Happy Reading...😊😊
***"Bos, ada nyonya besar dan temannya di bawah" lapor Putro mengagetkan Icang yang tengah bersantai sore itu, menanti malam untuk turun ke kelab.
"Sudah kamu antar ke ruang kerjaku?" tanya Icang setelah mengatasi kekagetannya.
Putro mengangguk lalu undur diri.
Icang bertanya-tanya, untuk apa Mela dan Roselyn, pasti Roselyn karena hanya dia teman Mela selama Icang mengenal istri Raul tersebut.Ia pun bergegas agar istri mantan majikannya yang juga ibu dari kekasihnya itu tak menunggu terlalu lama.
"Selamat sore Kak Icang..." sapa dua wanita yang masih sangat cantik di usia mereka yang sudah menginjak awal kepala 4 tersebut. Mereka berdua tengah duduk di sofa di ruang kerja Icang, dan menikmati teh hangat yang disajikan oleh Putro sebelum memanggil Icang tadi.
"Selamat sore, Mbak, Nyonya Roselyn..."
"Astaga, Kak... Sudah lama nggak ketemu, kenapa aku jadi dipanggil nyonya sedangkan dia dipanggil mbak, sih..." keluh Roselyn membuat Icang tersenyum dan Mela terkekeh.
Syukurlah mood dua wanita ini sedang bagus, berarti mereka datang bukan untuk melabraknya karena membatalkan acara pertunangan kedua anak mereka yang harusnya dilakukan besok.
"Jadi ada perlu apa kalian berdua datang ke sini. Mbak Mela kalau butuh apa-apa dari saya kan bisa minta saya datang ke rumah.."
Mela tersenyum, " Nggak ada apa-apa,kok Kak. Baru saja petugas dekor dari EO yang ngurusin acaranya Mauren dan Michael besok baru saja selesai. Jadi aku baru bisa jalan-jalan, dan pengen aja ke sini buat ngobrol sama Kak Icang.."
Icang hampir tak mempercayai pendengarannya.
Jadi pertunangan itu tetap dilakukan? Mauren kemarin bilang kalau batal. Tapi apa Mela tengah bercanda dengan dirinya? Namun Roselyn juga nampak tenang, tidak seperti orang yang tengah merencanakan lelucon untuk dirinya. Atau dirinya yang masih belum paham kalau Roselyn sangat mampu mengecoh siapapun dengan wajah kalemnya tersebut. Bahkan dulu Raul saja sempat tertipu oleh Roselyn.
"Kenapa Kak Icang seperti kaget begitu?" tanya Mela dengan masih tersenyum.
"Oh, eh,, tidak apa-apa, Mbak. Jadi Mauren dan Michael beneran tunangan akhirnya besok?" tanya Icang seakan ingin menegaskan keraguannya.
"Lho, bukannya Kak Icang sudah dapat undangannya?" Mela malah balik bertanya lengkap dengan wajah bingungnya.
"Undangan? Oh, Iya, sudah, Mbak..." jawab Icang.
"Jadi, Kak Icang besok bakal datang, kan? Nggak nyangka, kan Kak,, Mauren kita sudah dewasa. Sudah mengenal lawan jenis dan ingin punya pasangan." ujar Mela dengan mata menerawang. Wajah keibuan itu nampak terharu sekaligus bahagia.
"Michael juga, Mel.. Kak Icang dulu juga ikut mengasuh Michael, kan. Benar-benar Kak Icang serba bisa. Menjadi asisten orang sekeras Tuan Raul, menjalankan bisnis sebesar ini, dan mengasuh serta menjaga bayi-bayi sekecil itu dulu, semua dilakukan Kak Icang yang hebat ini." sahut Roselyn sambil tertawa kecil.
Icang menggaruk kepalanya yang tiba-tiba terasa gatal. Dirinya sungguh tak habis pikir mau dua wanita ini mengungkit-ungkit hal tersebut. Tapi ucapan dua wanita cantik ini ada benarnya. Dialah yang sering dilimpahi tanggung jawab mengasuh serta menjaga Mauren dan Michael selama mereka ikut tinggal di EXCLUSE dulu.
Mela tampak menikmati tehnya sembari berbincang dengan Roselyn. Icang hanya menyaksikan sambil bertanya-tanya tentang hal yang tadi disampaikan Mela.
"Baiklah, Kak,, makasih, ya atas teh nya. Jangan lupa datang, ya Kak. Mauren pasti senang sekali kalau Kak Icang bisa datang. "pamit Mela, lalu keluar dari ruang kerja Icang, meninggalkan Icang yang masih terdiam, seolah mencerna semuanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
About Our Heart
Historia CortaSetelah kenekatan konyolnya tak berbalas, membuat Mauren menjauhi Om Icang tersayangnya. Dirinya bukan lagi anak kecil yang bisa bermanja-manja pada lelaki itu, meskipun lelaki itu masih saja menganggapnya anak kecil kesayangannya. Kapan sih, Om Ica...