.
.
.
."Nak, apakah kamu senang akan menikah dengan yibo" tanya sang kakek pada cucu semata wayangnya.
"Tentu saja kakek, zhan zhan sangat senang sekali. Zhan zhan gak nyangka kalo hubungan cinta zhan zhan dengan yibo ge akan sampai ke jenjang yang serius ini". Ucap xiao zhan bahagia.
Xiao zhan terus mematut dirinya di depan cermin. Berputar-putar, tersenyum cerah sesekali membenarkan rambutnya.
Sang kakek hanya bisa tersenyum bahagia melihat cucu satu-satunya, akhirnya akan dinikahi oleh orang lain.
Andaikan ibu xiao zhan masih ada, pasti beliau sangat antusias dengan pernikahan anak tersayangnya tersebut."Kakek..., apakah zhan zhan sudah tampan?" Tanya xiao zhan dengan suara imut sambil mengerjap-ngerjapkan matanya kearah sang kakek.
Sang kakek pura-pura berpikir.
"Em.... bagaimana ya? Apakah zhan zhan cucu kakek ini imut atau tidak?"."Ah... kakek ayo jawab zhan zhan. Kakek...! Bukan imut tapi tampan. Sekali lagi tampan, kakek...." ucap xiao zhan gak terima dikatakan imut oleh sang kakek.
"Iya, iya. Zhan zhan tampan ko. Tapi masih tampanan menantu kakek, yibo ha..ha..ha.." ucap kakek sambil terus menggoda cucunya diselingi tawa riang.
Kakek dan cucu sedang asik bersenda gurau di ruangan rias sang mempelai pengantin. Mereka tersenyum bahagia, bercanda tawa seolah hari esok tak kan ada.
Sementara diruangan rias, yang satunya lagi. Terlihat wang yibo si calon suami xiao zhan, tak bisa diam. Yibo berjalan mondar-mandir kiri kanan, depan belakang. Ntah kenapa, gugup ataukah sudah tidak sabar.
Zhuocheng pun sebal dan geli melihat tingkah laku yibo tersebut. Sesekali zhuocheng menggerutu tanpa suara. Karena dia cari aman dengan singa yang sedang setres atau tak sabar ingin menjalankan malam pertama itu.
"Ayolah yibo, kenapa kamu jalan bolak balik kaya cacing kepanasan. Heran aku. Kau itu gugup atau tak sabaran hah..!" Ucap zhuocheng dengan nada ketus saking gemesnya pada yibo berasa ingin dia cambuk dengan sapu lidi.
"Aku gugup cheng... kamu juga pasti bakalan begini nanti, kalo kamu menikah dengan haikuan" ucap yibo sembari melanjutlan jalan bolak balik kiri kanan nya tersebut.
Jangan lupa yibo juga sembari menggigit kukunya.
"Aku.., bakalan kaya kamu...?
Masa.? nggak tuh. Enak saja aku bakalan disamain kaya kamu". Gerutu zhuocheng sementara wang yibo tidak menanggapinya sama sekali."Lagian siapa yang mau menikah dengan si tua haikuan itu... idih amit-amit deh. Aku seorang zhuocheng yang kece badai begini harus nikah dengan kakek-kakek macam haikuan...? Sorry lah.. masih banyak daun muda".
Gerutu zhuocheng sebelum keluar dari ruangan yibo. Sebel dia .. eneg.. atau iri juga.Tak terasa waktu repsesi pun akan segera di mulai. Wang yibo sudah berdiri gagah di atas altar ditemani sang pastur yang akan meresmikan dirinya dengan sang tercinta xiao zhan.
Wang yibo sangat gugup, dia membenarkan dasi kupu-kupunya sebanyak 6 kali, dan membenarkan letak jasnya supaya kelihatan sempurna sebanyak 5 kali.
Benar-benar dilanda gugup yang teramat besar mempelai satu ini.
Cklek...
Pintu gereja pun terbuka dan muncullah sang kakek yang menggandeng tangan xiao zhan.
Wang yibo terkesima melihat kecantikan, ketampanan dan keimutan sang calon istri. Ingin rasanya dia langsung bawa xiao zhan kekamar, karena tanpa di sadari oleh semua orang sang yibo junior sedah bangun. Saat pertama melihat penampilan xiao zhan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Yizhan (Oneshoot, Twoshoot, Threeshoot)
RandomCerita pendek yizhan. Pokonya baca aja kalo penasaran sih😊 Cerita murni dari pemikiran dan imajinasi saya. Tanpa meniru dan menyolong jalan cerita punya orang.