Empat

27.4K 1.2K 24
                                    

Amanda merutuki keputusan gilanya. Dan bayangkan dimana ia berada saat ini?

Di dalam selimut yang sama dengan Raiyan dalam keadaan tak berpakaian sama sekali dan habis melakukan dua kali hubungan badan yang panas.

"You are so hot..." Bisik Raiyan di telinganya sambil jemarinya bermain di puncak payudara Amanda.

Amanda yang berbaring miring membelakangi Raiyan berbantalkan lengan kekar pria itu tak mampu berkata apapun.

Ini kegilaan tergilanya... Dia wanita baik-baik, perempuan terhormat dengan status sosialita tapi bukannya meladeni suami di kamar malah menikmati sex dengan pria lain.

Wajahnya merah padam, malu.

"Kenapa? Apa kamu menyesal?" Nada suara Raiyan marah. Ia bahkan melepas Amanda dari dekapannya dan bangkit berdiri.

"Apa kamu seemosional ini?" Amanda duduk dan menarik selimut menutupi dadanya.

"Aku hanya tidak suka kamu menyesal."

"Wanita mana yang tidak akan menyesal saat menyadari dirinya selingkuh Raiyan?" Kata Amanda galau.

Raiyan diam. "Aku menyukaimu, aku mencintaimu."

"Tapi aku istri orang lain."

"Sementara ini aku siap kadi simpananmu." Kata Raiyan.

"Sementara? Lalu kamu akan menuntut lebih? Atau mencari kepuasan di luar san-"

Raiyan mengunci bibir Amanda dengan bibir seksinya. Berhasil. Wanita itu diam dan ia melepas ciumannya.

"Kamu tidak tahu betapa aku memujamu sejak dulu. Jadilah wanitaku, jangan pikirkan apapun juga." Pinta Raiyan dengan mata sendu sambil menatap wajahnya membuat Miranda berdebar kencang. Jujur saja Luke tak pernah sehebat Raiyan dalam hal seksual. Dia juga tidak semanis Raiyan yang setelah melakukan hubungan intim bukan tidur melainkan memeluknya dan menghujani kecupan kecil serta obrolan ringan.

Kegiatan kecil Raiyan ini membuatnya merasa dihargai bukan sekedar pemuas gairah.

Dan dengan pemikiran itu Amanda pun mengalungkan kedua tangan di pundak Raiyan lalu mengecup bibirnya lembut.

Raiyan terkejut dengan sikap tak terduga wanita ini. Ia tersenyum lalu mencium bibir Amanda tak kalah lembut.

Keduanya pun berbaring kembali, Amanda kembali masuk dalam dekapan hangat Raiyan, tapi kali ini tidak dibelakangi. Ia memeluk dada bidang pria itu dan menyentuh otot kekarnya.

"Sebaiknya aku pergi. Aku harus kembali ke kamarku." Kata Amanda.

"Ayo bercinta sekali lagi. Lebih mesra dari yang tadi." Ucap Raiyan.

"Tapi... Bagaimana jika Luke mencariku?"

Raiyan mengecup kening Amanda. "Aku tahu lebih banyak dari yang kamu tahu. Aku punya informan di rumah ini."

Kening Amanda berkerut. "Apa? Siapa?"

Raiyan tersenyum. "Brigitha."

"Ck." Wajah Amanda tampak kesal dan dia hendak bangkit dari ranjang.

"Aku tak menyentuhnya sama sekali, aku bersumpah. Dia memang menggoda, dia bahkan membuka kancing bajunya menggodaku tapi... Sejak 'malam itu' tidak ada wanita yang lebih menggairahkan selain dirimu." Kata Raiyan polos. Ia panik takut Amanda cemburu.

Bahkan saking paniknya caranya menjelaskan pada Amanda juga sedikit tidak lazim.

Dia mengunci Amanda dibawahnya dengan kedua lengannya. Amanda tersenyum dan dia tampak sangat cantik sekali. Sama cantiknya dengan beberapa tahun silam.

Just Affair??? Or... Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang