Chapter 13 - Atthaphan Phunsawat pt.2

294 51 15
                                    

Demi Tuhan, gamau alasan apapun. Maaf karena udah diemin ini cerita berbulan-bulan. Ada yg inget? Yakin gak ada sih hahaha

Kalau kalian masih tertarik, boleh di re-read biar inget.

SIN2 soon update juga..

Happy reading!!!!

*****

"Jadi, siapa namamu tadi? Jane?" Tanya Tay

Jane mengangguk, "Benar." Kemudian mengeluarkan kartu namanya, "Aku seorang penulis."

Tay mengambil kartu nama Jane, "Jadi kau akan menulis biografi tentang Off?"

"Ya."

"Tadi kau bilang, kemarin kau melihat Att benar?" Tanya New yang langsung ke inti

Jane mulai tertarik saat New menanyakan perihal apa yang ia lihat kemarin. Maka Jane pun mengangguk yakin. "Tadinya aku pikir aku salah lihat, tapi setelah melihat tanda lahir itu aku jadi yakin jika yang aku lihat adalah Att."

"Sudah kubilang kan Tay."  Kata New sambil menoleh kearah sang kekasih.

"Jangan gila. Att itu sudah meninggal New."

"Tapi Tay.. "

"Kalaupun ia masih hidup, kemana saja dia selama sepuluh tahun ini?"

"Aku tak tahu, tapi aku yakin pasti terjadi sesuatu." New bersikukuh.

"Di mana kau melihatnya?" Tanya New lagi.

Jane menceritakan kejadian kemarin sedetail mungkin, ia pastikan tak ada satupun yang terlewat.

Jane mengetukkan jari telunjuknya di atas meja, "oh! Tapi ada yang berbeda, orang itu.. err gimana ya, penampilannya sedikit urakan. Att yang aku tahu, dari semua lukisan milik Tn. Jumpol, dia sangat anggun, cantik, bahkan menurut cerita Tn. Jumpol pun, jika Att memiliki kepribadian yang baik pula."

"Tapi orang yang aku temui kemarin, penampilannya urakan, dia memakai jaket jeans dan berbicara dengan kasar. Dia bahkan tak meminta maaf karena sudah menabrak ku. Meski penampilannya berbeda jauh, tapi aku sangat yakin setelah melihat lukisan tadi, tanda lahir dilehernya persis sama." Jelas Jane panjang lebar

New menatap Tay lekat-lekat, Tay menggeleng kecil, "Jangan gila New."

"Kita harus cari dia Tay." Tegasnya

"Bagaimana jika anak ini hanya salah lihat? Kita hanya akan buang-buang waktu lagi pula kita hanya akan beberapa hari di sini."

"Tapi Tay.."

"Kau lihat sendiri kan? Att sudah meninggal sepuluh tahun yang lalu."

New bangkit dari duduknya dengan amarah, "Terserah apa katamu, pulanglah sendiri. Aku akan tetap di sini sampai menemukan orang itu, kalaupun aku salah, setidaknya perasaanku akan tenang. Bagaimana bisa kau seperti ini Tay? Ini pertama kalinya dalam sepuluh tahun Att kembali dibahas setelah tiba-tiba dianggap tak pernah ada. Setidaknya pikirkan sahabatmu yang mati tidak, hidup pun tidak."

"Lagipula bagaimana bisa semua orang yakin jika itu adalah Att? Aku tak bisa mengenalinya bahkan barang sekilas."

Tay menghela nafas, percuma dia kejar, Tay tahu jika New adalah orang yang paling keras kepala, lebih baik dia diamkan saja dulu hingga emosinya mereda.

Sedang Jane menatap kedua pasangan itu dengan bingung, sebenarnya apa yang sedang terjadi? Kenapa Att meninggal? Ah.. dia sungguh-sungguh sangat penasaran.

Tay menatap Jane sejenak, "Kau penasaran?" Tanya Tay. "Baiklah aku akan menceritakan semuanya, tapi berjanjilah ceritaku ini takkan kau tulis dan kau simpan sendirian."

HIRAETHWhere stories live. Discover now