".......My father 2"

953 76 0
                                    

.
.
.
.

Beberapa tahun kemudian.

Kehidupan yizhan dipenuhi dengan kebahagiaan. Apalagi kebahagian mereka telah lengkap dengan hadirnya seorang anak laki-laki yang tampan nan imut.

Ya, xiao zhan dinyatakan hamil setelah satu setengah bulan usia pernikahan mereka. Benih wang yibo benar-benar sangat mujarab. Sekali coblos langsung jadi.

Yibo dan xiao zhan sepakat menamai anak mereka dengan nama wang zuo er. Anak laki-laki yang sangat manja pada sang ibu, tapi suka jadi musuh saat bersama sang ayah.

Zuo er bagaikan kloningan yibo, semua persis sama dengan yibo sang ayah. Kecuali sifat dan sikapnya yang menyerupai xiao zhan sang ibu.

Kini usia zuo er menginjak 5 tahun. Dia sudah memasuki taman kanak-kanak.
Dan selalu diantar oleh sang ayah dan ketika pulang di jemput oleh sang ibu.

Setelah menikah, xiao zhan memutuskan untuk berhenti bekerja dan pokus mengurus keluarga dan anaknya. Makanya setiap hari xiao zhan rutin menjemput sang buah hati.

Xiao zhan dan zuo er pun tiba dihalaman rumah mereka.
"Ayo baby zuo, kita masuk kedalam. Didalam ada kakek loh" ucap xiao zhan sambil memegang tangan zuo er.

"Benarkah ma, didalam ada kakek.. yess. Zuo bisa minta dibelikan mainan sama kakek" ucap zuo er antusias. Karena dirinya sangat jarang bertemu dengan sang kakek. Dikarenakan sang kakek memutuskan untuk menetap diluar negeri.

"Kalo begitu ayo kita masuk baby zuo"
Xiao zhan dan zuo er pun memasuki mension wang.

Diruang tamu terlihat sang kakek yang tengah terduduk agak tegang. Mukanya kelihatan gelisah, bersalah, marah, kecewa, dan hampir semua perasaan bertumpuk dihatinya tidak menentu.

"Kakek.... zuo er datang" teriak zuo er sambil berlari kecil kearah sang kakek.

"Uh... cicit kake sudah besar ternyata. Dan tambah berat. Ha..ha..ha.." ucap kakeknya xiao zhan seraya menangkap tubrukan dari zuo er dan menggendong anak yang menggemaskan tersebut.

"Maaf kek, aku tidak mempersiapkan apa-apa untuk menyambut kedatangan kakek. Lagian kakek sih datangnya secara mendadak. Biasanya juga suka memberi kabar di awal kalo mau berkunjung". Gerutu xiao zhan disertai dengan wajah cemberutnya. Emang ibu satu anak ini, suka merajuk kadang-kadang. Tapi walaupun begitu wang yibo akan tetap mencintainya.

Kakek xiao, hanya bisa tersenyum melihat tingkah ibu satu anak itu. Tapi dibalik senyumnya tersimpan berjuta rasa. Ntah rasa apa.
"Tidak apa-apa. Lagian kakek kesini mau memberitahukan sesuatu padamu.
Kakek harap kamu siap mendengarnya". Ucap sang kakek agak ragu.

Xiao zhan yang penasaran pun bertanya "apa kakek, cepat beritahu zhan zhan"

"Nanti, sekarang masih ada zuo er" ucap sang kakek dengan suara agak kecil, sembari melihat zuo er yang pokus pada mainannya hadiah dari sang kakek.

Xiao zhan menghampiri zuo er yang terduduk dikarpet berbulu sambil memainkan mainannya.

"Baby zuo, lekaslah ganti seragammu, tidak baik kalo main masih mengenakan seragam sekolah" ucap xiao zhan dengan penuh kasih sayang sesekali mengusap surai sewarna madu zuo er.

Zuo er menoleh kearah sang ibu, kemudiam merapikan mainannya kedalam kantong dengan merek mainan ternama. Kemudian mengambil tas sekolahnya.
"Baiklah mama, kalo begitu zuo er pergi kekamar ya. Lagian zuo er mengantuk, zuo mau tidur". Ucap zuo er dengan mata agak terpejam sedikit karena rasa kantuk yang melandanya.

"Baiklah. Ayok lekaslah pergi tidur baby zuo" ucap xiao zhan sembari memberikan tas dan kantong mainan zuo er pada pelayan yang kebetulan lewat di ruangan keluarga itu.

Yizhan (Oneshoot, Twoshoot, Threeshoot)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang