Chapter 8 - Faen

553 81 16
                                    

Off dan Att berjalan berdampingan mengelilingi taman, mereka saling diam, menikmati semilir angin malam di sertai indahnya langit yang diwarnai banyak cahaya bintang, malam yang indah.

Off menghentikan langkahnya, merasa mereka berdua sudah terlalu lama berdiam diri, sementara Att otomatis berhenti menyamakan langkahnya dengan Off.

"Att?"

"Hmm?" Seketika Att melihat kearah Off, merasa namanya dipanggil.

"Mau ke perpustakaan?"

"Ah.. maksudku, disini mulai dingin, lebih baik kita disana kan?" Tanya Off canggung

Att tersenyum, "Aku sudah coba kesana, tapi di kunci."

Wajah Off sumbringah, mendengar apa yang Att katakan, itu artinya Att mengingat tempat pertama mereka berdansa bukan?
Off menarik tangan Att pelan, meminta pria mungil itu untuk ikut dengannya. Tak butuh waktu lama, mereka berdua sampai di depan pintu putih yang sebelumnya Att coba buka. Off merogoh saku celananya, mencari sesuatu, sebuah kunci.

"Aku sengaja mengunci ruangan ini. Agar hanya kita berdua saja yang datang. Mulai sekarang ini tempat khusus untuk kita, aku akan memberimu kuncinya." Ucap Off enteng, sambil berusaha membuka pintu besar itu.

Telinga Att memerah, Off memang sangat pandai mengatakan hal manis yang membuat Att berdebar.

Pintu terbuka, masih sama seperti sebelumnya, terlihat megah. Off menggenggam tangan Att, menariknya masuk, kemudian menutup pintu. Off melanjutkan langkahnya, masih dengan menggenggam tangan Att hangat, tanpa tahu sang pemilik tangan cantik itu sudah memerah dan mati-matian menyembunyikan detak jantungnya yang mungkin saja akan terdengar di ruangan besar yang sunyi ini.

Off menuntun Att menyusuri rak-rak buku, Att bisa mencium wangi khas buku dengan jelas sekarang.

"Bacakan aku sebuah buku." Pinta Off

"Uh?"

Att sedikit bingung, namun kemudian mulai menyusuri rak bagian buku klasik romantis.

"Romeo and Juliet?" Tanya Att, mengangkat sebuah buku, meminta persetujuan dari Off.

"Huh.. Aku tidak suka cerita itu, akhir yang tragis."

Att kembali meletakkan buku itu di tempat semula, lalu mulai mencari buku lain.

"Penulis favoritmu siapa?"

"Emm.. Jane Austen? or.. Bronte?"

Att menarik sebuah buku yang sebenarnya sudah pernah dia baca beberapa kali, "Pride & Prejudice?" Tanya Att lagi.

"Well.. that's okay."

Att tersenyum, "Kau ingin aku baca seluruh isi bukunya?"

"Haha tentu saja tidak, emm.. bagian yang kau sukai saja."

Att mengangguk, tidak mungkin juga kan dia membaca satu buku hanya dalam semalam. Att mendudukan dirinya dilantai, meluruskan kakinya, mencari posisi ternyaman. Off menghampiri Att, meletakkan kepalanya di pangkuan Att, tentu saja Att kaget, tapi kemudian membiarkan Off tidur dipangkuannya, entah mengapa.

Off terus memperhatikan wajah Att yang tengah serius membolak balik setiap halaman buku, senyuman terus menghiasi wajah pria sipit itu.

"Jangan menatapku seperti itu, kau membuatku tak nyaman." Kata Att tanpa mengalihkan pandangannya dari buku yang ia pegang.

Off tertawa, "Habis dari bawah sini, kau masih terlihat menawan."

"Wlee.." Att membuat gestur seperti ingin muntah, terlihat sangat lucu, justru membuat Off semakin tertawa.

HIRAETHWhere stories live. Discover now