Lima

25K 1.1K 37
                                    

Ini cerita bener2 hot romance. Tentang pasangan dewasa dengan latar di Negara Eropa. Bukan Asia. Daerah mana??? Ribet nyari nama kotanya. Intinya kebudayaan nya beda dengan kita.

Jadi buat pembaca yg kurang sesuai gpp ga usaha baca ceritaku yg ini.

Maaf banyak typo. Ohya, yg mau cepet di UP jangan jd silent reader. Pencet Vote nya jadi yg nulis jg kenceng. Semangat...

-
-
-

"Ah... Ah... Ini gila..." Amanda mendesah sambil berbisik. Tapi Raiyan seolah tak perduli. Ia hanya tersenyum sambil terus menghujam miliknya di dalam Amanda sedalam yang ia mampu masukkan.

Raiyan menunduk lalu menggigit dada indah milik Amanda yang tertutup gaun piyama sutera tipis.

"Oh..." Amanda menggigit bibirnya merasakan ia akan segera meledak. Orgasme.

Dengan posisi setengah duduk di meja makan dan Raiyan yang berdiri gagah diantara kedua kakinya, Amanda menarik tubuh Raiyan lalu menyembunyikan wajahnya di dada bidang pria itu saat ia melenguh panjang ketika akhirnya ia mencapai puncaknya bersamaan dengan Raiyan. Milik Raiyan sudah tak di dalam karena ia harus membuang spermanya di luar. Pria itu benar-benar pandai mengatur waktunya.

"Hah-hah-hah..." Keduanya mendesah dengan nafas memburu.

Raiyan Memang gila, tapi ia lebih gila karena menuruti pria itu.

Bagaimana tidak?

Tengah malam saat ia terbangun dan ingin mengambil air minum ke dapur karena stok di kamar habis ia dikejutkan dengan pria itu yang mendekapnya.

Lalu tanpa dikomando, keduanya berciuman. Seperti orang kehausan, keduanya butuh pelepasan.

"Raiyan... Not here..."

"Di sini saja. Jika pindah tempat suasananya akan berbeda." Kata Raiyan mengangkat tubuh Amanda ke atas meja makan. Keduanya berbicara sambil berbisik pelan.

"Quickly?" Pinta Amanda.

"Baiklah. Tapi besok-besok aku mau menghabiskan sepanjang hari bercinta denganmu."

Lalu keduanya 'bermain' di dapur.

---

"Luke... Ehm, aku ingin menginap di villa kita akhir pekan ini. Kamu bisa menemani?" Tanya Amanda pada Luke saat mereka sedang sarapan.

"Oh sweet heart maafkan aku, tapi akhir pekan ini aku harus ke luar Negeri. Bagaimana kalau lain waktu?"

"Tapi kamu sudah menunda akhir pekan kita beberapa kali." Pinta Amanda. Ya... Dia sedang berharap agar hubungannya dengan Luke mendapat harapan. Tapi sepertinya sia-sia. Mereka semakin lama semakin menjadi dua orang asing.

Keduanya berdebat di kamar tidur, saat Luke bersiap ke kantor.

"Maafkan aku." Kata Luke.

"Ya baiklah. Terserah." Ujar Amanda kesal.

Ia keluar kamar menuju dapur menyiapkan sarapan buat Luke, suaminya.

Namun saat melihat pelayan berkasak-kusuk di dapur ia jadi tegang seketika. Teringat kejadian tengah malam bersama Raiyan. Apa mereka meninggalkan jejak?

"Ada apa?" Tanya Amanda dengan jantung berdebar. Yah, beginilah jika seseorang berbuat salah, ia pasti akan dibayangi oleh perasaan cemas takut ketahuan.

"Ah... Tidak nyonya." Kata seorang pelayan.

"Aku sangat sensitif dan aku perlu tahu ada apa." Tanya Amanda.

"Ehm, tidak. Hanya saja, mungkin nyonya dan tuan Luke semalam menikmati malam yang indah di dapur." Kata Whitney menggoda majikannya. Hubungan mereka memang cukup baik dam sering saling curhat.

Just Affair??? Or... Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang