"Makan"

1.1K 68 3
                                    

.
.
.
.
🙏😊 maaf kalo banyak typo.
.
.
.

"Kumohon maafkan.. aku, aku tau aku salah. Sekali ini saja aku mohon maafkan aku". Ucapnya sembari berlutut didepan seorang pemuda yang wajahnya tertutupi sebuah kain hitam.

"Hihi..hi..hi..hi.., sebegitu gampangkah dirimu meminta maaf padaku. Hi..hi..hi..hi.."ucap sosok itu sambil ketawa senang.

Sosok itu menghampiri sipemuda yang sedang berlutut.
"Angkatlah kepalamu". Titahnya dengan suara serius dan sembari mengeluarkan pedang yang sangat tajam dari belakang tubuhnya, tanpa diketahui seipemuda satunya lagi.

Sipemuda itupun mengangkat kepalanya, dan seketika

Srettt.... dugh...

Kepala sipemuda malang itu menggelinding dengan mata terbuka.

"Hi..hi..hi..hi.. aku senang, aku senang".
Ucap sosok misterius itu sampil menyeret tubuh dan kepala yang sudah terpisah itu.

"Hah..hah.. hah...hah..." suara deru nafas yang keluar dari sosok laki-laki yang terbangun dari tidur nyenyaknya.

"Ini hanya mimpi ternyata".
Ucapnya sembari mengucek kedua matanya.

Setelah kesadarannya sudah kembali seluruhnya. Dia menengok kekanan kekiri, sambil memperhatikan detail ruangan yang dia tempati saat ini.

"I..ni.. ini di mana?" Tanyanya ntah pada siapa. Dan pemuda itu turun dari ranjang kusam tersebut, sembari mencari jalan keluar dari ruangan itu.

Tapi sebelum keinginannya untuk keluar dari ruangan tersebut tercapai. Terdengar langkah kaki perlahan dari luar ruangan.

Langkah kaki tersebut semakin lama semakin mendekat kearah ruangan yang sipemuda itu tempati.

Deg..deg..deg..
Suara detak jantung sipemuda itu bergemuruh cepat. Seketika ketakutan melandanya. Dia memutuskan untuk segera bersembunyi dimana saja, asalkan tidak ditemukan sosok yang langkah kakinya semakin mendekat.

Cklek...
Suara pintu terbuka, dan muncullah sosok pemuda misterius.

"Huah... Akhirnya kita bertemu kembali, Tuan Wang, atau kusebut Wang Yibo". Ucap sipemuda misterius itu sembari mendekat kearah wang yibo.

Wang yibo hanya mematung, dengan tubuh gemetaran karena takut oleh sosok itu.

Sosok misterius itu membuka tudung panjang yang dia pakai untuk menghalangi kepala beserta wajahnya.

Wang yibo tercengang melihatnya,
"Xi..xiao zhan..?"ucap yibo gagap.

Sosok misterius itu yang ternyata bernama xiao zhan mendudukkan dirinya disingle sopa yang berada diruangan itu.

"Ho.ho.ho... ternyata kamu masih mengingat namaku?. Sungguh aku sangat terhormat mengetahuinya". Ucapnya dengan nada mengejek.

Yibo menghampiri xiao zhan.
"Apa yang kau inginkan Hah.. kenapa kau membawaku kesini?" Ucap wang yibo marah.

Xiao zhan berdiri dari duduknya. Menghampiri yibo dengan langkah pelan.
"Kau tanya apa mauku?.. mau ku, adalah membuatmu menderita. Seperti dirimu yang sudah membuat diriku amat sangat menderita oleh semu perlakuanmu". Ucap xiao zhan sembari terus mendekat kearah wang yibo.

"Bukan aku yang membuatmu menderita, tapi dirimu sendiri yang memutuskan untuk berada disampingku. Padahal kau tau aku sama sekali tidak mencintaimu". Wang yibo mencoba mundur untuk menghindari xiao zhan yang terus berjalan maju kearahnya.

"Hi..hi..hi..hi.. apakah kau lupa, siapa yang menyatakan cinta padaku lebih dulu, dan memohon-mohon padaku yang pada saat itu masih straight".

Wang yibo sudah tidak bisa jalan mundur lagi, dia sudah amat terpojok.
"Oke... oke.. itu salahku... maafkan aku..
Lagian, kenapa kamu juga harus terbawa perasaan?" Ucap yibo dengan nada terkesan mengejek. Padahal dia sendiri sudah amat terpojok keadaannya.

"Bagaimana tidak terbawa perasaan, kalo diperlakukan dengan manis sebelum kepahitan akhirnya kurasakan sendiri". Ucap xiao zhan sinis.

"Baiklah. Maafkan aku, dan segera lepaskan aku sekarang, lagian buat apa kau menyekapku xiao zhan". Ucap yibo mencoba negosiasi dengan xiao zhan.

Lagian wang yibo sudah curiga dari awal ada yang tidak beres dengan tingkah laku xiao zhan. Berbeda jauh dengan xiao zhan yang dulu ramah, ceria dan sopan santun pada siapapun tidak terkecuali.

Xiao zhan tersenyum mencemooh kearah yibo seraya terbahak.
"Ha..ha..ha..ha.. meminta maaf, semudah itu kah..? Hi..hi..hi..hi.. perutku geli dan lapar seketika mendengarnya".

Wang yibo semakin ketahutan mendengar suara tawa haha hihi xiao zhan.

"Baiklah tuan wang. Aku akan memaafkan mu setelah kau mengatakan mencintaiku sangat dan peluklah aku". Pinta xiao zhan sembari merentangkan tangannya bersiap menerima pelukan dari yibo.

Wang yibo tidak ada pilihan lain lagi selain mendekat dan memeluk xiao zhan. Kalau dirinya ingin bebas dari ruangan menyeramkan ini.

Melangkah dengan pelan, akhirnya yibo sudah memeluk xiao zhan erat,
"Aku mencintaimu sangat xiao zhan".

Jleb...jleb...jleb...jleb..
"Ya aku juga masih sangat mencintaimu wang yibo, terima kasih dan maafkan aku hi..hi..hi..hi.." ucap xiao zhan senang setelah dia menancapkan pisau tajam sebanyak empat kali tusukan, di jantung wang yibo.

Wang yibo, mematung saat merasakan jantungnya ditusuk benda tajam, tapi apalah daya suaranya seakan tidak mau keluar dari mulutnya. dan mulut yibo hanya bisa mengeluarkan darah dalam jumlah banyak.

Dan di tusukan keempat wang yibo menghembuskan nafas terakhirnya dipelukan xiao zhan orang yang pernah dia cintai dulu, sebelum dia mengkhianati cintanya pada xiao zhan.

Xiao zhan mencabut pisau yang masih tertancap di jantung wang yibo.
"Ah... aku harus cepat-cepat sebelum nanti tidak bisa menikmatinya lagi".
Ucap xiao zhan seraya menyeret tubuh yibo dengan cara rambut yibo dia genggam sehingga yibo yang sudah mati, terduduk tidak berdaya terkena seretan xiao zhan.

Sesampainya disebuah ruangan khusus, xiao zhan meletakan yibo disebuah ranjang besi. Dan xiao zhan segera mempersiapkan dirinya. Memakai pakaian khusus dan mengambil pisau paling tajam yang ada disana.

"Mari kita mulai..." ucapnya gembira dengan senyum cerah yang menampilkan gigi kelincinya.

10 menit kemudian.

Terlihat xiao zhan sedang duduk diruang makan. Sambil sesekali menaburkan bubuk merica ke hidangan yang akan dia makan.

"Ah yibo..selamat makan".

"Em.. ini lezat .. hi..hi..hi..hi.. karena masih berdetak.. jantungmu sangat nikmat yibo.. apalagi masih berdetak pelan seperti ini". Ucap xiao zhan sembari mengiris kecil-kecil jantung yang masih dilumuri darah tersebut sambil sesekali ditaburi bubuk merica.

Ya, xiao zhan memakan jantung yibo. Karena pikirnya. "Dengan jantung yibo dimakan olehnya, maka cinta dan kasih sayang yibo juga miliknya seorang. Tanpa harus jantung itu berdetak untuk orang lain".

End.

Maaf gaje. Kepikiran aja gitu buat cerita abal² kaya gini.

Salam sayang dari musim semi dan musim gugur.

09.02.2021.




Yizhan (Oneshoot, Twoshoot, Threeshoot)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang