menuju perut kotak-kotak pria itu dan berakhir di lilitan kain handuk di bawah pusat Raiyan.
Amanda meraih gelas berisi air mineral yang diletakkan di depannya lalu menenggak dengan cepat.
Raiyan tak kalah cepat, ia harus memanfaatkan kesempatan dengan baik. Ia meraih tangan Amanda dengan cepat saat wanita itu hendak pergi lalu mendorong tubuhnya hingga pinggang Amanda menabrak pinggir meja makan lalu Raiyan merapatkan tubuhnya dengan Amanda membuat Amanda bisa merasakan bukti gairah pria itu.
Apa yang kau lakukan?!" Bentak Amanda.
"Memang kenapa?" Ucap Raiyan semakin menekan tubuhnya ke Amanda dan dada Amanda pun menempel di dada Raiyan.
Amanda bisa merasakan hembusan nafas berbau mint dari pria yang wajahnya hanya berjarak beberapa sentimeter di depan wajahnya.
"A..ap... Appa yang kkau inginkanh?" Tanya Amanda dengan nafas berat kala merasakan gesekan dibagian bawah tubuhnya dan hembusan nafas hangat di sekitar telinga yang membuat bulu kuduknya berdiri.
"Bercinta denganmu sayang..."
Amanda menguatkan hatinya dan berusaha menahan diri. Ia bisa melupakan seks selama tiga bulan ini, tetapi entah kenapa keberadaan Raiyan dan godaan pria itu malah membuat pertahanan dirinya runtuh.
Jangankan membayangkan bercinta dengan pria lain, disentuh pun ia tidak Sudi. Tetapi Raiyan seenaknya hadir tiba-tiba dan dalam tiga hari ini ia ingin bercinta dengannya???
"Jangan bermimpi!" Ucap Amanda mendorong dada Raiyan sekuat tenaga. Akal dan gairahnya saat ini bertentangan. Tentu saja...
Bermalam-malam ia dibayangi hubungan bercinta yang panas dan sangat memabukkan. Ia menginginkannya tetapi ia tidak memiliki siapapun untuk menyalurkan gairahnya. Entah karena hormon kehamilannya yang membuatnya membayangkan hal-hal yang tidak mungkin ia lakukan tersebut.
Dan sekarang pria yang memberinya pelepasan hormon dopamin tersebut malah mengajak bercinta???
No... And big No!!! Ia tidak akan menyerah pada Raiyan, meskipun sumpah pria itu benar-benar sangat menggairahkan.
---
Amanda merasa gerah di kamarnya. Ia hendak keluar tetapi malas bertemu Raiyan. Ia mau di dalam saja tetapi ia bosan. Bahkan untuk buang air kecil saja ia harus pura-pura tidak peduli kepada Raiyan.
Amanda mencoba berbaring tetapi saat matanya ingin menutup kejadian siang tadi terus membayangi membuat bagian sensitifnya berkhianat.
Amanda bahkan nekat berlaku konyol, ia menyentuh area sensitifnya sendiri tetapi sangat tidak membantu.

KAMU SEDANG MEMBACA
Just Affair??? Or...
RomansaBacaan Dewasa Kata siapa perjodohan selalu berakhir manis? Amanda harus memperjuangkan pernikahannya selama 4 tahun yang sepi kemesraan dan sunyi kehangatan. Suami yang berusaha ia cintai, lebih mencintai pekerjaannya di kantor dan memilih bercinta...