"My Husband Is My Father"

994 73 2
                                    

.
Kalo ada yang bingung. Ff ini adalah kelanjutan dari ff sebelumnya.
"My hushband is..." dan part 2 nya di ".....my father 2".

.
.
.
.
.
.

"Zhan zhan, dengarkan kakek baik-baik. Dan kamu juga yibo.
Sebenarnya orang yang menghamili ibumu adalah kamu yibo". Ucap kakek xiao zhan dengan suara paraunya.

Deg...deg..deg...
Jantung wang yibo berdebar kencang, ternyata pirasatnya benar. Seketika kepala yibo terasa pusing, dia mulai mengingat-ngingat lagi kejadian 25 tabun yang lalu..

Xiao zhan menahan nafas untuk sesaat, tak lama bulir air mata keluar dari matanya. Xiao zhan ingin mengelak semua perkataan kakeknya. Tapi ntah kenapa bibirnya kelu hanya untuk berucap satu dua patah kata.

"Mana mungkin!. Aku... aku... tidak percaya ini. Ha..ha..ha..ha.. kenapa ini semua terjadi padaku?". Ujar yibo dengan suara agak keras seraya diiringi tawa sumbang.

Xiao zhan lekas menggenggam erat tangan yibo sembari menenangkan suaminya yang seolah menjadi tersangka dalam hal ini.

Kakek xiao hanya bisa diam dan air mata juga menetes dari mata rentanya.
"Maafkan aku yibo, memang semua yang kukatakan adalah kebenaran.
Aku tidak akan memaksamu untuk berpisah dengan xiao zhan. Aku cuma mau kalian tau segalanya".

Wang yibo menggelengkan kepalanya pelan. Air mata juga turun deras dari kedua mata tajamnya.

Xiao zhan memeluk yibo sembari mengusap punggungnya pelan.
"Tidak apa-apa yibo. Lagian aku juga tidak akan mau berpisah denganmu. Walaupun kamu ayahku, tapi ibuku tidak pernah menikah denganmu. Dan itu semua hanya kecelakaan".

Xiao zhan mencoba tegar disaat suaminya mengalami hal terpuruk seperti sekarang.

Wang yibo memeluk xiao zhan dengan erat, seolah xiao zhan akan hilang dari jangkauannya kapan saja.
"Hiks..hiks.... tapi zhan zhan, aku.. aku ini ayahmu dan juga suamimu. Aku bingung apakah aku harus melepaskan salah satu status kita ini?"

Xiao zhan melepaskan pelukan yibo darinya. Dia menyeka air mata yang bersarang di pipi suaminya.
"Tidak perlu melepaskan salah satu status kita yibo. Yang sudah terjadi biarlah terjadi. Kita jalani saja dengan hati lapang. Karena aku juga tidak bisa kehilanganmu. Apa lagi baby zuo sangat membutuhkan kita berdua".

"Benar yang dikatakan xiao zhan yibo. Sekarang jalanilah kehidupan rumah tangga kalian. Maafkan aku karena berita dariku membuat kalian menjadi seperti ini". Ucap kakek xiao dan kemudian dia berdiri.

"Yasudah kalo begitu, kakek akan pulang sekarang. Yibo jangan gegabah mengambil keputusan".

Yibo mendongak menatap kakek xiao. Segera bangun dari duduknya Dan berlutut dihadapan kakek xiao.
"Maafkan aku kakek, karena sudah membuat putrimu hamil anakku. Sejujurnya juga aku tidak sadar pada waktu itu, karena pengaruh alkohol semuanya terjadi. Aku mohon maafkan aku, dan jangan pisahkan aku dari xiao zhan".

Kakek xiao berjongkok, menyamai tingginya yibo yang sedang berlutut.
Mengusap pundaknya seraya berkata
"Aku sudah lama memaafkanmu. Sudah dari dulu, sewaktu putriku dinyatakan hamil, tidak apa-apa. Tenanglah aku tidak akan memisahkanmu dari cucuku. Karena aku tidak ingin kebahagiaannya hilang. Jadi kumohon jagalan cucu dan cicitku".

Air mata yibo turun semakin deras, setelah mendengar perkataan kakek xiao, dia segera memeluk sang kakek erat sambil bergumam maaf dan terima kasih.

Xiao zhan tersenyum haru, akhirnya kebenaran terungakap setelah 25 tahun. Xiao zhan kecil selalu menanyakan dimana ayahnya pada sang kakek, tapi kakeknya hanya terdiam membisu.

Dan sekarang dia sudah tau semuanya. Bahwa sang ibu mengandung benih yibo dulu, yaitu dirinya sendiri. Dan sekarang dirinya menikah dengan ayah kandungnya.

Tapi xiao zhan tidak akan mengambil pusing soal dia menikah dengan sang ayah. Lagian dia dan yibo tidak tahu kebenarannya. Yang terpenting sekarang adalah dia ingin hidup bahagia bersama yibo dan baby zuo.

Kakek xiao melepaskan peluka yibo, dan membantu yibo berdiri.
"Baiklah aku akan pulang, yibo jagalah mereka baik-baik dan bahagiakanlah mereka".

"Baik kakek, aku akan berusaha membahagiakan kedua malaikatku. Terima kasih dan maaf". Ucap yibo seraya menggenggam tangan xiao zhan.

"Percayalah pada kami kakek". Xiao zhan menimpali ucapan yibo.

Kakek xiao mengangguk dan berlalu dari ruang keluarga.

Yibo membingkai wajah xiao zhan dengam kedua tangannya. Mengusap lembut pipi xiao zhan.
"Xiao zhan, istriku dan juga anakku sekaligus. Maafkan aku dan maukah kau menjalani hidupmu denganku dan baby zuo sampai ajal menjemput".

Xiao zhan tersenyum dan mengangguk pada yibo. "Aku mau yibo, hidup bersama mu sampai ajal menjemput dan membesarkan baby zuo bersama".

Dan mereka pun berpelukan hangat.
"Aku mencintaimu istriku sangat mencintaimu". Ucap yibo didekat telinga xiao zhan.

"Aku juga mencintaimu sangat suamiku". Balasnya.





End.

Btw. Disini umur xz 25 tahun ya.
Pas nikah ama ibo umurnya baru 21
Jadi xz nikah muda.

Terus pas yibo ngehamikin ibunya xz dia batu umur 18 tahun masih kecil.
Dan ibu xz pas dihamilin ama ibo udah dewasa.

Mohon maaf bila banyak typo🙏😊

13.02.2021.

Yizhan (Oneshoot, Twoshoot, Threeshoot)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang