" Menyesal "

916 73 4
                                    





                             =====


Brugh.....

Xiao zhan terperanjat mendengar suara pintu yang di banting.

Tak lama, muncul lah sosok kali-laki dewasa. Yang diketahui sebagai suami sahnya xiao zhan.

"Bo~ kenapa kau membanting pintu?"

Xiao zhan menghampiri sang suami.

Wang yibo melengos dan segera pergi meninggalkan xiao zhan yang berdiri mematung.

Ada apa dengan sikap suaminya itu.
Tadi pagi pas berangkat kerja masih baik-baik saja. Bahkan mereka sempat-sempatnya melakukan hal yang iya².

Xiao zhan menggeleng maklum, mungkin suaminya banyak kerjaan dikantor sehingga rasa capek dan tektek-bengeknya kebawa sapai pulang kerumah.

Xiao zhan pergi kedapur, untuk menghangatkan makanan yang dia buat untuk suaminya.

Sementara di dalam kamar, wang yibo marah-marah tak jelas, semua barang yang berada di kamar di banting.
Untung suaranya tidak terdengar keluar, karena kamarnya kedap suara.

"Arghhtt.... sialan, kenapa wanita itu kembali lagi disaat aku mulai mencintai xiao zhan".

Wang yibo menjambak rambutnya kasar sesekali menendang-nendang ranjang tempat dia tidur dengan xiao zhan.

"Sialan. Sialan!!!... kenapa perasaan ini tidak juga hilang". Gumam yibo prustasi.

Untuk meredamkan amarahnya, dia memutuskan untuk segera mandi dengan air dingin.

Setelah selesai memanaskan makanan, xiao zhan naik kelantai dua. Menuju ke kamarnya dengan yibo.

Cklek....

Pintu terbuka, dan betapa terkejutnya xiao zhan melihat keadaan kamar yang sangat berantakan. Kursi terbalik, meja rias sudah rusak, dan parfume² telah pecah bertebaran.

Tok...tok..tok...

" yibo, wang yibo!!.. apa yang telah kau lakukan dengan kamar kita? Yibo!! Jawab". Teriak xiao zhan sembari mengetuk pintu kamar mandi.

Cklek....

Keluarlah wang yibo dengan bertelanjang dada, rambut basah dan hanya menutupi bagian bawahnya dengan handuk panjang.

"Apa." Jawan yibo singkat sembari menuju almari pakaiannya.

Xiao zhan membuntuti sang suami.

" ada apa denganmu yibo. Pulang kerja kau membanting pintu, terus sekarang merusak pasilitas kamar. Ada apa sebenarnya? Cerita padaku yibo".

Yibo enggan menjawab pertanyaan sang istri.

Selesai memakai pakaiannya yibo segera mengambil kunci mobil yang berada dinakas dekat pintu.

Xiao zhan mengahadang yibo didepan pintu kamar. Dan mencengkram pundak suaminya.

"Yibo. Tatap mataku. Ada apa denganmu. KU BILANG SEKALI LAGI ADA APA DENGANMU!!!." bentak xiao zhan.

Sejujurnya xiao zhan bingung dengan sikap sang suami. Ada apa gerangan.

"KENAPA KAMU NGOTOT INGIN TAU XIAO ZHAN!! INI BUKAN URUSANMU!!
sekarang minggir. Aku bisa telat menemuinya". Yibo balas membentak dan menekan disetiap ucapannya.

Xiao zhan terperanjat mendengar bentakan dari yibo. Tak terasa secara repleks air matanya keluar.

Selama berumah tangga dengan yibo, baru kali ini yibo membentaknya.
Biasanya juga kalo mereka bertengkar palingan dalam waktu dua sampai tiga menit mereka sudah berbaikan lagi.

"Menemui siapa yibo?. Menemui siapa, wanita atau pria, teman atau rekan bisnis HAH"

Wang yibo mencengkram harang xiao zhan dengan kuat sehingga menimbulkan ringisan dari xiao zhan.

"Menemui siapapun bukan urusanmu xiao zhan, dan mulai detik ini. Jangan mencampuri urusanku. Uruslah urusanmu sendiri".

Yibo menghempaskan xiao zhan hingga dia terjatuh dan lengannya mengenai beling dari hasil pecahan parfum.

"Akh... yibo sebenarnya kenapa kamu hah...? Tidak biasanya kamu seperti ini. Hingga tega mendorongku seperti ini"

Xiao zhan mencoba bangun dengan susah payah. Akibat nyeri di pinggangnya.

Wang yibo menatap datar xiao zhan, menghampirinya dengan pandangan tajam.

Xiao zhan mundur perlahan, jujur dirinya takut pada sikap yibo yang seperti ini.

Xiao zhan sudah tersudut, tidak bisa mundur lagi. Wang yibo semakin mendekat. Yibo membelai leher xiao zhan dengan lembut, sebelum....

"Akh.... yibo ap..a yang.. kau la..kukan hah hah.." ucap xiao zhan tersengal².

Wang yibo mencekik leher xiao zhan dengan kuat, dan menatap dingin xiao zhan yang tengah mencoba melepaskan tangan yibo dari lehernya.

Muka xiao zhan semakin memerah, napas semakin menipis. Dan cengkraman suaminya semakin menguat.

"Ya tuhan, apakah hidupku hanya sampai disini saja? Dan ada apa dengan mu wang yibo" batin xiao zhan

Mata xiao zhan semakin menutup, dan tak lama kemudian dia pingsan.
Seketika itu wang yibo melepaskan cekikannya dileher sang istri.

"Ini akibatnya bila dirimu banyak tanya. Sungguh sial aku menikah denganmu. Berpura² bahagia dengan pernikahan ini. Hah... aku sudah lelah.
Secepatnya aku akan menceraikanmu dan menikahinya". Ucap yibo dengan sinis sambil menendang tubuh tidak berdaya xiao zhan.

Bersambung......




Autumnspring

Yizhan (Oneshoot, Twoshoot, Threeshoot)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang